Senin, 05 Oktober 2015

Orang Kudus 5 Oktober: St. Raymundus Kapua

BEATO RAYMUNDUS KAPUA, PENGAKU IMAN
Raimondo della Vigne lahir pada tahun 1330 di Kapua, Italia. Ia adalah putra sebuah keluarga terpandang di Kapua. Raymundus berkuliah di Universitas Bologna, dan kemudian memilih untuk bergabung dengan Ordo Pengkotbah atau Dominikan. Ia memegang beberapa posisi dalam tarekatnya, di antaranya adalah prior untuk rumah Dominikan di Roma, dan lektor di Florence dan Siena.
Ketika berada di Siena, Raymundus bersahabat dengan Santa Katarina Siena, dan menjadi pembimbing spiritual serta penasehatnya mulai tahun 1376. Raymundus mendukung panggilan Perang Salib melawan bangsa Turki. Ia membantu perdamaian antara Takhta Suci dan Florence, dan memberikan suara untuk Paus Gregorius XI agar meninggalkan Avignon dan kembali ke Roma.
Raymundus aktif menolong para penderita wabah penyakit di Siena sampai ia sendiri tertular penyakit itu. Ketika ia menderita karena penyakit itu, Santa Katarina menjadi perawatnya.
Pada saat terjadi skisma hebat pada tahun 1378, Raymundus dan Santa Katarina mendukung Paus Urbanus VI melawan Anti Paus Klemen VII. Ketika Santa Katarina meninggal dunia pada tahun 1380, Raymundus ditunjuk sebagai Pimpinan Ordo Dominikan. Jabatan ini dipegangnya hingga meninggal. Selama memimpin Ordo Dominikan, Raymundus mereformasi ordo dengan menerapkan aturan ketat, seperti yang ditunjukkan oleh Santo Dominikus.
Raymundus menulis biografi Santa Katarina Siena dan Agnes dari Montepulciano. Raymundus meninggal dunia pada 5 Oktober 1399 di Nuremberg, Jerman. Pada 15 Mei 1899 ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII.
Baca juga orang kudus hari ini:

Renungan Hari Senin Biasa XXVII - Thn I

Renungan Hari Senin Biasa XXVII, Thn B/I
Bac I  Yun 1: 1 – 17, 2: 10; Injil                    Luk 10: 25 – 37;

Injil hari ini memuat kisah pertentangan antara ahli Taurat dan Tuhan Yesus. Seorang ahli Taurat berniat mencobai Tuhan Yesus tentang apa yang harus dilakukan untuk mendapat hidup kekal (ay. 25). Sekalipun ia tahu cara untuk mendapatkan keselamatan, ia tetap bertanya. Dan untuk membenarkan dirinya, ia masih juga bertanya lagi. Namun Tuhan Yesus tetap melayaninya dengan memberikan perumpamaan. Lewat jawaban ini dapatlah diketahui bahwa untuk mendapatkan keselamatan, umat harus melakukan kehendak Allah. Dalam hal ini adalah kasih.
Bacaan pertama diambil dari Kitab Nabi Yunus. Diceritakan bahwa Yunus mendapat mandat dari Tuhan untuk pergi ke kota Niniwe, namun ia tidak mau melaksanakan perintah Allah untuk menobatkan warga kota Niniwe. Dia berusaha lari dari kehendak Allah atas dirinya. Akibat perbuatannya malapetakalah yang didapatnya. Petaka itu bukan hanya mendera dirinya, melainkan juga orang lain. Peristiwa lahir dari kehendak Allah dapat dilihat bahwa Yunus tidak melihat kasih Allah pada orang-orang Niniwe. Dan dalam petaka yang menderanya, Allah pun masih menunjukkan kasih-Nya.
Perjalanan hidup manusia adalah menuju ke keselamatan. Hanya ada satu jalan menuju ke sana, yaitu melakukan kehendak-Nya. Sabda Tuhan hari ini menghendaki agar kita senantiasa mendengarkan dan melaksanakan kehendak Tuhan dalam keseharian kita. Secara khusus hari ini Tuhan menghendaki kita mewujudkan belaskasih kepada sesama, tanpa memandang status, golongan, ras, dll. Siapapun orangnya, sejauh ia membutuhkan bantuan kita dan kita dapat membantunya, maka kita wajib memberikan bantuan kepadanya.***

by: adrian