Minggu, 28 Februari 2021

FAKTA MENARIK DARI BERTAMBAHNYA USIA



Bertambahnya usia seringkali beriringan dengan terjadinya proses penuaan seseorang. Meskipun di masyarakat sering terdengar istilah “usia boleh bertambah tapi penampilan tetap muda”, namun proses penuaan tak bisa dipungkiri. Terlepas dari itu semua, sebenarnya terdapat beberapa fakta yang berhubungan dengan bertambahnya usia seseorang. Berikut ini beberapa fakta menarik dari bertambahnya usia.

1.    Frekuensi bernafas

Semakin bertambah umur seseorang, proses bernafasnya bisa lebih lambat dan secara perlahan-lahan. Akan tetapi yang perlu dicatat, perempuan dan anak-anak bernafas lebih cepat daripada kaum pria. Saat beristirahat, rata-rata orang bernafas 12 sampai 15 kali per menit.

2.    Mendengkur

Menginjak usia 60 tahun, seseorang biasanya akan mengalami kesulitan bernafas dan sekitar 60 persen serta 40 persen wanita akan mendengkur ketika tidur. Dengkuran rata-rata memiliki intensitas suara 60dB, tingkat intensitas suara normal. Namun terkadang bisa melebihi 80 dB. Intensitas 80 dB setara dengan suara bor pemotong beton. Sedangkan suara dengan intensitas lebih dari 85 dB bisa merusak telinga manusia.

3.    Air liur untuk mengolah makanan

Jumat, 26 Februari 2021

MEMAHAMI PESAN TERSEMBUNYI DE-RADIKALISASI


 

Istilah de-radikalisasi selalu dikaitkan dengan terorisme, dan istilah terorisme selalu dikaitkan dengan islam. Umumnya terorisme biasanya dipahami sebagai tindakan kekerasan yang mengatas-namakan suatu agama tertentu sehingga menimbulkan ketakutan pada umat agama lain. Bisa dikatakan bahwa kaum teroris merupakan kelompok orang yang radikal, kelompok orang yang melaksanakan ajaran agamanya secara radikal. Memang ada pandangan bahwa kaum teroris telah menyalah-gunakan ajaran agamanya atau salah memahami ajaran agamanya. Bahkan ada pandangan yang ekstrem, yang menilai bahwa kaum teroris bukanlah penganut agama yang ajaran agamanya sedang dijalankan (baca: islam).

Konsep radikal sendiri sebenarnya mempunyai makna positif. Setiap umat agama, apapun agamanya, terpanggil untuk melaksanakan ajaran agamanya secara konsisten dan konsekuen, alias radikal. Akan tetapi, dalam konteks ini paham radikal selalu dikonotasikan dengan negatif. Kelompok radikal atau orang yang terpapar paham radikal selalu dinilai buruk, karena mereka akan dikaitkan dengan tindak kekerasan, bahkan kejahatan.

Biasa ditemui dalam pemberitaan di media massa terkait dengan pelaku teroris yang tertangkap bahwa mereka akan menjalani program de-radikalisasi. Atau juga adanya program de-radikalisasi yang ditujukan kepada orang atau sekelompok orang yang disinyalir sudah terpapar paham radikal. Contoh terakhir adalah kasus pembebasan Ustad Abu Bakar Ba’asyir (ABB), seorang tokoh ulama islam yang dikenal cukup radikal. Ada banyak seruan yang ditujukan kepadanya agar ia kelak dapat menjalankan dakwanya yang sejuk (tidak ada kekerasan). Dengan kata lain, ABB diminta untuk tidak menjadi radikalis. Semua contoh dengan radikalisme ini terkait dengan islam.

Secara sederhana konsep atau paham de-radikalisasi dimaknai sebagai upaya untuk menghapus paham atau ajaran islam yang radikal. Ada yang mengaitkannya dengan istilah moderat. Karena itu, konsep atau paham de-radikalisasi mengarahkan orang menjadi islam moderat. Pesan apa yang mau disampaikan dengan konsep atau paham de-radikalisasi ini?

Kamis, 25 Februari 2021

HADAPI KRITIK DENGAN SIKAP POSITIF

 


Tentulah setiap kita pernah menerima kritikan dari orang lain, entah itu sahabat ataupun lawan kita, entah itu dari atasan, rekan sekerja atau juga bawahan kita. Biasanya kecenderungan kita atas kritikan adalah melawan, menolak atau cuek. Semua ini termasuk dalam sistem pertahanan diri (Self defence). Banyak dari kita takut dengan kritik.

Kecenderungan untuk mempertahankan diri merupakan ciri orang yang tidak dapat menerima diri. Orang seperti ini selalu merasa dirinya yang benar dan hebat. Dia tidak bisa melihat kebenaran dan kebaikan yang dilontarkan orang lain terhadap dirinya dalam bentuk kritikan. Menerima kebenaran dari orang lain akan dapat merendahkan martabat dan harga dirinya.

Kebenaran yang disampaikan, baik oleh teman maupun musuh kita, baik atasan, rekan ataupun bawahan kita, bisa menjadi pelengkap atas kekurangan kita. Namun, karena kita merasa kebenaran kita sudah penuh, kita lantas menolaknya. Dan tak jarang ketika orang melontarkan kritikan terhadap kita, kita tidak lagi memperhatikan kebenaran dalam kritikan tersebut. Yang seringkali kita lakukan adalah membuat “kebenaran” baru yang hanya untuk menutupi kesalahan dan kekurangan kita.

