Senin, 15 Februari 2021

EMOSIONAL AWAL DARI KEGAGALAN


Elizabeth Gilbert, penulis novel best seller versi New York Times, ‘Eat, Pray, Love’ berkata, “Emosi Anda adalah budak dari pikiran Anda dan Anda adalah budak dari emosi Anda.” Di sini Gilbert mau mengatakan bahwa manusia dikendalikan oleh pikiran dan emosi.

Manusia hanya punya dua pilihan ketika bicara emosi. Mengendalikan emosi atau justru sebaliknya dikendalikan olehnya. Emosi dapat berdampak pada karier. Misalnya seperti yang dialami pegolf legendaris, Bobby Jones. Jones adalah pegolf dengan kemampuan yang luar biasa. Ia mulai bermain golf diusia 5 tahun di tahun 1907. Sebelum berusia 12 tahun, ia telah berhasil memperoleh angka di bawah par, sebuah keberhasilan yang tak bisa dicapai oleh sebagian besar pemain golf sepanjang umur hidupnya bermain golf.

Pada usia 14 tahun, ia mendapat kualifikasi untuk mengikuti kejuaraan golf amatir Amerika Serikat. Ternyata Jones tidak berhasil menang dalam acara itu, karena ia sering kehilangan kendali emosinya dan tidak mampu bermain baik. Sampai-sampai ia dijuluki club thrower atau orang yang suka melempar tongkat golf.

Seorang pegolf lebih senior yang dipanggil Grandpa Bart memberinya nasehat. “Kau tak akan pernah menang kalau kau tidak dapat mengendalikan emosimu.” Jones menerima nasehat itu dan mulai belajar mendisiplinkan emosinya.

Pada usia 21 tahun, Jones mulai berkembang dan selanjutnya menjadi pemain golf terbesar dalam sejarah. Ia pensiun dari golf pada usia 28 tahun setelah memenangi Grand Slam Golf. Grandpa Bart mengomentarinya, “Bobby berusia 14 tahun ketika ia menguasai permainan golf, tetapi baru pada usia 21 tahun ia baru mampu menguasai diri sendiri.”

Karena itu, hendaknya kita jangan membiarkan karier kita yang tengah menanjak rusak hanya karena emosi.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu