Senin, 20 April 2015

(Pencerahan) Anak Manusia

DIA LELAKI ILHAM DARI SORGA
Dia yang berjalan melintasi malam
Adalah Dia yang kemarin dan hari ini
Akan selalu menjadi ribuan cerita
Karena Dia telah menempuh semua perjalanan
Dia berjalan dengan kakinya,
Dia berjalan dengan tangannya,
Dia berjalan dengan kepalanya
tetapi ternyata Ia lebih banyak berjalan 
dengan pikirannya.

Dia jelajahi jagat raya ini
dengan telanjang kaki dan tubuh penuh daki
Meskipun Ia lebih lapar dari siapapun,
Meskipun Ia lebih sakit dari siapapun
Ia menempuh lebih jauh dari siapapun
Meskipun Ia lebih miskin dari siapapun,
Meskipun Ia lebih nista dari siapapun
Tetapi ternyata Ia lebih tegak perkasa dari siapapun

Batu-batu seperti menyingkir
Sebelum Ia datang, sebelum Ia lewat
Semak-semak seperti menguak
Sebelum Dia injak, sebelum Dia menyeberang
Ia berjalan dengan matanya,
Ia berjalan dengan perutnya,
Ia berjalan dengan punggungnya
Tetapi ternyata Ia lebih banyak berjalan dengan fikirannya

Gadis-gadis selalu menyapa
Karena Dia tampan meskipun penuh luka
Kata-katanya tak bisa dimengerti
Tetapi selalu saja akhirnya terbukti
Ia lelaki gagah perkasa,
Ia lelaki ilham dari sorga,
Ia lelaki yang selalu berkata,
"bahwa kita pasti akan kembali lagi kepada-Nya."

by: Ebiet G Ade

Orang Kudus 20 April: St. Oda

SANTA ODA, BIARAWATI
Oda lahir pada tahun 1131. Keinginannya untuk menjadi seorang biarawati tidak dikabulkan oleh ayah dan ibunya. Meski demikian, ia dengan tegas memilih hidup membiara sebagai jalan hidupnya. Kemudian ia diangkat sebagai pemimpin biara di Revreulle, Perancis. Dalam menjalankan hidupnya sebagai seorang pemimpin biara, ia menunjukkan disiplin diri yang keras, namun sangat sabar, rendah hati dan member perhatian besar pada orang-orang miskin. Ia meninggal dunia pada tahun 1158.
sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 20 April:

Renungan Hari Senin Paskah III - B

Renungan Hari Senin Paskah III, Thn B/I
Bac I    Kis 6: 8 – 15; Injil                  Yoh 6: 22 – 29;

Injil hari ini merupakan kelanjutan kisah perbanyakan roti. Dikatakan bahwa orang banyak terus mencari Tuhan Yesus. Akan tetapi, pencarian mereka bukan didasari pada hal yang utama, yaitu iman, melainkan pada hal-hal yang sepele. Tuhan Yesus menggunakan istilah dengan urusan perut. “Kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (ay. 26). Tuhan Yesus menghendaki agar mereka mendasarkan iman tidak hanya pada hal-hal sepele, melainkan pada apa yang dikehendaki Allah, yaitu percaya kepada-Nya (ay. 29).

Sikap iman yang dikehendaki Tuhan Yesus ini ditampilkan oleh Stefanus dalam bacaan pertama hari ini. Dalam bacaan pertama diceritakan bahwa Stefanus “mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara banyak orang.” (ay. 8) serta bersoal jawab dengan orang-orang dari jemaat Yahudi. Kumpulan orang-orang itu “tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.” (ay. 10). Hal ini karena Stefanus hidup melaksanakan kehendak Allah. Imannya kepada Tuhan Yesus didasarkan pada kehendak Allah, bukan pada kehendak pribadi.

Hari ini kita diajak untuk beriman kepada Tuhan Yesus sesuai dengan kehendak Allah. Kita mendapat contoh teladan yang menarik dalam sosok Stefanus. Cara beriman Stefanus ini bertentangan dengan kebanyakan orang dewasa ini, di mana orang beriman menurut seleranya saja. Banyak orang meninggalkan imannya jika suatu saat iman itu tidak memenuhi selera atau harapannya. Melalui sabda-Nya hari ini Tuhan mengajak kita untuk meninggalkan cara beriman seperti itu. Tuhan menghendaki kita untuk tetap menyerahkan diri kepada penyelenggaraan ilahi sekalipun mengalami sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan.


by: adrian