Orang yang tak bisa menerima diri selalu lebih senang menerima pujian daripada kritikan. Tanpa disadari, sikap tidak mau menerima diri dapat menjadi awal kehancuran diri kita. St. Ignatius dari Antiokhia pernah menulis, “Mereka yang memuji saya mendera saya.”  Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Putra Sirakh dalam kitabnya, “Seorang musuh manis dengan bibirnya, tetapi dalam hati merencanakan bagaimana ia dapat menjatuhkan dirimu ke dalam lobang.” (Sir 11: 16).

Rabu, 24 Februari 2021

SINGLE FIGHTER: KEHEBATAN ATAU KEBODOHAN


Single fighter adalah istilah untuk orang yang suka bekerja sendiri, tidak mau melibatkan orang lain. Di balik kecenderungan ini ada tersembunyi sifat serakah akan peran dan jabatan. Ada begitu banyak faktor yang membuat seseorang bertindak single fighter, mulai dari ketidakpercayaan pada orang, kecenderungan ingin dipuji hingga keserakahan peran dan jabatan tadi. (Uraian lain tentang hal ini dapat klik di sini).

Seseorang mensyeringkan pengalamannya berkaitan dengan single fighter ini. Dulu ia suka mengkritik sikap pimpinannya yang single fighter. Sekalipun dirinya, sebenarnya adalah pembantu atau rekan tugas, namun semua tugas selalu ditangani pimpinan sendiri tanpa pernah berkoordinasi dengan dirinya. Hanya tugas yang benar-benar tidak bisa dilakukan oleh pimpinan itu, baru dilimpahkan kepada dirinya atau orang lain. Misalnya, ia tidak bisa melaksanakan tugas pada tempat yang berbeda dengan waktu yang sama atau berdekatan.

Akan tetapi, sikap kritisnya akan kecenderungan single fighter pimpinannya ini ditanggapi negatif oleh orang lain. Ada orang mengatakan kalau dirinya ambisius; ada pula yang bilang jika ambisinya tak tercapai sehingga timbul sikap iri. Yang lain menilai dia cemburu karena tidak bisa seperti sang boss. Dan masih ada banyak pendapat lain berkaitan dengan sikap kritisnya atas kecenderungan single fighter bossnya. Semuanya bernada negatif.

Benarkan ia cemburu? Iri hatikah dia? Atau apa yang mendasarinya mengkritik kecenderungan single fighter pimpinannya?

UMAT. Cuma satu kata saja. Pengalaman membuktikan bahwa kecenderungan single fighter sang pimpinan membawa korban, yaitu umat. Banyak pelayanan pastoral untuk umat jadi terbengkelai. Karena begitu banyaknya yang mau dikerjakan, sementara ia tidak mau berbagi peran dan tugas, membuat ada banyak tugas yang terlupakan. Dan ujung-ujungnya umat yang menanggungnya.

Sebagai contoh, soal pembagian jadwal misa. Masalah ini pun, yang sebenarnya bisa dilimpahkan kepada rekan kerjanya, tetap berada di bawah kendalinya. Namun karena kesibukan lainnya, terkadang, bahkan sering, jadwal ini terbengkelai. Akhirnya, ada beberapa kelompok yang luput dari pelayanan misa. Pertanyaan: kenapa urusan ini tidak mau dilimpahkan kepada rekan yang lain? Apakah takut tidak mendapatkan jatah misa di “tempat yang basah”?

Selasa, 23 Februari 2021

MELIHAT KONSEP KEMISKINAN KRISTIANI


Sabda Bahagia Yesus di bukit pertama-tama ditujukan kepada orang miskin. “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Mat 5: 3). Pada masa Yesus dan sebelumnya, orang miskin masuk ke dalam kelompok orang yang terpinggirkan, baik secara sosial maupun secara religius. Secara keagamaan, orang miskin dilihat sebagai orang yang tidak mendapatkan berkat dari Allah, yang biasanya disebabkan karena dosa. Jadi, ada kaitan antara dosa dan kemiskinan. Dan dosa selalu dikaitkan dengan neraka (syeol).

Akan tetapi, dalam ucapan bahagia-Nya, Yesus justru mengatakan bahwa mereka yang miskin itu bahagia sebab memiliki Kerajaan Sorga. Suatu pernyataan yang kontradiktif. Lewat pernyataan-Nya itu, Yesus mau mematahkan pendapat lama sekaligus menanamkan hal baru bahwa orang miskin juga berhak atas Kerajaan Sorga.

Untuk membuktikan hal ini, selama hidup-Nya, Yesus hidup miskin dan hidup bersama orang miskin. Yesus menerapkan hidup miskin kepada para rasul-Nya ketika Ia mengutus mereka (Mat 10: 5 – 15). “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.” (Mat 10: 8). Di sini Yesus menghendaki agar para rasul melaksanakan tugas perutusan tersebut dengan tanpa pamrih, bukan mencari uang atau imbalan. Lebih lanjut Yesus mengajak mereka untuk “menyingkirkan” harta benda (ay. 9 – 10).

Sekalipun beberapa kali Yesus bergaul dengan orang kaya, misalnya seperti Matius pemungut cukai (Mat 9: 9 – 13), pemuda yang kaya (Mat 19: 16 – 26), Zakheus (Luk 19: 1 – 10) dan Nikodemus (Yoh 3: 1 –21), Yesus tidak serta merta menjadi kaya dan melupakan orang miskin. Malahan dalam perjumpaan-Nya dengan orang-orang kaya itu Yesus mengajak mereka untuk “melepaskan” kelebihan harta kekayaan mereka dan tidak menganggap sesuatu sebagai milik mereka sendiri. “Juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga…” (Mat 19: 21). Yesus tidak memanfaatkan orang kaya itu untuk kepentingan Diri-Nya sendiri, tetapi tetap pada jalan hidup-Nya, yaitu miskin.

