Kamis, 05 Juli 2012

Orang Kudus 5 Juli: St. Antonius Maria Zakaria


SANTO ANTONIUS M ZAKARIA, PENGAKU IMAN
Hidup Antonius sangat singkat namun benar-benar dihayati dan diisi dengan berbagai perbuatan amal-kasih dan karya-karya demi menegakkan martabat Gereja dan kemuliaan Kristus. Ia lahir di Cremona, Italia Utara pada tahun 1502.

Ketika menginjak usia remaja, orang tuanya menyekolahkan dia di kota kelahirannya. Ia kemudian melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran Universitas Padua. Setelah menamatkan studinya, ia kembali bekerja di Cremona. Sebagai seorang dokter, ia berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan banyak orang sakit. Di samping itu sebagai seorang cendekiawan beriman, ia memberi nasehat-nasehat rohani kepada orang-orang yang dirawatnya dan mengajak mereka untuk berdoa bersama. Antonius selalu berusaha agar mereka yang mendekati ajalnya sedapat mungkin meninggal dunia dengan tenang dalam keadaan ber-rahmat. Semua orang terutama para pasiennya sangat menyayangi dia karena semangat pengorbannya yang tak mengenal lelah.

Sementara itu, minatnya untuk mengabdikan diri semata-mata pada Tuhan dan sesama semakin kuat dalam hatinya. Ia sadar bahwa Tuhan memanggilnya untuk suatu tugas suci bagi kemuliaan nama-Nya. Untuk itu, Antonius belajar teologi untuk lebih dalam mengenal ajaran-ajaran iman. Ia kemudian ditahbiskan menjadi imam dan berkarya di tempat asalnya. Semangat pengabdiannya dibakar oleh cinta kasihnya yang tulus kepada Allah dan sesama dan dihiasi semangat hidup miskin dan tapa.

Situasi Gereja pada zaman itu tidaklah menyenangkan. Banyak umat hidup tidak sesuai dengan imannya. Demikian juga banyak imam. Setelah beberapa tahun bekerja di Cremona, ia pindah ke Milano. Rencananya sederhana namun jelas dan terang, yakni merasul dengan keteladanan hidup yang baik dan suci demi kemuliaan Allah dan keselamatan umat. Untuk mengembalikan imam-imam kepada penghayatan panggilan imamatnya secara murni, Antonius memprakarsai pertemuan rohani berkala dengan imam-imam. Sedangkan untuk mengembalikan semangat iman umat, ia menegakkan usaha pengajaran iman bagi umat.

Bersama dua orang rekannya, Bartolomeus Ferrari (seorang ahli hukum) dan Yakoppo Antonius Morigia (seorang ahli ilmu pasti), Antonius mendirikan sebuah tarekat apostolis. Anggota-anggota dari tarekat ini mengikuti jejak Rasul Paulus. Aturan hidup mereka didasarkan pada surat-surat Paulus. Mereka juga dinamakan imam-imam Barnabit, karena gereja paroki mereka di Milano berpelindungkan Santo Barnabas. Tarekat mereka ini menyelenggarakan juga pendidikan ketrampilan untuk para pemudi dan menggerakkan mereka untuk melakukan karya-karya karitatif bagi orang-orang miskin dan terlantar. Dalam usaha pendidikan ini, Antonius dibantu oleh Datu Torelli, seorang janda yang bersemangat rasul. Dari taman pendidikan ini lahirlah kemudian Tarekat Suster-suster Angelika.

Semangat pengabdian Antonius pada sesama tampak jelas ketika kota Milano diserang wabah penyakit pes, yang menelan banyak jiwa. Dalam situasi ini, Antonius bersama imam-imamnya dan puteri-puteri asuhannya tanpa mengenal lelah merawat para korban penyakit ganas itu. Mereka bahkan pergi jauh ke luar kota untuk menolong para korban penyakit itu sambil mewartakan sabda Tuhan.

Antonius dikenal luas di kalangan rekan-rekannya sebagai seorang imam sederhana dan suci hidupnya. Ia lebih senang tetap menjadi seorang imam biasa agar lebih bebas untuk melayani umat. Oleh karena itu jabatan superior jenderal untuk tarekatnya dipercayakan kepada orang lain. Ia meninggal dunia pada 5 Juli 1539 dalam usia 37 tahun. Dalam usia semuda itu, tenaganya benar-benar terkuras habis demi kemuliaan Tuhan dan martabat Gereja. Oleh Paus Pius IX (1846 - 1878), Antonius dinyatakan sebagai "beato" pada tahun 1849 dan oleh Paus Leo XIII (1878 - 1903), ia dinyatakan "santo" pada tahun 1897.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Kamis Biasa XIII - Thn II

Renungan Hari Kamis Pekan Biasa XIII B/II
Bac I    Am 7: 10 – 17; Injil    Mat 9: 1 –8

Ada dua hal yang dilakukan Yesus dalam Injil hari ini, yaitu mengampuni dosa dan menyembuhkan. Baik menyembuhkan maupun mengampuni dosa adalah tindakan Allah. Hanya Allah saja yang bisa melakukan hal itu. Cuma Allahlah yang memiliki kuasa mengampuni dan menyembuhkan dengan kekuatan mujizat. Pada titik ini ahli taurat tidak sampai melihat atau menemukan keallahan dalam diri Yesus.

Ada dua kelompok berhadapan dengan tindakan Yesus, yaitu beberapa orang ahli taurat dan orang banyak. Ahli taurat adalah kelompok yang anti kepada Yesus. Karena sikapnya yang menolak Yesus, mereka pun tidak menemukan Allah atau kuasa Allah dalam diri Yesus. Karena itulah para ahli taurat ini menilai bahwa Yesus sudah menghujat Allah dengan mengampuni dan menyembuhkan orang lumpuh.

Berbeda dengan kelompok kedua, yaitu orang banyak. Setelah melihat bahwa orang lumpuh itu sembuh dengan sabda Yesus, mereka lantas memuliakan Allah. Mereka melihat kuasa Allah yang diberikan kepada Yesus lewat kejadian itu.

Injil hari ini, lewat kisah penyembuhan orang lumpuh, mau menegaskan bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia atau keallahan Yesus. Matius mengkritik sikap ahli taurat yang hanya melihat dari satu sisi saja. Para ahli taurat dikritik karena mereka tidak bisa mengaitkan dan menyatukan perbuatan Yesus (mengampuni dan menyembuhkan) dengan kuasa Allah, seperti yang terjadi pada diri banyak orang.

by: adrian