Al-Qur’an
pusat spiritualitas umat islam. Iman dan hidup umat islam bersandar padanya,
selain pada hadis. Umat islam yakin bahwa AL-Qur’an adalah kitab suci yang
berisi kata-kata Allah SWT. Kata-kata atau wahyu Allah ini diberikan kepada
nabi Muhammad SAW secara langsung. Prosesnya kurang lebih
seperti ini: Allah bersabda kepada nabi Muhammad, lalu nabi meminta orang untuk
menulisnya, karena katanya Muhammad tidak bisa baca tulis (meski ada wahyu yang
mengindikasikan dia bisa membaca). Setiap wahyu Allah kepada nabi Muhammad,
langsung ditulis. Dan setelah dikumpulkan, jadilah Al-Qur’an seperti yang ada
sekarang ini.
Itulah keyakinan umat islam, yaitu bahwa Al-Qur’an sungguh merupakan
perkataan Allah SWT. Karena Allah SWT itu adalah maha sempurna, maka Al-Qur’an
juga adalah kitab yang sempurna, dan agama islam, yang berlandaskan pada
Al-Qur’an, adalah agama yang sempurna. Tidak heran banyak umat islam
menggunakan Al-Qur’an sebagai tolok ukur menilai agama, kitab suci dan orang
lain. Dengan dasar Al-Qur’an mereka mengatakan orang non islam itu kafir dan
agamanya pun kafir, dan orang kafir pasti masuk neraka. Umat islam juga memakai
Al-Qur’an untuk mengatakan bahwa kitab suci orang Yahudi dan Kristen sudah tak
asli lagi, alias palsu.
Keyakinan
umat islam ini, terlepas baik atau tidak baik, benar atau tidak benar, memang
harus dihormati. Namun sering terjadi bahwa banyak keyakinan dalam hidup tidak
ditunjang dengan ulasan rasional. Artinya, keyakinan itu tidak mempunyai dasar
rasional sehingga ia menjadi keyakinan buta. Malah jika keyakinan itu ditelaah
atau dikritisi dengan akal budi, maka keyakinan itu bisa luntur. Demikian pula
halnya dengan keyakinan umat islam akan Al-Qur’an. Tidak ada kesepakatan di
antara pemeluk islam soal dimana letak kesempurnaan Al-Qur’an. Jika memang
Al-Qur’an adalah kitab yang sempurna, maka di dalamnya tidak akan ada
kekeliruan, kesalahan bahkan kebingungan. Satu saja kesalahan atau kekeliruan
membuat argumentasi Al-Qur’an sebagai kitab yang sempurna menjadi runtuh.
Orang yang biasa menggunakan akal sehat, tentu tidak begitu mudah percaya akan setiap argumentasi sebelum argumen tersebut dikritisi atau dibuktikan. Nah, jika Al-Qur’an dikritisi dengan akal sehat, maka akan ditemukan begitu banyak kejanggalan yang membingungkan. Berikut ini beberapa tema dalam Al-Qur’an yang membingungkan orang yang berakal sehat, sehingga tak heran bila patut meragukannya.