Rabu, 15 Januari 2014

Reaksi Sosial Bayi

REAKSI SOSIAL KEPADA ORANG DEWASA
Dua sampai tiga bulan
Bayi dapat membedakan manusia dari benda mati, dan bayi tahu bahwa manusialah yang memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bayi puas bila berada bersama manusia dan tidak senang kalau ditinggalkan sendiri. Ada usia ini bayi tidak menunjukkan rasa lebih menyukai satu orang tertentu dibandingkan dengan orang-orang lain.

Empat sampai lima bulan
Bayi ingin digendong oleh siapa saja yang mendekatinya. Ia memberikan reaksi yang berbeda kepada wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara yang ramah dan suara-suara yang menunjukkan amarah.

Enam sampai tujuh bulan
Bayi membedakan “teman” dan “orang asing” dengan tersenyum pada yang pertama dan memperlihatkan ketakutan akan kehadiran pada orang yang terakhir. Ini merupakan awal dari ‘masa lalu’ juga merupakan permulaan dari ‘masa terikat’ – yaitu masa di mana bayi menunjukkan keterikatan yang kuat kepada ibunya atau ibu pengganti dan berkurangnya keramahtamahan.

Delapan sampai sembilan bulan
Bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat dan gerakan-gerakan sederhana dari orang lain.

Dua belas bulan
Bayi bereaksi terhadap larangan “jangan-jangan”.

Enam belas sampai delapan belas bulan
Negativisme, dalam bentuk keras kepala, tidak mau mengikuti permintaan atau perintah dari orang dewasa, ditunjukkan dengan perilaku menarik diri atau ledakan amarah.

Dua puluh dua sampai dua puluh empat bulan
Bayi bekerja sama dalam sejumah kegiatan rutin seperti berpakaian, makan dan mandi.

REAKSI SOSIAL KEPADA BAYI-BAYI LAIN
Empat sampai lima bulan
Bayi mencoba menarik perhatian bayi atau anak lain dengan melambungkan badan ke atas dan ke bawah, menendang, tertawa atau bermain dengan ludah.

Enam sampai tujuh bulan
Bayi tersenyum kepada bayi lain dan menunjukkan minat terhadap tangisannya

Sembilan sampai tiga belas bulan
Bayi mencoba meremasi pakaian dan rambut bayi-bayi lain, meniru perilaku dan suara mereka dan bekerja sama dalam menggunakan mainan, meskipun ia cenderung bingung bila bayi lain mengambil salah satu mainannya.

Tiga belas sampai delapan belas bulan
Berebut mainan sekarang berkurang dan bayi lebih bekerja sama dalam bermain dan mau berbagi rasa.

Delapan belas sampai dua puluh empat bulan
Bayi lebih berminat bermain dengan bayi lain dan menggunakan bahan-bahan permainan untuk membentuk hubungan sosial dengannya.

sumber: Elizabeth B. Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 89

Orang Kudus 15 Januari: St. Maurus & Plasidus

SANTO MAURUS, PLASIDUS DKK, MARTIR
Santo Benediktus sungguh harum namanya di seluruh Italia. Ia tinggal di Subiako. Banyak keluarga terkemuka di Italia menyerahkan anak - anaknya untuk dididik oleh Santo Benediktus.

Seorang prajurit Romawi membawa anaknya yang bernama Maurus kepada Benediktus.Maurus menjadi seorang murid Benediktus yang terkenal. Pada masa dewasanya, Maurus dikirim oleh Benediktus ke Prancis untuk mewartakan Injil dan membangun sebuah biara disana. Maurus meninggal dunia pada tahun 565 dalam tugasnya sebagai pemimpin biara di Glanfeuil dan sebagai pewarta Injil.

Selain Maurus, ada juga Plasidus yang juga dibawa oleh ayahnya untuk dididik oleh Benediktus. Sekali peristiwa ketika sedang mengambil air, Plasidus jatuh dan tenggelam dalam danau. Benediktus menyuruh Maurus untuk menyelamatkan Plasidus. Maurus heran, ketika menyelamatkan Plasidus, ia berjalan seperti biasa di atas air danau itu.

Plasidus bersama beberapa temannya dikirim ke Sisilia untuk membangun sebuah biara disana. Tetapi mereka dibunuh oleh segerombolan penjahat pada tahun 539.

Renungan Hari Rabu Biasa I - Thn II

Renungan Hari Rabu Biasa I, Thn A/II
Bac I   : 1Sam 3: 1 – 10, 19 – 20; Injil   : Mrk 1: 29 – 39

Hari ini bacaan pertama berbicara soal panggilan Samuel menjadi nabi Tuhan. Dikatakan bahwa Tuhan memanggil Samuel hingga tiga kali. Yang menarik adalah panggilan itu terjadi pada saat tidur. Kata tidur, selain menjelaskan aktivitas istirahat, juga mengandung makna keheningan. Dengan tidur, orang masuk ke kedalaman dirinya yang paling dalam dan hening. Dan di sanalah terjadi komunikasi dengan Tuhan.

Komunikasi dengan Tuhan dalam keheningan juga dicontohkan Yesus dalam Injil hari ini. Dikatakan bahwa “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, .... Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.” (ay. 35). Sebelumnya Yesus disibukkan dengan berbagai aktivitas. Namun Yesus tidak mau larut dalam kesibukan. Ia meluangkan waktu untuk tetap menjalin komunikasi dengan Bapa-Nya.

Setiap kita tentu memiliki kesibukan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Sabda Tuhan hari ini mengajarkan kita untuk meluangkan waktu untuk berdoa, berkomunikasi dengan Tuhan. Di tengah kesibukan dan keramaian, Tuhan menghendaki agar kita mau dan berani masuk ke dalam keheningan untuk berjumpa dengan Dia. Di hadapan-Nya kita dapat berkata seperti Samuel, “Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan!”

by: adrian