Rabu, 08 Juli 2015

Gadget Mengancam Anak Kita

BAHAYA GADGET BAGI ANAK
Gadget adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Dewasa ini kita dapat melihat aneka bentuk gadget seperti HP, laptop, smartphone, iPhone, blackberry, iPad dan tablet.
Hampir semua manusia tak dapat dipisahkan dengan seperangkat alat teknologi, yang bernama gadget ini. Kapan dan dimana saja manusia selalu berhadapan dengan gadgetnya. Bahkan anak kecil pun sudah terbiasa dengan mainan teknologi ini. Kebanyakan orang tua ingin agar anaknya, sekalipun masih balita, tidak ketinggalan jaman. Orang tua mau membahagiakan anaknya dengan mainan gadget ini, tanpa pernah sadar bahaya yang mengancam di balik benda itu.
Ancaman Gadget bagi Anak
Tanpa kita sadari ternyata gadget mempunyai begitu banyak ancaman terhadap anak-anak kita. Lebih parahnya lagi orang tua sama sekali tidak terlalu cemas dengan ancaman ini sehingga tetap saja membiarkan anaknya bermain dengan gadget atau memberinya gadget sebagai mainan.
Berikut ini adalah beberapa ancaman gadget terhadap anak-anak.
1.     Gangguan Kesehatan Fisik
Keseringan menggunakan gadget dapat menyebabkan sakit leher dan punggung. Ini didasari hasil riset Abertawe Bro Morgannwg University (ABMU) Health Board dan riset British Chiropractic Association. Dua riset, yang dilakukan di dua tempat yang berbeda dan waktu yang berlainnya, menemukan adanya gejala sakit leher dan punggung pada anak-anak pengguna gadget.

Renungan Hari Rabu Biasa XIV - Thn I

Renungan Hari Rabu Biasa XIV, Thn B/I

Sabda Tuhan hari ini diambil dari Kitab Kejadian. Kisahnya bukan lagi tentang Yakob, melainkan soal Yusuf, anak Yakob. Di sini sabda Tuhan mau berbicara soal berbagi peran. Tentang pembagian peran atau tugas itu tampak antara Firaun dan Yusuf. Firaun adalah penguasa. Sebenarnya ia dapat menjalankan tugas membagi-bagi makanan; bahkan jika ia lakukan itu popularitasnya bisa meningkat. Namun Firaun tetap menyerahkan tugas itu kepada Yusuf. Firaun tidak mau peduli kepada siapa saja Yusuf menyerahkan harta benda berupa makanan dari istana. Firaun sudah percaya kepada Yusuf.
Soal pembagian tugas atau peran juga dapat dilihat dalam Injil hari ini, yang berkisah tentang pemilihan dan pengutusan dua belas rasul. Dikisahkan bahwa Tuhan Yesus memilih dua belas orang untuk mendampingi-Nya sebagai rasul. Kepada keduabelas orang ini, Tuhan Yesus memberi kuasa, (ay. 1) dan tugas. Tuhan Yesus tidak mau melakukannya sendiri, sekalipun sebenarnya Dia sanggup karena Dia memiliki kuasa. Yang terjadi adalah Tuhan Yesus berbagi dengan duabelas rasul-Nya, sekalipun Tuhan Yesus sadar tidak semua mereka memiliki kemampuan yang sama. Tuhan Yesus sudah percaya kepada mereka.
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengikuti teladan Firaun dan Tuhan Yesus sendiri dalam hal berbagi peran. Jangan serakah peran, ingin menguasai semuanya meski diri sendiri sadar akan keterbatasan. Sabda Tuhan hari memberi pelajaran yang sangat bagus buat kita soal berbagai peran atau tugas. Salah satu dasar berbagi peran ini adalah kepercayaan. Orang yang mau berbagi peran adalah orang yang tahu diri. Sedangkan keserakahan sehingga berbagai jabatan dipegangnya (rangkap jabatan) terjadi salah satunya karena tidak percaya pada orang lain.***

by: adrian