Senin, 22 Februari 2021

BAHAYA EMOSI YANG UMUM PADA MASA BAYI


Kurangnya Kasih Sayang

Bayi yang tidak diberi kesempatan untuk mengalami emosi bayi yang normal – terutama kasih sayang, keinginan tahu dan kegembiraan – secara fisik tidak berkembang. Kalau kekurangan kasih sayang berlangsung lama dan hebat, akan mencegah penghambatan dalam mengeluarkan hormon pituitary, termasuk pertumbuhan hormon, dan ini akan mengakibatkan apa yang disebut “kekurangan kekerdilan.” Lagi pula kekurangan kasih sayang dalam masa bayi sering menyebabkan bayi mundur dalam perkembangan motorik dan berbicara, dan tidak belajar bagaimana mengungkapkan kasih sayang. Bayi biasanya menjadi lesu, murung dan acuh tak acuh, dan sering mengembangkan gerakan-gerakan gelisah seperti mengenyut ibu jari

Tekanan

Tekanan, yaitu keadaan emosi kurang baik yang berlangsung lama seperti takut dan marah, dapat menyebabkan perubahan endokrin yang mengganggu keseimbangan tubuh. Ini kemudian akan tercermin dalam kesulitan makan dan tidur, dalam gerakan gelisah seperti sering mengenyut ibu jari dan terlampau banyak menangis. Tekanan disebabkan oleh banyak hal seperti kesehatan yang buruk, diabaikan oleh orang tua dan kondisi lingkungan yang buruk yang menggangu rutin makan dan tidur. Tetapi faktor yang penting adalah hubungan erat dengan ibu yang gelisah dan tegang.

Terlampau Banyak Kasih Sayang

MEMBACA SURAT PETRUS DALAM KONTEKS KINI

Tanggal 22 Februari Gereja Universal merayakan Pesta Takhta Santo Petrus. Pesta ini bukan semata-mata merayakan kursi jabatan Paus di Vatikan, melainkan lebih pada ungkapan kesatuan sebagai Gereja Universal. Dan dalam merayakan pesta ini, Umat Allah, khususnya pimpinan Gereja diajak untuk merefleksikan makna jabatan dalam ajaran Sang Guru, Tuhan kita Yesus Kristus.

Cukup menarik kalau melihat dan membaca bacaan pertama dalam perayaan ekaristi pesta hari ini yang diambil dari Surat Rasul Petrus yang pertama. Di sini Petrus, sebagai pemimpin, memberikan nasehat kepada para pemimpin umat. Kalau kita membacanya, memang konteks ceritanya terjadi pada masa lalu, namun masih relevan untuk masa sekarang. Bagaimana Surat Rasul Petrus ini dibacakan untuk konteks kini?

1Ptr 5:1          Aku menasihatkan kalian, para uskup dan para imam, aku sebagai rekan seimamat dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

1Ptr 5:2          Gembalakanlah Umat Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah. Hendaknya pelayananmu merupakan pengabdian diri, bukannya mencari pujian, kuasa dan kekayaan.

1Ptr 5:3          Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi mereka. Ingat, kalian sudah mengikrarkan janji selibat, ketaatan dan kemiskinan. Tunjukkanlah itu dalam hidupmu sebagai teladan hidup.

1Ptr 5:4          Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Jumat, 19 Februari 2021

MEMAHAMI FRASE “KEMENANGAN YANG AGUNG” DALAM AL-QUR’AN

 


Al-Qur’an merupakan pedoman, petunjuk, keterangan, tuntunan dan pelajaran bagi manusia. Semuanya sudah dibuat jelas sehingga mudah dipahami. Semua makna tersebut bertujuan untuk mendatangkan rahmat bagi yang percaya. Semua ini sudah dinyatakan Allah dalam kitab tersebut, sehingga umat islam percaya saja. Umat islam sungguh percaya bahwa Al-Qur’an berasal langsung dari Allah SWT. Apa yang tertulis dalam kitab itu diyakini sebagai kata-kata atau wahyu Allah SWT. Dasar keyakinan ini ada dalam Al-Qur’an sendiri. Beberapa ayat Al-Qur’an telah menyatakan bahwa Allah-lah yang menurunkan Al-Qur’an ini (sekedar menyebut beberapa, QS al-Baqarah: 4; QS Ali Imran: 3; QS; an-Nisa: 105; QS al-Maidah: 48; QS ar-Rad: 1; QS an-Nahl: 89; QS al-Kahf: 1). Umat islam juga sungguh yakin dan percaya bahwa Allah SWT itu maha benar dan maha tahu. Karena itulah, umat islam percaya apa yang dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa Al-Qur’an merupakan kebenaran yang meyakinkan (QS al-Haqqah: 51).

