Selasa, 18 November 2014

Nasehat Bunda Maria buat Uskup & Imam

KELUARLAH DARI ZONA NYAMAN PRIBADI
Pengantar
Pesan Bunda Maria ini diambil dari wawancara batin antara Don Stefano Gobbi dan Bunda Maria. Wawancara batin adalah suatu gejala mistik yang ada dalam kehidupan Gereja. Ia bukanlah komunikasi inderawi. Dalam wawancara batin ini orang tidak mendengar dengan telinga atau melihat dengan mata dan tidak ada sesuatu yang bisa disentuh. Jadi, wawancara batin merupakan anugerah dalam bentuk pesan yang disampaikan Allah kepada kita supaya dilaksanakan dengan bantuan-Nya.

Dalam wawancara batin di sini, Don Stefano menjadi alat komunikasi; dengan tetap menjaga kebebasannya, ia mengungkapkan persetujuan terhadap kegiatan Roh Kudus. Artinya, ia tidak mencari-cari gagasan atau cara pengungkapannya. Ia murni sebagai penyalur pesan.

Wawancara batin antara Bunda Maria dan Don Stefano Gobbi ini memuat pesan Bunda Maria untuk para imam. Pesan yang disampaikan dalam wawancara batin ini, meski terjadi pada tahun 1987, namun nilai dan maknanya masih relevan hingga saat kini. Pesan Bunda Maria ini, secara khusus ditujukan kepada para uskup dan imam di Amerika, akan tetapi peruntukkannya bisa juga untuk para uskup dan imam seluruh dunia pada umumnya. Jadi, dalam pesan Bunda Maria yang disampaikan pada masa lalu dan tempat tertentu, terdapat butir-butir pencerahan untuk masa sekarang dan berlaku secara universal.

Semuanya tergantung sejauh mana keterbukaan mata hati kita membacanya.

Orang Kudus 18 November: St. Rosa Filipin Duchene

SANTA ROSA FILIPIN DUCHENE, PENGAKU IMAN
Rosa lahir pada tahun 1769. Bersama dengan beberapa suster yang masih hidup setelah masa penganiayaan Revolusi Perancis, Rosa bergabung dengan kelompok Santa Magdalena Sophia Barat. Lalu mereka berlayar ke tanah-tanah misi Amerika dan berkarya di antara suku-suu Indian di Rocky Mountains. Di sana ia meninggal dunia pada tahun 1852.

sumber: Iman Katolik

Baca juga riwayat orang kudus 18 November: 
St. Romanus dari Antiokia

Renungan Hari Selasa Biasa XXXIII - Thn II

Renungan Hari Selasa Biasa XXXIII, Thn A/II
Bac I    Why 3: 1 – 6; 14 – 22; Injil              Luk 19: 1 – 10;

Injil hari ini bercerita tentang perjalanan Tuhan Yesus ke Yerikho. Di sana Ia bertemu dengan Zakheus, seorang kepala pemungut cukai. Orang ini memiliki kerinduan untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus. Kerinduannya ini akhirnya terpenuhi. Dia bukan saja bisa bertemu, tetapi malah Tuhan Yesus datang ke rumahnya; masuk ke dalam dan makan bersama. Ada yang menarik dari kedatangan Tuhan Yesus ke rumah Zakheus itu. Kedatangan itu mendatangkan efek pertobatan bagi Zakheus. Dia mengalami perubahan, dari sebelumnya hidup demi diri sendiri menjadi solider dan berbagi kepada sesama; dari sebelumnya menindas menjadi berbelas kasih. Kedatangan Tuhan Yesus di rumahnya membuat Zakheus bertobat.

Tema pertobatan juga menjadi topik pembicaraan bacaan kedua, yang diambil dari Kitab Wahyu kepada Yohanes. Dalam kitabnya, Yohanes menyampaikan salah satu pesan dari wahyu yang dia terima, yaitu ajakan untuk bertobat. Sikap berjaga-jaga dapat juga dimengerti sebagai sebuah sikap bertobat. Yohanes mengatakan bahwa dengan bertobat maka kita akan ambil bagian dalam rombongan orang berpakaian putih.

Tobat merupakan salah satu tema perwartaan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus hadir ke dunia ini hendak mengajak umat manusia untuk bertobat. Bertobat di sini dapat dimengerti secara sederhana sebagai berubah. Kita diajak untuk berubah; dan perubahan itu selalu terarah kepada kebaikan. Contoh yang baik dapat kita lihat dalam diri Zakheus. Sabda Tuhan hari ini mau mengajak kita untuk bertobat, meninggalkan kemanusiaan lama kita dan menjadi baru. Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa membaharui diri menjadi baru, yang berkenan di hadirat Allah.

by: adrian