Sabtu, 09 September 2017

BAHAYA KELEBIHAN PROTEIN

Protein adalah salah satu kandungan makanan yang sangat diperlukan guna kelancaran metabolisme tubuh. Walaupun tubuh juga memproduksi protein, namun protein dari luar berupa makanan tetap dibutuhkan. Seperti yang diketahui, protein bisa berasal dari tumbuhan (nabati) atau juga hewan (hewani). Tapi perlu diingat, jangan berlebihan mengonsumsi sumber protein.
Idealnya setiap hari, tubuh pria membutuhkan 56 gram protein, dan perempuan membutuhkan 46 gram. Karena itu, jika mengonsumsi protein berlebihan secara terus menerus, bisa membahayakan tubuh. Salah satunya adalah ginjal. Kenapa?
Semakin banyak asupan protein, maka semakin banyak pula nitrogen yang diproduksi. Nitrogen inilah yang biasanya dibuang oleh ginjal. Jika banyak kandungan nitrogen dalam tubuh, maka ginjal harus bekerja keras untuk menyingkirkannya. Jika tidak dikendalikan, maka akan merusak ginjal.
Apalagi bagi orang yang menjalani diet rendah karbohidrat, selain berbahaya bagi jantung juga akan mengalami konstipasi dan kembung. Hal ini akan menganggu sistem pencernaan dan beresiko alami penyakit gastrointenstinal.
Selain itu, kelebihan protein juga bisa meningkatkan berat badan. Sebuah studi yang dilakukan pada lebih dari 7.000 orang dewasa menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi protein sebanyak 90 presen lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan dibandingkan dengan orang yang makan lebih sedikit.
Percaya atau tidak, kelebihan protein juga bisa memicu bau mulut. Dalam mengonsumsi makanan yang berprotein tinggi, tubuh akan mengalami ketosis, yaitu kondisi dimana tubuh perlu memecah lemak untuk dijadikan energi. Ketika tubuh memecah lemak, secara bersamaan juga memproduksi bahan kimia yang disebut keton yang menyebabkan bau mulut.
Mengonsumsi makanan berprotein tinggi juga meningkatkan penyerapan air. Hal ini memudahkan tubuh mengalami dehindrasi. Para ahli mengatakan bahwa saat ginjal terus bekerja untuk menghilangkan kelebihan protein serta limbah nitrogen, maka akan cenderung sering buang air kecil dan akhirnya merasa lebih haus.
sumber: Detik Health