Senin, 21 Oktober 2013

Orang Kudus 21 Oktober: St. Ursula

SANTA URSULA, PERAWAN & MARTIR
Kisah kehidupan Ursula tidak banyak diketahui. Kisah yang diturunkan di sini sudah bercampur sedikit dengan cerita legenda. Namun hal itu tidak mengurangi nilai keperawanan dan kemartiran Ursula dkk.

Nama Ursula dikenal luas karena usahanya untuk membela ajaran iman dan mempertahankan kemurnian dirinya. Diilhami oleh kepribadiannya itu, Santa Angela Merici tidak segan-segan memilih Ursula sebagai pelindung bagi tarekat religius suster-suster yang didirikannya di Brescia pada tahun 1535. Tarekat suster-suster itu kini lazim dikenal dengan nama “Tarekat Suster-suster Ursulin” (OSU). Tarekat ini berkarya juga di beberapa wilayah keuskupan di Indonesia

Konon, Ursula hidup pada abad ke-4. Ia dikenal sebagai puteri seorang raja Inggris. Banyak pemuda tertarik padanya karena parasnya yang sangat cantik. Suatu ketika seorang raja yang masih kafir ingin meminangnya. Namun ia menolaknya dengan tegas. Untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan, Ursula bersama para pembantunya melarikan diri ke Eropa. Setelah lama berlayar, mereka tiba di Koln, Jerman.

Di sana ia bersama pembantu-pembantunya ditangkap oleh orang-orang dari suku Hun. Mereka dipaksa untuk menyangkal imannya dan berusaha merampas keperawanannya. Ursula dengan gigih membela diri. Akhirnya ia bersama kawan-kawannya dibunuh. Jenasah mereka kirangnya dimakamkan oleh orang-orang kristen yang ada di sana.

Pada tahun 1155, orang menemukan relikuinya di sebuah kuburan di dekat gereja Koln. Di dekat gereja itu memang ada kuburan dari abad ke-4 dengan keterangan bahwa kuburan itu adalah kuburan beberapa orang gadis yang dibunuh.

Kebenaran cerita ini sangat diragukan. Namun bukan itulah yang penting. Yang penting ialah bahwa kepahlawanannya dalam membela imannya dan mempertahankan kemurniannya, membuat Ursula bersama kawan-kawannya dihormati Gereja sebagai orang kudus. Perlindungannya yang suci atas terekat Ursulin yang didirikan Santa Angela Merici membuat tarekat itu berkembang menjadi suatu lembaga religius yang besar di seluruh dunia, termasuk Indonesia

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

(Inspirasi Hidup) Buah Kebaikan

Segelas susu
Hari nampak begitu terik. Nampak seorang bocah kecil sedang berjalan menyisir jalan di sebuah perumahan. Terdengar lirih teriakannya menjajakkan kue buatan ibunya. Rupanya si bocah kecil ini kelaparan, karena semenjak pagi belum sarapan. Ingin rasanya dia mencicip satu kue dagangan milik ibunya, namun dia tidak berani. Maka diputuskannyalah untuk meminta makan di  salah satu penduduk perumahan tersebut.

Dilangkahkan kakinya menuju rumah yang ada. Dia mengetuk pintunya. Tiba saat sang pemiliki rumah keluar, bocah kecil ini kaget dan ketakutan untuk menyampaikan niatnya meminta makan.

“Iya, ada apa bocah kecil?”

Dengan muka pucat si bocah menjawab, “Tuan, bolehkah saya meminta segelas air putih? Saya haus.”

“Oh, bisa… Siapa namamu nak?”

“Kelly tuan, Howard Kelly.”

Melihat raut muka bocah kecil tersebut si pemilik rumah tidak sekedar memberi segelas air putih. “Ah, sepertinya bocah itu tidak sekedar haus,” gumam pemilik rumah. Maka dibuatkanlah segelas air susu. Menerima pemberiaan tersebut Howard Kelly kecil nampak bingung. Namun dia tidak terlalu menghiraukannya. Diminumnya dengan segera air susu tersebut, setelah selesai dia berterimakasih kemudian berpamitan.

***
20 tahun berlalu, si pemilik rumah pensiun dari pekerjaannya. Tetapi di masa tuanya tersebut dia harus memikul beban hutang yang besar. Karena tidak kuat membayar, akhirnya rumahnya disita. Hal ini semakin diperburuk dengan kondisi keluarganya yang carut marut. Hingga akhirnya si pemilik rumah ini tidak sadarkan diri dan harus masuk rumah sakit. Ternyata si pemilik rumah ini tadi harus menjalani operasi besar. Dan ketika sadar, begitu takutnya dia saat ada seorang suster masuk ke dalam kamarnya membawa map besar. Dengan tangan gemetaran dia membuka map besar tersebut, namun dia hanya menemukan secarik kertas bertuliskan,

“Terbayar lunas oleh segelas air susu,

ttd


Howard Kelly”


sumber:  http://insancoach.wordpress.com/category/kisah-inspiratif/  (21 Juni 2012, jam 22: 30)

Renungan Hari Senin Biasa XXIX-C

Renungan Hari Senin Biasa XXIX, Thn C/I
Bac I   : Rom 4: 20 – 25;  Injil      : Luk 12: 13 21

Dalam Injil hari ini Yesus mau mengajarkan tentang sikap terhadap kekayaan. Yesus menghendaki agar kita mempunyai sikap lepas bebas terhadap kekayaan. Sekalipun kita memiliki banyak kekayaan, hendaklah hidup kita tidak tergantung pada kekayaan itu (ay. 15). Karena itu, haruslah dihindari sikap tamak atau serakah. Lebih baik kita memiliki sikap berserah diri atau bergantung kepada Tuhan.

Sikap inilah yang dimiliki Abraham, sebagaimana disampaikan Paulus dalam bacaan pertama. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus melihat bahwa Abraham sangat bergantung pada Allah. Abraham yakin “bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.” Karena itulah, ketika Allah meminta putera tunggalnya untuk diserahkan kepada Allah, Abraham mengikuti perintah Allah itu.

Manusia dewasa ini sudah dirasuki oleh materialisme sehingga menyebabkan ketergantungan dalam hidup manusia. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk bersikap lepas bebas dari kekayaan itu. Tuhan menghendaki agar kita tidak dikendalikan oleh nafsu kekayaan sehingga kita lupa akan Tuhan. Bukan berarti kita lantas anti kepada benda materi. Dengan memiliki sikap lepas bebas, kita dapat menggunakan kekayaan itu untuk kemuliaan Allah.


by: adrian