Tak bisa dipungkiri kalau Al-Qur’an merupakan kitab yang banyak mengurusi agama lain. Kitab ini telah menegaskan bahwa selain islam adalah kafir. Al-Qur’an menyebut bahwa kafir itu adalah musuh bagi islam, meski kafir tak pernah menganggap islam demikian. Karena menganggap musuh, maka umat islam diperintahkan untuk memerangi, membunuh dan membinasakan kaum kafir sampai memperoleh kemenangan. Karena itu, tak heran kalau dalam Al-Qur’an kata “kafir” dan kata “perang” paling banyak disebut. Setidaknya ada lebih dari 100 kata “perang” dan juga kata yang memiliki makna yang serupa.

Harapan dalam peperangan adalah kemenangan. Karena itu, kata ini juga banyak disebut dalam Al-Qur’an. Yang menarik ada satu frase yang berulang-ulang muncul, yaitu “kemenangan yang agung”. Berikut ini akan disajikan kutipan-kutipan frase tersebut yang didasarkan pada “Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Edisi Terkini Revisi Tahun 2006”. Namun sebelum membaca teks-teks Al-Qur’an di bawah ini, kami hendak memberikan beberapa petunjuk penting.

Kamis, 18 Februari 2021

MELIHAT ISI BUKU "KUDETA MEKKAH"


Rasanya tak percaya kertika pertama kali membaca judul buku “KUDETA MEKKAH: Sejarah yang Tak Terkuak” karya Yaroslav Trofimov. Apakah buku ini merupakan karya fiktif (semacam novel) atau karya historis. Setelah membaca kometar-komentar atas buku ini, satu kesimpulan didapat, yaitu bahwa buku ini adalah kisah nyata. Dengan demikian ini merupakan karya historis. Tapi bagaimana mungkin ada kudeta di salah satu kota suci islam, dan yang merupakan jantung keislaman. Kudeta seperti apa? Siapa pelakunya? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi daya tarik untuk membeli dan membaca buku tersebut.

Buku Kudeta Mekkah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari edisi Bahasa Inggris dengan judul “The Siege of Mecca”. Edisi Indonesia ini diterbitkan oleh penerbit Pustaka Alvabet. Buku ini, yang tebalnya 384 halaman, merupakan cetakan kelima. Cetakan pertamanya adalah tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa buku ini lumayan laris. Mungkin kisahnya yang membuatnya laris.

Buku Kudeta Mekkah mengungkap kisah kaum “pemberontak” yang muak dengan perilaku para penguasa Arab Saudi yang tidak mencerminkan nilai-nilai islami. Kehidupan para anggota istana dilihat oleh kaum “pemberontak”, yang umumnya berasal dari kalangan kaum Wahabi ini telah jauh dari ajaran agama islam. Lebih parahnya lagi, penguasa Saudi ini justru memasukkan beberapa unsur yang bertentangan dengan ajaran agama. Misalnya seperti, memberi kesempatan kepada kaum perempuan untuk beraktivitas di publik, pendidikan bagi kaum wanita, membolehkan televisi, gambar-gambar, tepuk tangan, dan yang parahnya lagi memberi kesempatan kepada orang asing yang non muslim masuk ke tanah Saudi (hlm. 31, 34, 41, 63, 95 – 96, 133 – 134).

Sebenarnya istilah “pemberontak” tidak layak disematkan pada kelompok Juhaiman. Memang di mata pemerintah dan ulama istana, mereka adalah pemberontak. Namun di mata kelompok lain yang muncul karena terinspirasi oleh aksi Juhaiman ini, yaitu Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden, mereka adalah pahlawan. Bahkan pada pertengahan tahun 1980-an, Osama bin Laden mengatakan secara eksplisit bahwa orang-orang yang menduduki Mekkah waktu itu (kelompoknya Juhaiman) adalah orang-orang muslim sejati (hlm. 322).

Kaum “pemberontak” yang dipimpin oleh Juhaiman bin Saif al-Utaibi, tidak berani mengadakan kontak langsung dengan istana. Keterbatasan personal dan peralatan senjata menjadi satu alasannya. Pernah akan dibuat, namun keburu diberantas oleh tentara. Beberapa di antara mereka dijatuhi hukuman, namun dapat bebas berkat lobi ulama kharismatik yang berpengaruh, Syeikh Abdul Aziz bin Baz (hlm. 60). Sejak saat itu, Juhaiman mulai berpikir cara lain untuk melakukan pemberontakan.

Rabu, 17 Februari 2021

INSPIRASI SIKAP BERSERAH DIRI


Seorang pemuda kaya tinggal di sebuah rumah yang sangat besar dengan lusinan kamar. Setiap kamar lebih nyaman dan lebih indah dibandingkan kamar sebelumnya. Di dalam rumah itu terdapat berbagai karya seni lukis dan pahatan, lampu-lampu kristal, serta pegangan tangan berukir berlapis emas pada setiap tangga. Lebih indah dari apa yang kebanyakan orang pernah melihat.

Suatu hari pemuda tersebut memutuskan untuk mengundang Tuhan datang dan tinggal bersamanya di rumah itu. Ketika Tuhan datang, pemuda ini menawarkan kepada-Nya kamar yang terbaik di dalam rumah itu. Kamar tersebut terletak di ujung bagian atas. Maka ia berdoa, “Yesus, kamar ini milik-Mu! Tinggallah selama Engkau mau dan lakukan apa yang Engkau mau lakukan di dalam kamar ini. Ingat, ini adalah kamar-Mu.”

