Senin, 27 Januari 2020

TINJAUAN KRITIS ATAS BUKU SEJARAH TUHAN


Salah satu ciri khas buku-buku Karen Armstrong adalah memuji islam, dan pujian tersebut dapat dikatakan ‘jauh panggang dari api’. Kenapa Karen melakukan hal ini? Patut diduga salah satu alasannya adalah popularitas, baik dirinya maupun bukunya. Di balik itu semua tentulah uang. Karena itu, buku-buku Karen termasuk best seller, dan popular di kalangan islam. Di Indonesia sendiri, buku-buku Karen diterjemahkan oleh penerbit Mizan, salah satu penerbit islam. Dapat dipastikan, Penerbit Mizan mau menerbitkan buku-buku Karen karena tulisan-tulisan Karen bernada positif terhadap islam. Karena itu, dalam buku Sejarah Tuhan ini Penerbit Mizan tetap menyisipkan wawancara Amazon.com dengan Karen Armstrong. Sebenarnya wawancara tersebut tidak ada dalam buku aslinya, karena wawancara itu diadakan setelah terbitnya Sejarah Tuhan. Jadi, Mizan segaja melampirkannya kembali karena dalam wawancara itu pujian terhadap islam begitu nyata.
Bagaimana bisa menjadi best seller? Sepertinya Karen pintar membaca karakter orang islam, Kristen dan masyarakat lainnya. Umumnya umat islam memiliki tipe emosional, melihat sesuatu berdasarkan perasaan. Karena itu, salah satu ciri khas karakter islam adalah suka bila agamanya dipuji. Umat islam bukan hanya senang, tetapi akan membela. Terkait dengan buku, tentulah buku itu akan dibeli. Kalau buku yang menjelek-jelekkan islam, bukan saja tidak akan dibeli tetapi pasti musnah dibakar api. Sedangkan orang Kristen lebih menggunakan akal sehat. Apa pun yang dihadapinya akan ditelaah dengan akal budi. Karena itu, buku Karen, sekalipun agak bernada negatif terhadap kekristenan, tetap dibaca dengan kritis. Artinya, buku itu tetap akan dibeli. Sementara itu, tak sedikit juga orang memiliki karakter melawan arus umum. Banyak orang suka membaca buku-buku yang lain dari biasanya.
Positif Negatif Buku Ini

MARI UBAH KEBIASAAN SUKA MENUNDA

Salah satu kebiasaan buruk manusia adalah suka menunda. Terkait dengan hal ini, seorang filsuf Perancis sekaligus tokoh feminism modern, Simone de Beauvoir (1908 – 1986), pernah berkata, "Ubah hidup Anda hari ini. Jangan bertaruh pada masa depan, lakukan sekarang, jangan tunda lagi." Dalam pernyataan tersebut sangat jelas keinginan dan nasehat de Beauvoir agar orang segera bergerak; jangan menunda. Kenapa orang tidak boleh menunda-nunda?
Di balik kebiasaan menunda, terlihat secara implisit adanya tuntutan atau kebutuhan manusia yang tidak sedikit. Terhadap semuanya itu, manusia dihadapkan pada pilihan. Dari sini lahirlah tuntutan akan skala prioritas. Orang ahrus bergerak berdasarkan skala prioritas. Suatu prioritas yang jauh lebih penting harus segera dilaksanakan, jangan ditunda demi suatu prioritas yang rendah. Jangan sampai prioritas rendah mengalahkan prioritas yang jauh lebih penting. Itulah kebiasaan menunda.
Kebiasaan suka menunda bisa berdampak buruk bagi kehidupan. Seseorang akan sulit berhasil jika ia suka menunda-nunda pekerjaan. Laksamana Laut Amerika, William Halsey mengatakan, "Segala masalah akan menjadi lebih kecil jika Anda tidak menghindarinya, tetapi menghadapinya." Ini berarti tidak menunda. Kebiasaan menunda adalah juga kebiasaan menghindari persoalan.
Penundaan merupakan pupuk yang menghambat pertumbuhan. Jika kita terlalu lama membuat keputusan untuk sebuah peluang yang tiba-tiba datang, peluang itu akan hilang. Kerap terjadi bahwa peluang kedua itu jarang terjadi. Karenanya menyesal kemudian tidak ada arti.

