Kamis, 28 November 2013

Orang Kudus 28 Novermber: St. Maria Helena Stollenwerk

BEATA MARIA HELENA STOLLENWERK, PENGAKU IMAN

Maria Helena Stollenwerk lahir pada 28 November 1852. Ayahnya, Johann Peter Stollenwerk bekerja di bidang pertanian. Anna Maria Bongard, ibunya, adalah seorang wanita yang baik dan murah hati. Sebelum Helena lahir, ibunya telah mendedikasikannya kepada Bunda Maria. Sepanjang hidupnya Helena tetap pemuja khusus dari Bunda Allah.

Oleh kasih karunia Allah dan pendidikan yang baik oleh orang tua yang benar-benar Kristen, dia tumbuh berkembang menjadi anak yang saleh. Keinginan besar untuk mendedikasikan dirinya untuk pekerjaan misionaris datang lebih awal dalam hidupnya. Helena harus butuh waktu yang lama dan dengan perjuangan keras sebelum ia mendapat izin dari direktur spiritual dan orang tua untuk masuk konggregasi misi.

Helena masuk Rumah Misi Jerman, yang didirikan oleh Santo Arnoldus Janssen. Di sana Helena Stollenwerk berperan sebagai pembantu di Rumah Misi. Selama sepuluh tahun ia harus menunggu di sana dalam diam kesabaran dan penyerahan sebelum keinginan hatinya terpenuhi.

Pada tanggal 17 Januari 1892, Pesta Nama suci Yesus, Helena menerima jubah dari tangan pendiri, bersama-sama dengan nama biara "Maria". Kerinduan besar Helena dan doanya telah dipenuhi. Dia adalah seorang suster misionaris dan Hamba Roh Kudus. Keinginan besar untuk mendedikasikan dirinya untuk pekerjaan misionaris datang lebih awal dalam hidupnya.

Menurut rencana Tuhan ia menjadi superior kongregasi untuk para suster misionaris. Pemenuhan tugasnya sebagai superior pertama sangat diberkati. Pada 8 Desember 1898 ia dipindahkan ke cabang kedua dari kongregasi. Nyaris setahun kemudian ia menjadi sakit parah dan pada 3 Februari 1900, dengan penderitaan semua anak rohaninya, Tuhan baik mengambil hamba -Nya yang setia di rumah dan diberikan padanya mahkota kehidupan.

Menerima berita kematian Ibu Maria Helena, Pastor Arnold Janssen, yang saat itu di Mödling, Austria, mengirim telegram dengan pesan: "Suster Maria harus dihormati sebagai rekan pendiri". Besar sukacita diisi semua saudara pada menerima pesan dari pendiri pada tanggal 6 Februari 1900. Akhirnya pada 7 Mei 1995 Ibu Maria Helena diproklamasikan sebagai beata.
by: adrian

Renungan Hari Kamis sesudah HR Kristus Raja - Thn I

Renungan Hari Kamis sesudah HR Kristus Raja, Thn C/I
Bac I   : Dan 6: 12 – 28; Injil        : Luk 21: 20 – 28

Injil hari ini diawali dengan gambaran yang menakutkan. Ini terus berlanjut dengan ayat-ayat berikutnya. Akan tetapi, dua ayat terakhir berisi gambaran yang menyenangkan. Gambaran kehancuran merupakan awal kedatangan keselamatan. Kehancuran adalah awal tumbuhnya kehidupan. Injil tidak hanya mewartakan kabar yang menakutkan, melainkan kabar menggembirakan. Karena itu, para murid diajak untuk tidak hanya melihat pada gambaran kehancuran itu saja, melainkan pada keselamatan. “... angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (ay. 28).

Pesan Injil hari ini terlukis dalam diri Daniel. Dalam bacaan pertama, kita tahu bahwa Daniel akan menghadapi maut, yaitu dimangsa singa. Ini merupakan gambaran yang sangat menakutkan. Semua orang, termasuk raja, berpikir bahwa tamatlah riwayat Daniel. Namun Daniel tidak melihat pada kematiannya di mulut singa, melainkan melihat Allah sang penyelamat. “Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatup mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku.” (ay. 22).

Kehancuran dan penderitaan adalah gambaran yang menakutkan. Setiap orang selalu menghindarinya. Banyak orang mudah menyerah dan mencari enaknya saja. Tak sedikit orang berusaha untuk menghadapinya. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk tidak takut menghadapi semua itu. Di saat kita menghadapi tantangan, cobaan dan penderitaan hidup, Tuhan meminta kita untuk tetap setia kepada-Nya. Tuhan menghendaki agar kita tetap mengangkat kepala dan menatap-Nya.

by: adrian