Malam harinya, ketika pemuda tersebut sudah bersiap untuk istirahat, terdengar bunyi ketukan yang sangat keras di pintu depan. Mendengar ketukan itu, pemuda tersebut turun untuk membukakan pintu. Ketika dia membuka pintu, dia melihat bahwa iblis telah mengirim tiga roh jahat untuk menyerangnya. Dia dengan cepat menutup pintu, tetapi salah satu roh jahat mengganjal pintu itu dengan kakinya. Beberapa saat kemudian, setelah bertarung dengan sekuat tenaga, pemuda tersebut berhasil menutup dan mengunci pintu kemudian kembali ke kamarnya dalam keadaan sangat lelah. “Bayangkan,” pikir pemuda itu, “Yesus ada di atas, tidur dalam ruangan yang terbaik sedangkan saya bertarung melawan roh-roh jahat di bawah. Oh, mungkin Dia tidak mendengar.” Pemuda itu tidur sangat sebentar malam itu.

Keesokan harinya, segala sesuatunya berjalan dengan normal dan, karena merasa sangat lelah, pemuda tersebut tidur agak awal pada malam harinya. Sekitar tengah malam, terdengar ada yang menggedor-gedor pintu depan seolah-olah akan mendobrak pintu. Pemuda tersebut menuruni tangga lagi dan membuka pintu serta menjumpai lusinan roh jahat berusaha masuk ke dalam rumahnya yang indah. Selama lebih dari tiga jam pemuda itu bertarung melawan mereka dan akhirnya membuat mereka mundur, cukup untuk menutup pintu.

Selasa, 16 Februari 2021

BAHAYA HUBUNGAN KELUARGA PADA MASA BAYI

 


Perpisahan dengan Ibu

Kecuali kalau diberi tokoh pengganti yang stabil dan memuaskan, bayi yang dipisahkan dari ibunya akan mengembangkan perasaan tidak aman yang ditampilkan dalam gangguan kepribadian yang dapat merupakan dasar dari kesulitan penyesuaian diri kelak.

Gagal Mengembangkan Perilaku Akrab

Bayi yang gagal mengembangkan perilaku akrab dengan ibunya atau dengan pengganti ibu yang stabil, akan mengalami perasaan tidak aman seperti apabila ia yang dipisahkan dengan ibunya. Selanjutnya bayi tidak mengalami kegembiraan yang diperoleh dalam hubungan pribadi yang erat. Kekurangan ini menyulitkan bayi dalam mengembangkan persahabatan di kemudian hari.

Merosotnya Hubungan Keluarga

Merosotnya hubungan keluarga yang hampir selalu terjadi dalam tahun kedua secara psikologis berbahaya karena bayi memperhatikan bahwa sikap anggota-anggota keluarga kepadanya berubah dan ia diperlakukan secara berbeda. Akibatnya bayi biasanya merasa tidak dicintai dan ditolak, yakni perasaan yang mengembangkan kebencian dan rasa tidak aman.

Senin, 15 Februari 2021

EMOSIONAL AWAL DARI KEGAGALAN


Elizabeth Gilbert, penulis novel best seller versi New York Times, ‘Eat, Pray, Love’ berkata, “Emosi Anda adalah budak dari pikiran Anda dan Anda adalah budak dari emosi Anda.” Di sini Gilbert mau mengatakan bahwa manusia dikendalikan oleh pikiran dan emosi.

Manusia hanya punya dua pilihan ketika bicara emosi. Mengendalikan emosi atau justru sebaliknya dikendalikan olehnya. Emosi dapat berdampak pada karier. Misalnya seperti yang dialami pegolf legendaris, Bobby Jones. Jones adalah pegolf dengan kemampuan yang luar biasa. Ia mulai bermain golf diusia 5 tahun di tahun 1907. Sebelum berusia 12 tahun, ia telah berhasil memperoleh angka di bawah par, sebuah keberhasilan yang tak bisa dicapai oleh sebagian besar pemain golf sepanjang umur hidupnya bermain golf.

Pada usia 14 tahun, ia mendapat kualifikasi untuk mengikuti kejuaraan golf amatir Amerika Serikat. Ternyata Jones tidak berhasil menang dalam acara itu, karena ia sering kehilangan kendali emosinya dan tidak mampu bermain baik. Sampai-sampai ia dijuluki club thrower atau orang yang suka melempar tongkat golf.

Seorang pegolf lebih senior yang dipanggil Grandpa Bart memberinya nasehat. “Kau tak akan pernah menang kalau kau tidak dapat mengendalikan emosimu.” Jones menerima nasehat itu dan mulai belajar mendisiplinkan emosinya.

Pada usia 21 tahun, Jones mulai berkembang dan selanjutnya menjadi pemain golf terbesar dalam sejarah. Ia pensiun dari golf pada usia 28 tahun setelah memenangi Grand Slam Golf. Grandpa Bart mengomentarinya, “Bobby berusia 14 tahun ketika ia menguasai permainan golf, tetapi baru pada usia 21 tahun ia baru mampu menguasai diri sendiri.”

Karena itu, hendaknya kita jangan membiarkan karier kita yang tengah menanjak rusak hanya karena emosi.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Jumat, 12 Februari 2021

TELAAH ATAS AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG JADINYA MANUSIA

 


Al-Qur’an merupakan pusat spiritualitas islam. Umat islam menyakini Al-Qur’an langsung berasal dari Allah SWT. Apa yang tertulis dalam Al-Qur’an dilihat dan dipercaya merupakan kata-kata Allah sendiri. Karena itu, umat islam menaruh rasa hormat yang sangat tinggi terhadap Al-Qur’an sebab di sana hadir Allah SWT. Penghinaan terhadap Al-Qur’an dinilai sebagai bentuk penghinaan kepada Allah SWT, dan orang yang melakukan hal itu wajib dihukum. Mereka mendapat dua hukuman, yaitu di dunia dan di akhirat. Allah sendiri sudah memberikan bentuk hukuman tersebut (QS al-Maidah: 33), dan umat islam wajib melaksanakannya. Hukuman di dunia adalah: dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannya. Sedangkan hukuman di akhirat adalah azab yang besar.

