Beberapa hari lalu ada
seorang pemuda datang ke pastoran mau ketemu dengan pastor. Kebetulan yang ada
waktu itu cuma saya, maka sayalah yang menghadapinya. Kepada saya dia mengaku
ingin curhat. Saya persilahkan dia duduk; dan kami duduk di ruang tengah pastoran.
Ternyata pemuda ini hanya
mau mencari informasi soal persiapan nikah. Calonnya dari gereja lain dan
tinggal di Batam. “Apa yang harus kami persiapkan?” tanya cowok itu kepada
saya.
Ketika saya tanyakan apakah
mereka sudah mengikuti Kursus Persiapan Pernikahan (KPP), dia menjawab: belum.
Lalu saya tanyakan posisi calon istrinya di Batam, hanya untuk mengetahui masuk
paroki mana, sehingga pengaturannya lebih mudah.
Hal lain yang disampaikannya
adalah bahwa calonnya bukan katolik, melainkan dari gereja protestan. Selain
itu dia beritahukan juga bahwa mereka akan melangsungkan pemberkatan
pernikahannya di kampung halaman si cowok.
Persiapan untuk Menikah
Dibutuhkan banyak persiapan
sebelum melangsungkan pernikahan dengan orang yang dicintai. Saya membaginya
menjadi 3 bagian. Memang pemuda yang datang kepada saya itu lebih menekankan
pada satu aspek persiapan saja, yaitu persiapan administrasi.