Senin, 13 Mei 2019

BAHAN RENUNGAN BULAN SUCI RAMADHAN


Mulai tanggal 5 Mei, umat islam di seluruh dunia memasuki bulan suci Ramadhan. Pada bulan ini, umat islam diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa selama kurang lebih 30 hari. Karena itu, bulan suci Ramadhan dikenal juga sebagai bulan puasa.
Selama bulan ini, umat islam tidak hanya diajak untuk berpuasa, dan puasa juga tidak hanya sebatas urusan makan minum, melainkan juga hal-hal lain yang bersifat negatif. Akan tetapi, selama ini juga umat islam diajak untuk merenung.
Untuk hal yang terakhir ini, yaitu merenung, blog budak Bangka menurunkan beberapa tulisan sebagai hasil refleksi atas bulan suci Ramadhan. Sangat cocok untuk dijadikan bahan renungan selama bulan puasa ini. Untuk membacanya, langsung saja klik di judul tulisan.
4.     Ulang Tahun Ramadhan (sebuah cerpen)
Selamat membaca!!!

KATEKESE DOA BAPA KAMI


Doa Bapa Kami merupakan doa yang diberikan Tuhan Yesus kepada para murid-Nya. Karena itu doa ini dikenal sebagai Doa Tuhan. Ada dua versi doa ini, yaitu versi Lukas dengan 5 permohonan, dan versi Matius dengan 7 permohonan. Gereja katolik memilih versi Matius dengan sedikit perubahan. Doanya adalah sebagai berikut:
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu
datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini,
dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami,
dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
tetapi bebaskankanlah kami dari yang jahat.
Selain sebagai Doa Tuhan, doa ini juga merupakan Doa Gereja. Ia merupakan bagian pokok dari ibadat pagi dan sore, dan dari sakramen-sakramen inisiasi. Sebagai bagian dari perayaan ekaristi, doa ini menyatakan sifat eskatologis dari permohonan-Nya, dalam harapan kepada Tuhan sampai kedatangan-Nya (bdk. KGK 2776).
Akan tetapi, sering kali umat hanya mendoakan doa ini sebagai suatu hafalan saja, tidak ada penghayatan, sehingga doa ini kehilangan makna dan pesannya. Hal ini bisa terjadi karena umat sejak awal hanya diminta untuk menghafalnya saja. Tidak ada usaha untuk memahami pesan dan maknanya sehingga dapat berdampak pada penghayatan. Padahal, doa Bapa Kami ini tidak hanya sebatas rumusan kata-kata saja, tetapi mengandung tuntutan dalam kehidupan.

MENEMUKAN KEPRIBADIAN DARI PERMAINAN



Perhatikan dua gambar di atas, dan temukan perbedaannya. Berapa jumlah perbedaan yang kamu dapatkan dalam waktu singkat? Jumlah perbedaan yang kamu temukan dapat menunjukkan kepribadianmu.
Jikalau kamu hanya menemukan 4 perbedaan, itu berarti kamu orang yang kurang suka akan tantangan. Kamu mudah menyerah, dan cenderung malas. Otak dan matamu tidak mau dipaksakan untuk berpikir, karena kamu lebih suka akan hal-hal sederhana dan mudah.
Jika kamu menemukan 5 perbedaan, itu berarti kamu orang cerdas dan peka. Daya konsentrasi dan observasimu sangat kuat. Kamu akan membidik secara tepat sebelum menembak. Hal apa pun kamu kerjakan dengan baik. Indera perasaanmu juga sangat kuat. Kamu dapat berimajinasi dan memikirkan ide-ide bagus yang tak terpikirkan oleh orang lain. Kecerdasanmu akan mengantar kamu pada kesuksesan, baik dalam berbisnis atau pun dunia profesi. Kamu tidak suka bergantung pada orang lain dan mampu mengembangkan bisnis sendiri. Dalam bidang profesi, kamu juga merupakan bakat yang dicari-cari orang. Bidang mana pun yang kamu geluti, otakmu selalu bisa diandalkan.
Seandainya yang kamu temui 6 perbedaan, itu berarti kamu orang yang jujur, pekerja keras dan dapat bersikap bijak ketika menghadapi tantangan. Bakatmu adalah bawaanmu yang dapat meyakinkan orang. Walaupun hati dan otakmu kosong, kamu tetap maju dan memberikan semuanya yang telah kamu pesiapkan, dan lagi-lagi, kamu selalu berhasil meyakinkan orang dengan bawaanmu yang percaya diri. Cukup dari pembawaan dirimu saja, kamu sudah terlihat seperti boss. Walaupun sekarang mungkin belum, tapi cepat atau lambat kamu akan sampai ke titik puncak.