Selasa, 03 Februari 2015

Nasehat Bunda Maria kepada Para Imam

KAMU AKAN DIANIAYA
Pengantar
Pesan Bunda Maria ini diambil dari wawancara batin antara Don Stefano Gobbi dan Bunda Maria. Wawancara batin adalah suatu gejala mistik yang ada dalam kehidupan Gereja. Ia bukanlah komunikasi inderawi. Dalam wawancara batin ini orang tidak mendengar dengan telinga atau melihat dengan mata dan tidak ada sesuatu yang bisa disentuh. Jadi, wawancara batin merupakan anugerah dalam bentuk pesan yang disampaikan Allah kepada kita supaya dilaksanakan dengan bantuan-Nya.

Dalam wawancara batin di sini, Don Stefano menjadi alat komunikasi; dengan tetap menjaga kebebasannya, ia mengungkapkan persetujuan terhadap kegiatan Roh Kudus. Artinya, ia tidak mencari-cari gagasan atau cara pengungkapannya. Ia murni sebagai penyalur pesan.

Wawancara batin antara Bunda Maria dan Don Stefano Gobbi ini memuat pesan Bunda Maria untuk para imam. Pesan yang disampaikan dalam wawancara batin ini, meski terjadi pada tahun 1988, namun nilai dan maknanya masih relevan hingga saat kini. Sekalipun ditujukan kepada para imam, akan tetapi pesannya bisa juga digunakan untuk kaum awam pada umumnya.

Semuanya tergantung sejauh mana keterbukaan mata hati kita membacanya.

Pesan Bunda Maria
“Putra-putraku terkasih, hari ini adalah saatmu. Maka kamu dipanggil untuk lebih banyak menderita. Yesus mengundangmu untuk mengikuti Dia menempuh jalan Kalvari. Aku melihat betapa berat salib yang harus kamu panggul hari ini dan aku berada di dekat setiap orang dari kamu, dengan kasih keibuanku.

Jangan biarkan dirimu dicekam oleh stress. Musuhku sering melukaimu dengan menggunakan orang-orang yang baik dan orang-orang yang telah kamu tolong dengan banyak cara. Kadang-kadang ia menggunakan konfratermu sendiri. Saat yang kuramalkan kepadamu sudah tiba, ketika para imam yang menghormati aku, mendengarkan aku dan mengikuti aku dicemoohkan, diperolok-olok dan ditentang oleh imam-imam lain, yang juga merupakan putra-putra terkasih Bundamu.

Oleh karena itu, kamu dipanggil untuk memasuki taman Getsemani, bersama Yesus saudaramu, yang ingin menjalani kembali kembali dalam dirimu saat-saat menyedihkan, yakni sakratulmaut batin-Nya. Maka, kamu pun harus mengecap kepahitan piala-Nya dan mengulangi bersama-Nya kepasrahan puterawi, “Bapa, bukan kehendakku, melainkan kehendak-Mu terjadilah.

Siapkanlah dirimu untuk menjalani penderitaan yang tak terperikan, yakni ditinggalkan oleh orang-orang yang paling kamu percaya, dicemooh oleh konfrater, dikesampingkan oleh pimpinan, ditentang oleh sahabat, dianiaya oleh mereka yang telah menerima suatu kompromi dengan dunia dan telah menyatukan diri dengan pasukan rahasia Mansory.

Jangan biarkan dirimu dicekam oleh perasaan berkecil hati. Inilah saatnya untuk menjadi saksi-saksi yang pemberani. Suaramu harus memaklumkan dengan semakin lantang, Sabda Injil dan semua kebenaran iman katolik. Kamu harus membongkar setiap kesesatan, mengalahkan jerat-jerat yang halus, menolak setiap kompromi dengan roh dunia dan memberikan kepada semua orang teladan kesetiaanmu pada Kristus dan Gereja-Nya.

Saatnya sudah tiba, Yesus yang tesalib harus kamu kasihi dan kamu muliakan. Bawalah ia selalu bersamamu dan tunjukkanlah Dia kepada semua orang sebagai satu-satunya Juruselamat dan penebus. Juga untuk generasimu yang jahat ini, tidak ada kemungkinan lain untuk diselamatkan kecuali dalam Yesus Kristus yang terkasih.

Jangan biarkan dirimu dicekam oleh ketakutan. Saat pengurbanan sudah tiba. Kamu akan dianiaya. Bahkan akan terjadi bahwa orang-orang yang menentangmu, yang menfitnahmu, yang melecehkan kamu, yang mengesampingkanmu dan yang menganiayamu akan percaya bahwa mereka melakukan sesuatu yang berkenan di hati Bapa surgawi dan juga kepadaku, Bundamu yang tak bernoda.

Ini merupakan bagian dari saat gelap gulita yang harus kami jalani. Karena kau sekarang memasuki tahap pemurnian yang paling gelap dan menyakitkan dan segera Gereja akan digoncang oleh penganiayaan yang mengerikan, suatu penganiayaan baru, yang sampai sekarang belum pernah dikenal.

Hiduplah dalam doa. Hiduplah dalam kepercayaan. Jalanilah saat berharga untuk pengurbanan imamatmu bersamaku, Bundamu yang penuh kasih, yang telah menerimamu semua di dalam taman Hatinya yang tak bernoda, untuk mempersembahkanmu kepada Bapa surgawi sebagai kurban yang berkenan di Hati-Nya, demi keselamatan dunia.”

diedit dari: Marian Centre Indonesia, Kepada Para Imam: Putra-putra Terkasih Bunda Maria. Jilid 2 (hlm 201 – 204)
Baca juga:
5.      Tentang Kewenangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar