Kamis, 30 Oktober 2014

Membuat Kopi Menjadi Sehat

AGAR KOPI LEBIH SEHAT DIMINUM
Kopi diketahui memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Menurut studi dari University of Scranton, kopi merupakan sumber antioksidan yang sangat baik sehingga minum sejumlah kecil cangkir kopi dalam sehari dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2, alzheimer, bahkan kanker prostat.

Namun, pengolahan kopi juga menentukan manfaatnya. Cara memanggang, menyimpan, menyeduh, hingga meminumnya berpengaruh terhadap cita rasa sekaligus manfaat dari kopi itu sendiri. Berikut merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuat kopi lebih sehat untuk diminum.

1. Memanggang
Proses pemanggangan kopi berhubungan dengan proses pengubahan asam pada kopi menjadi antioksidan. Semakin cerah warna biji kopi yang sudah disangrai, semakin tinggi kandungan antioksidannya.

Peter Martin, Direktur Vanderbilt University Institute for Coffee, mengatakan, efek antioksidan pada kopi berhubungan dengan senyawa yang disebut asam klorogenat. "Memanggang biji kopi akan mengubah asam ini menjadi antioksidan. Namun, jika terlalu lama, antioksidan akan rusak."

Orang Kudus 30 Oktober: St. Angelus Acri

BEATO ANGELUS ACRI
Luke Anthony lahir pada 19 Oktober 1669 di Acri, Calabria, Italia. Ia adalah putera dari Francis Falcone, seorang peternak kambing, dan Diana Enrico, seorang pembuat roti. Pada tahun 1687, Luke berkeinginan untuk menjawab panggilan Tuhan dengan bergabung ke Ordo Fransiskus Kapusin. Dalam masa postulant, Luke sempat dua kali keluar, sebelum akhirnya, pada 12 November 1690, ia masuk untuk ketiga kalinya. Ia memasuki masa novisiat, dengan menerima jubah kapusin dan menerima nama baru: Angelus.

Pada tahun 1700, Angelus ditahbiskan sebagai seorang imam. Keinginannya menjadi seorang pengkotbah besar membuatnya mempersiapkan diri dalam homili pertamanya. Tetapi keinginannya tidak terjadi karena Angelus kehilangan kata-kata yang hendak ia ucapkan dalam homili pertamanya itu. Angelus kemudian belajar untuk memberikan homili yang sederhana sesuai dengan Injil, serta menyerukan pertobatan.

Berbagai devosi juga kerap dilakukannya seperti Jalan Salib, adorasi dan devosi kepada Bunda Maria. Angelus mendirikan biara di Acritania dan menjadi pembimbing selama beberapa tahun. Angelus dari Acri, OFM Cap meninggal dunia pada 30 Oktober 1739 di Acri, Italia. Pada 18 Desember 1825, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XII.

Baca juga riwayat orang kudus 30 Oktober
St. Marcellus

Renungan Hari Kamis Biasa XXX - Thn II

Renungan Hari Kamis Biasa XXX, Thn A/II
Bac I    Ef 6: 10 – 20; Injil                 Luk 13: 31 – 35;

Dalam Injil hari ini beberapa orang Farisi menasehati Tuhan Yesus untuk pergi menghindar dari incaran Herodes karena Herodes sedang hendak membunuh-Nya. Dari sinilah Tuhan Yesus menyampaikan pengajaran-Nya. Tuhan Yesus mengingatkan bahwa Dia akan mati di Yerusalem. Di kota itu juga banyak nabi orang orang-orang utusan Allah dibunuh oleh umat Israel sendiri. Jadi, kejadian yang menimpa para nabi dan utusan Allah lainnya, akan menimpa Tuhan Yesus. Di sini dapat dikatakan bahwa orang-orang yang mewartakan kebaikan dan kebenaran akan mendapat tantangan dan cobaan yang berat.

Hal itulah yang ingin disampaikan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus. Dalam bacaan pertama, Paulus mengingatkan bahwa dengan menjadi murid Kristus, mereka akan menghadapi perlawanan dari pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa serta kekuatan-kekuatan jahat lainnya. Karena itu, Paulus meminta jemaat untuk kuat dalam Tuhan dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Tuhan seperti ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadilan, kasut kerelaan, perisai iman, ketopong keselamatan dan pedang Roh. Paulus juga mengajak mereka untuk senantiasa berdoa dan berjaga-jaga.

Apa yang disampaikan Tuhan dalam firman-Nya hari ini, menjadi nyata dalam kehidupan kita. Orang-orang yang mewartakan kebaikan dan kebenaran selalu mendapat perlawanan. Bahkan, seperti yang dikatakan Paulus, saat ini pun murid-murid Kristus mendapat perlawanan dari pemerintah dan penguasa negara. Banyak umat Kristen mendapat perlakuan tidak adil dan diskriminatif. Tak sedikit pula yang dihina dan dianiaya. Karena itu, sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa apa yang dialami ini, terlebih dahulu sudah dialami murid Kristus lainnya. Tuhan menghendaki kita untuk tetap kuat dan setia pada-Nya.

by: adrian