SANTO SYRILIUS DAN METODIUS, USKUP & RAHIB
Kedua kakak beradik ini
lahir di Saloniki, Yunani. Mereka menjalani pendidikan di Konstantinopel dengan
hasil yang gilang gemilang. Syrilius kemudian menjadi seorang filsuf termasyur.
Oleh Theodora, permaisuri Kaisar Konstantinopel, Syriius ditugaskan untuk
mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa yang mendiami tepi sungai Donau. Sedangkan
Matodius, adiknya, mengasingkan diri dari dunia ramai dan menjadi seorang
rahib. Setelah meletakkan dasar iman yang kokoh bagi umat di tepi sungai Donau,
Syrikius kembali ke Konstantinopel. Untuk memperkuat iman dan semangat
kerasulannya, ia pergi ke biara adiknya, Metodius. Sementara berada di sana,
Raja Radislaus dari Moravia mengundang para misionaris ke negerinya yang belum
beragama Kristen. Metodius bersama Syrilius diutus ke sana untuk mewartakan
Injil.
Di sana Syrilius dan
Metodius merayakan liturgi dengan menggunakan bahasa Slavia dalam suasana yang
semarak dan indah. Hasil kerasulannya sangat gemilang sehingga nama mereka
tersebar hingga ke Roma. Mendengar berita tentang Syrilius dan Metodius, Paus
Nikolas I (858 – 867) memanggil mereka ke Vatikan. Mereka disambut dengan
meriah oleh Bapa Paus.
Tetapi beberapa orang, yang
iri hati terhadap keberhasilan kedua kakak beradik itu, mengajukan mereka ke
pengadilan Paus. Orang-orang itu menilai Syrilius dan Metodius sebagai
pengkhianat karena merayakan liturgi suci dengan menggunakan bahasa Slavia. Namun
setelah mendengarkan keterangan mereka berdua perihal karya kerasulannya, Paus
tidak saja menyetujui tindakan dan kebijakan mereka, tetapi juga menahbiskan
mereka menjadi uskup. Sayang, tidak lama kemudian Syrilius meninggal dunia di
Roma.