Ada banyak pemahaman tentang Al-Qur’an, yang berasal dari Al-Qur’an sendiri. Sering kali dikatakan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman dan petunjuk (QS al-Jasiyah: 20), atau juga pelajaran dan tuntunan, yang kesemuanya ditujukan kepada umat islam. Tak jarang pula ia disebut sebagai keterangan yang jelas (QS Ali Imran: 138). Sebagai keterangan yang jelas inilah banyak orang menganggap Al-Qur’an tak butuh tafsir-tafsir lagi; apa yang tertulis dalam Al-Qur’an, seperti itulah dimaknai.

Tak sedikit umat islam membanggakan Al-Qur’an yang selalu menjawab kebenaran alam. Mereka selalu mengaitkan kejadian alam dengan Al-Qur’an seolah-olah hal itu telah dijelaskan oleh Al-Qur’an. Akan tetapi, jika kita menelaah dengan akal sehat, tentulah kita menemukan fakta lain. Misalnya soal proses terjadinya manusia. Setidaknya ada sekitar 24 ayat dalam Al-Qur’an yang memberi keterangan tentang bagaimana manusia itu terjadi (tentang ayat-ayat ini, silahkan baca ayat-ayat jadinya manusia dalam Al-Qur’an). Dari 24 ayat itu, ada 21 ayat tersebar dalam surah-surah Makkiyyah. Dan dari teks-teks Al-Qur’an yang membahas tentang proses terjadinya manusia, kita mendapatkan 2 kesimpulan awal.

Kamis, 11 Februari 2021

MELIHAT SEJARAH HARI VALENTINE'S DAY


Awal peringatan valentine’s day (VD) atau biasa dikenal dengan sebuatan hari kasih sayang, berasal dari tradisi Romawi sebagai upacara penghormatan Dewa Lupercus, dewa kesuburan. Tanggal peringatannya adalah 15 Februari. Tujuan peringatan ini adalah mendapatkan keturunan. Sarananya adalah hubungan seks.

Ketika kekristenan mulai muncul, ada banyak tradisi kafir diambil alih dan “dibaptis”. Salah satunya adalah hari raya Lupercalia ini. Adalah peran Paus Galasius I yang mengubah hari raya Lupercalia ini menjadi hari kasih sayang. Pada tahun 496, Paus Gelasius I menetapkan tanggal 14 Februari sebagai peringatan st. Valentinus. Sejak saat itu, tanggal 14 Februari dikenal sebagai hari kasih sayanghari cinta kaum muda-mudi. Tujuan peringatan ini adalah membangun keluarga. Sarananya adalah cinta.

Dalam perjalanan waktu, peringatan VD menjadi milik dunia. Akan tetapi, telah terjadi degradasi nilai. Tak jarang ditemukan adanya penyimpangan makna sampai mengakibatkan hubungan seks di luar nikah. Artinya, ada usaha untuk mengembalikan peringatan VD atau hari kasih sayang ini ke hari raya Lupercalia. Karena sudah terlanjur VD dikaitkan dengan peringatan St. Valentinus, maka pada tahun 1969 Gereja menghapus peringatan orang kudus yang namanya dijadikan perayaan (valentine). Sekalipun Gereja menghapus peringatan St. Valentinus, peringatan VD atyau hari kasih sayang terus berlangsung.

Akhirnya, VD tidak lagi menjadi peringatan liturgi gerejawi. Hari kasih sayang menjadi peringatan umum. Gereja tidak melarang umatnya merayakannya. Gereja hanya melarang penyalahgunaan kegiatan VD yang tidak memanusiawikan manusia atau merendahkan martabat luhur manusia. Misalnya yang menyebabkan orang jatuh ke dalam seks bebas atau mental hedonis-konsumtivistik.

BELAJAR MENGHADAPI FITNAH DARI DAUD


Tentu kita ingat akan kisah “pertikaian” Daud dan Saul (1Sam 18 – 24). Pasca kemenangan Daud atas Goaliat, pahlawan perang bangsa Filistin, Saul merasa cemburu akan popularitas Daud. Saul merasa dirinya disaingi; dan dalam pemikiran Saul hal ini dapat mengancam kedudukannya. Karena itu, ia berencana untuk melenyapkan Daud. Untuk mewujudkan niatnya ini Saul menyebarkan isu bahwa Daud berikhtiar membunuh dirinya.

Isu bahwa Daud berencana membunuh raja dilakukan Saul untuk dua hal. Pertama,  ia ingin menarik simpati rakyat. Tentu rakyat akan membelanya dan mulai membenci Daud. Secara tidak langsung isu ini membuat Daud tersingkir dari rakyat. Hal ini tentunya akan memuluskan hal yang kedua, yaitu rencana membunuh Daud. Rencana ini seakan sudah mendapat legalitasnya. Seandainya ia membunuh Daud, rakyat tidak akan marah kepadanya.

Maka dimulailah usaha pengejaran Daud untuk membunuhnya. Dalam pengejaran ini, orang-orang yang membela Daud dihabisi oleh pedang raja (bab 22).

