Senin, 16 Desember 2019

BIDA’AH PADA MASA PAUS DAMASUS


Dewasa ini sering terdengar beberapa tokoh agama tertentu berusaha untuk “menggugat” beberapa ajaran iman Gereja Katolik. Dalam berbagai kesempatan, entah itu di ceramah-ceramah keagamaan maupun di media sosial, mereka ini seakan menampilkan ketidak-benaran iman katolik. Tentulah dapat dipastikan tujuannya, yaitu agar umat katolik akhirnya meninggalkan imannya.
Ternyata sudah sejak awal Gereja Katolik selalu mendapat perlawanan dan gugatan. Sepanjang zaman perlawanan itu tidak pernah berhenti. Salah satu perlawanan itu adalah perihal ajaran iman. Setiap zaman selalu saja ada orang yang berusaha memutar-balikkan kebenaran iman dengan tujuan agar umat yang lemah dalam pemahaman imannya meninggalkan Gereja Katolik. Dalam Gereja Katolik, orang-orang seperti ini dikenal dengan sebutan bida’ah, orang yang membawa aliran sesat. Pada masa kepemimpinan Paus Damasus (366 – 384), ada beberapa aliran sesat.
Berikut ini uraian singkat para bida’ah aliran sesat pada masa Paus Damasus. Jasmerah. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, demikian pernyataan, yang selama ini diyakini berasal dari Bung Karno, namun ternyata tidak. Dengan memaparkan para bida’ah pada masa Paus Damasus, umat katolik tidak hanya melupakan sejarah tetapi lebih dari itu dapat mengetahui dan semakin kuat dalam iman. Karena banyak argumen gugatan yang dilontarkan orang dewasa ini ternyata sudah pernah dilontarkan sejak jaman dulu.
APOLINARISME merupakan aliran yang digagas oleh Uskup Apoliniarius dari Laodikhea (310 – 390). Apolinarius sebenarnya mau membela keilahian Yesus melawan gagasan Arius (Arianisme), namun usahanya justru berlebihan. Ia meniadakan kemanusiaan Yesus demi membela keilahian-Nya. Apolinarius akhirnya dituduh sebagai bida’ah dalam Konsili Konstantinopel tahun 381.
Apolinarisme mengajarkan bahwa Yesus tidak memiliki roh atau jiwa rasional, kecuali Logos ilahi. Apolinarius tidak bisa menerima kalau Yesus itu manusia, karena kemanusiaan itu memiliki sifat rapuh, sementara, dapat binasa dan lain sebagainya. Dan tak mungkin yang manusiawi ini berada dalam tubuh yang ilahi. Karena itulah, Apolinarius berpendapat bahwa Yesus itu ilahi.

PAUS FRANSISKUS: MANFAATKAN MASA ADVEN UNTUK BANTU SESAMA


Dalam momen masa adven, biasanya Paus Fransiskus memberikan pesan-pesan singkat yang menarik untuk ditelusuri. Belum lama ini, Paus Fransiskus memberikan refleksi singkat tentang makna adven dan tak lupa untuk mengajak seluruh umat katolik supaya ikut merefleksikannya. Beberapa pesan singkat Paus Fransiskus itu adalah sebagai berikut:
1.    Umat Harus Punya Harapan
Dalam katekese singkatnya, Paus Fransiskus menghimbau kepada seluruh umat katolik bahwa masa adven mengingatkan kita akan kehadiran Yesus di dunia. Yesus selalu hadir dan akan selalu menyertai perjalanan hidup umat-Nya. Selain itu, Paus Fransiskus mengingatkan akan kedatangan Yesus pada akhir zaman. Untuk itu, hendaklah umat fokus pada masa depan dengan penuh keyakinan dan harapan.
2.    Umat Perlu Mempersiapkan Diri
Adven selalu dimaknai dengan penantian, dan dalam penantian itu ada persiapan. Karena itu, selain harapan, dalam masa adven umat katolik harus memiliki persiapan. Kesiapan hati dengan sungguh-sungguh adalah yang utama untuk menyambut Yesus Kristus, karena kedatangan-Nya untuk menyelamatkan kita. “Adven adalah waktu untuk menyambut kedatangan Yesus, karena Ia datang sebagai utusan perdamaian untuk menunjukkan kepada kita jalan-jalan Allah,” pesan Paus Fransiskus.
3.    Umat Harus Berjaga-jaga
Sebagai manusia, kadang umat disibukkan dengan urusan duniawi, sehingga lupa bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi. Paus Fransiskus tidak ingin umat katolik terlena seperti itu. Maka Paus Fransiskus mau supaya umat selalu berjaga-jaga sepanjang zaman hidup di dunia ini. Seruan tentang berjaga-jaga ini pun sudah ditulis dalam kitab suci. “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” (Matius 24: 42 – 44).