Ada yang menarik dari kisah ini. Daud tidak sibuk membela diri dan menuduh Saul telah berbohong. Yang dilakukan Daud hanyalah menghindari dari pertikaian. Pada akhir cerita, ditampilkan bagaimana sikap bijak Daud dalam menghadapi tuduhan Saul itu (bab 24).

Ketika Saul sedang buang hajat, diam-diam Daul memotong punca jubah Saul. Sebenarnya Daud punya kesempatan untuk melenyapkan Saul. Itulah yang dikatakan orang-orangnya (ay. 4). Akan tetapi Daud tidak melakukan hal itu. Jika Daud melakukannya, pastilah tuduhan Saul menjadi benar. Daud hanya ingin membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar; bahwa dia tidak bermaksud jahat terhadap raja.

Karena itu, setelah Saul selesai buang hajat, Daud muncul di belakangnya. Dia berkata bahwa dia tidak ada niat untuk membunuh raja. Seandainya memang ada, maka sudah dari tadi dia melakukannya, di saat raja sedang membuang hajat. Lantas Daud menunjukkan bukti potongan punca jubah Saul. Tentu hal ini merupakan pukulan telak bagi Saul dan para prajuritnya.

***

Rabu, 10 Februari 2021

PAUS FRANSISKUS DAN TRANSPARANSI GEREJA


Pada 11 Desember 2013, Majalah Time memberikan gelar person of the year kepada pemimpin Gereja Katolik ke-266, Paus Fransiskus. Paus “serba pertama” ini mengalahkan penggebrak dunia lainnya yang masuk nominasi anugerah ini. Mereka adalah Edward Snowden, Edith Windsor, Bashar Assad dan Ted Cruz. Memang Paus Fransiskus bukanlah paus pertama yang menerima anugerah ini. Tahun 1994 TIME memberikannya kepada Paus Yohanes Paulus II, dan tahun 1962 Paus Yohanes XXIII yang mendapatkan gelar Man of the Year.

Salah satu poin yang menjadi penilaian majalah ini adalah soal transparansi keuangan Gereja. Berkaitan transparansi, Paus Fransiskus benar-benar membuat gebrakan. Pada bulan Juni 2013 Paus Fransiskus menyerukan transparansi. Ia menghendaki supaya pusat kekuasaan agama Katolik itu transparan soal keuangannya. Karena itu, Paus meminta lembaga keuangan di Vatikan untuk membuka laporan keuangan bagi publik. Hal ini merupakan bentuk pertanggungjawaban moral dan sesuai dengan semangat Injil.

Menanggapi seruan Paus itu, maka dibentuklah suatu lembaga khusus untuk mengaudit keuangan. Selain itu, dan ini yang terpenting, Bank Vatikan melakukan transparansi keuangan. Pada awal Oktober lalu, Bank Vatikan mulai mempublikasikan laporan keuangannya sebagai salah satu wujud transparansi. Ini merupakan publikasi laporan keuangannya yang pertama sejak berdirinya 125 tahun lalu.

Tuntutan transparansi ini mengisyaratkan adanya korupsi di dalam Gereja, khususnya di pusat jantung kekatolikan. Hal ini tak perlu disangkal lagi. Karena itulah, Rm. Edy Purwanto, sekretaris eksekutif KWI, mengatakan bahwa Paus Fransiskus menginginkan Gereja bersih dari korupsi. Tentu saja harapan Paus akan “Gereja yang bersih dari korupsi” ini bukan hanya yang ada di Vatikan, melainkan juga di seluruh dunia.

Selasa, 09 Februari 2021

PARTIKEL ASAP ROKOK RUSAK DNA


 

Asap thirdhand, residu dari asap rokok yang menempel pada permukaan setelah asap rokok yang sebenarnya dibersihkan, ternyata dapat merusak sel-sel manusia. Ini merupakan hasil penelitian ilmiah. Para peneliti menggunakan dua tes laboratorium standar untuk menilai toksisitas asap thirdhand tadi.

Mereka menunjukkan senyawa yang ditemukan dalam residu dari asap atau nitrosamine tembakau spesifik, secara signifikan merusak DNA dalam sel manusia. “Ini adalah studi pertama yang menunjukkan asap thirdhand adalah mutagenik dan menyebabkan kerusakan DNA,” kata peneliti Lara Gundel dari Lawrence Berkeley National Laboratory, California. “Ini dianggap sebagai salah satu langkah awal menuju kanker.”

Meskipun efek berbahaya dari merokok sudah dikenal, paparan asap tangan ketiga ini merupakan masalah kesehatan yang terabaikan. Asap ini seringkali meninggalkan bau pada pakaian dan rambut seseorang yang baru saja merokok. Bisa juga bau di ruangan tempat perokok tinggal. Bahan kimia nikotin tersebut tetap berada di lingkungan indoor, diserap dalam kain tirai dan karpet maupun permukaan benda lain.

Namun, sejauh mana bahan kimia yang menempel itu bisa berbahaya bagi orang-orang masih belum diketahui. “Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan bagaimana beracun dan berbahayanya beberapa senyawa dalam asap tangan ketiga itu. Dan bagaimana mekanisme yang menyebabkan kerusakan,” papar Gundel.

Senin, 08 Februari 2021

ALASAN UMUM PERUBAHAN DALAM HUBUNGAN KELUARGA SELAMA MASA BAYI

 


Konsep Anak Impian

Kalau bayi memenuhi pengertian anak impian dari orang tua dan saudara-saudaranya dalam hal penampilan dan perilaku, maka hubungan keluarga akan semakin baik. Kalau tidak hubungan itu akan merosot.

Tingkat Ketergantungan

Kalau ketergantungan total – salah satu sifat yang sangat menarik pada bayi – berkurang, bayi menjadi lebih sulit dan menuntut sehingga kurang menarik.

Kekhawatiran Orangtua

Orangtua mungkin gelisah akan mampu tidaknya mereka menjalankan peran sebagai orang tua atau mereka mungkin khawatir kalau perilaku bayi barunya berbeda dengan anak yang lain. Perasaan ini dikomunikasikan kepada bayi yang sering bereaksi dengan menjadi marah dan bersikap negativistik atau dengan terus menerus menangis. Perilaku ini menjadikan bayi kurang menarik.

Cara Mendidik Anak

Cara mendidik anak yang lembut maupun yang keras akan mempengaruhi hubungan orangtua - anak. Hukuman badan yang hampir selalu menyertai cara mendidik yang keras, sangat merusak hubungan orangtua – anak.

Ibu yang Bekerja

Kalau ibu bekerja di luar rumah, perawatan bayi diserahkan kepada seseorang pada siapa bayi membentuk hubungan emosional yang kuat. Ibu tidak menyukai hal ini. Kalau tidak terjadi keterikatan emosi maka bayi cenderung merasa ditelantarkan dan ditolak, perasaan-perasaan yang mengakibatkan rasa benci dan hubungan orangtua -  anak yang tegang.

Ibu yang Terlampau Sibuk

Ibu yang terlalu banyak pekerjaan, baik karena besarnya keluarga atau karena membawa pekerjaan dari pelbagai tugas di luar rumah akan cenderung tegang, gelisah, mudah marah kalau bayinya tidak berperilaku seperti apa yang diharapkan. Lebih-lebih kalau bayi tengah dalam aktivitas rutin yang berhubungan dengan aktivitas makan, berpakaian atau kebersihan (buang air).

Lahirnya Adik

Kelahiran saudara baru dapat menyebabkan bayi merasa dikucilkan dan diabaikan, menjadi rewel, banyak menangis dan cenderung menunjukkan perilaku mundur yang kesemuanya ini menyusahkan keluarga.

Hubungan dengan Kakak-kakak

Saudara yang lebih tua mulai menganggap adiknya (bayi baru lahir) sebagai gangguan karena mereka tidak boleh rebut ketika adiknya tidur, berkurangnya waktu dan perhatian ibu untuk mereka dan harus turut membantu merawatnya.

Anggota-anggota Keluarga Tertentu yang Lebih Disukai

Sebelum ulang tahun yang pertama, banyak bayi telah menunjukkan adanya anggota keluarga tertentu yang lebih disukai, biasanya ibu atau kakak perempuan yang membantu merawatnya. Anggota-anggota keluarga yang lain seringkali tidak menyukai hal ini dan memperlihatkan perasaan tidak suka ini kepada bayi. Hal ini cenderung memperbesar adanya pilih kasih dan sebaliknya memperkuat kebencian anggota-anggota keluarga yang lain.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Minggu, 07 Februari 2021

ISLAMFOBIA DAN FOBIAISLAM

 


Islamfobia dan fobiaislam merupakan dua istilah yang terkait dengan islam dan fobia, meski sasarannya berbeda. Harus diakui bahwa istilah fobiaislam kurang populer sehingga jarang sekali kedengaran. Masyarakat umum masih asing dengan istilah fobiaislam. Istilah ini tertutup dan tenggelam oleh arus kampanye istilah islamfobia. Kenapa bisa terjadi begitu? Secara sederhana pertanyaan ini dapat dijawab dengan pepatah lama: selumbar di mata orang lain kamu lihat, tapi balok di mata sendiri tak terlihat.

 

Islamfobia

Fobiaislam

Makna

Ketakutan terhadap islam yang bisa merengut jiwa.

Ketakutan umat islam, bahwa islam sedang diancam dan dimusuhi.

Subyek

Orang non muslim

Umat islam

Obyek

Umat islam

Orang non muslim

Contoh

1.   Mengaitkan islam dengan terorisme atau sebaliknya

2.   Melihat cadar, jenggot dan celana centeng sbg bagian dari teroris

3.   Buku atau tulisan yang mengupas sisi negatif islam

1.  Tafsir atas lagu “Naik-naik ke puncak gunung” dan “Balonku ada lima”

2.  Palang Merah dilihat sbg bentuk kristenisasi

3.  Ada jin kafir pada salib

4.  Pengharaman kue valentine, rawon setan,  bakso kuntilanak, dll

Dasar fobia

1.  Aksi teroris yg merujuk pada ajaran agama.

2.  Ideologi teroris dalam Al-Qur’an: QS 2: 191; QS 4: 91; QS 8: 12; QS 9: 123; QS 33: 26; QS 59: 2, dll

QS 4: 101

QS 18: 80

QS 60: 2

Rasionalitas

Ketakutan itu masuk akal krn (1) ada ajaran terror dlm Al-Qur’an; dan setiap umat wajib laksanakan ajaran Al-Qur’an. (2) ada bukti aksi terorisme.

Ketakutan itu tak masuk akal karena tak ada bukti bahwa salib akan menghancurkan islam, dan tak ada bukti islam diancam atau dimusuhi.

Sikap islam

Mengecam org non islam yang takut dgn sebutan islamfobia.

Tak ada reaksi terhadap umat islam yang takut.