Kamis, 23 Januari 2020

BANYAK SAMPAH DI DESTINASI GEOSITE SIPINSUR


Tanggal 21 Januari 2020 saya berkesempatan mengunjungi obyek wisata geosite Sipinsur, yang pada bulan Juli 2019 lalu diresmikan oleh Presiden Jokowi. Geosite Sipinsur dapat ditempuh sekitar 1 jam dari Balige. Lebih dekat lagi dari bandara Silangit. Obyek wisata ini sangat menarik. Selain dapat menikmati sejuknya udara pegunungan, mata kita disuguhkan juga oleh keindahan alam danau Toba.
Akan tetapi, keindahan wisata alam ini dirusak oleh bertebarannya sampah, baik itu plastik maupun kertas di seputaran daerah wisata, khususnya di daerah tepi. Memang pihak pengelola sudah menyediakan tempat sampah, namun kesadaran pengunjung masih sangat rendah.
Selain soal sampah, akses menuju geosite Sipinsur juga masih terbilang buruk. Jalannya sempit dan banyak lobang. Hal ini sangat disayangkan mengingat Presiden Jokowi sudah mempromosikannya. Dapat dikatakan bahwa geosite ini sudah dikenal dunia. Tentulah kita malu bila turis-turis manca negara, yang datang ke sana, disuguhkan jalan sempit dan berlobang serta sampah.
Maka dari itu, sangatlah bijak bila pemerintah daerah memperhatikan obyek wisata ini, selain obyek wisata lainnya. Ini bisa menjadi pendapatan daerah. Apa saja yang harus diperhatikan?

KASIH TULUS TANPA BATAS

Dahulu kala di suatu negeri pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orangtua yang sudah tidak berdaya sehingga terlihat memberatkan kehidupan anak-anaknya.
Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si ibu telah lumpuh dan agak pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.
Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan ibunya dan mengucapkan kata perpisahan pada ibunya sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap ibunya.
Justru si ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata “Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai di rumah.”

Senin, 20 Januari 2020

DALAM ISLAM DI SORGA ADA JUGA IBLIS


Sorga adalah sebuah istilah yang dipakai dalam dunia keagamaan. Semua agama mempunyai istilah tentang sorga. Umumnya agama-agama melihat sorga sebagai suatu tempat di alam akhirat yang dipercayakan untuk umat yang semasa hidupnya di dunia berbuat kebaikan sesuai ajaran agamanya. Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa sorga merupakan imbalan atau pahala atas amal baik yang telah dilakukan manusia selama hidupnya di dunia.
Lawan dari sorga adalah neraka. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa neraka adalah tempat siksaan kekal bagi mereka yang melakukan kejahatan atau selama hidupnya tidak mengikuti ajaran dan perintah Tuhan. Akan tetapi, bagi orang islam, neraka adalah tempat bagi orang-orang kafir (QS Ar-Ra’d: 35, QS Al-Baqrah: 24); sementara orang kafir itu adalah orang yang tidak menganut iman atau agama islam. (Untuk mengetahui konsep kafir ini, silahkan baca: Memahami Kata ‘Kafir’dalam Islam)
Dalam islam, sorga sering dijelaskan dalam berbagai surah di Al Quran sebagai tempat keabadian berupa jannah. Sorga ini disediakan bagi orang-orang yang takwa (QS Ar-Ra’d: 35, QS Muhammad: 15, QS Al-Qasas: 83, QS Al-Hijr: 48, QS Ad-Dukhaan: 55). Sekalipun sudah menyatakan bahwa tempat bagi orang kafir adalah neraka, tidak lantas berarti semua orang islam otomatis masuk sorga (QS Al-Baqarah: 214, QS Al-Imran: 142, QS Al-Ankabut: 2 – 3).
Akan tetapi, ada sedikit yang aneh tentang sorganya orang islam. Bahwa ternyata setan dan iblis ada di sorga. Hal ini dapat dibaca dalam Al Quran surah Al-Araf: 12 – 13 dan ayat 20. Pada ayat 12 – 13 tertulis, “(Allah) berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?’ (Iblis) menjawab, ‘Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.’ (Allah) berfirman, ‘Maka turunlah kamu darinya (sorga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.’”

EFEK KDRT BAGI TINGKAT KECERDASAN ANAK


Anak yang dilahirkan dari ibu korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau di 6 tahun pertama kehidupannya beresiko memiliki IQ lebih rendah pada usia 8 tahun. Demikian satu kesimpulan dari riset yang dilakukan para ahli epidemiologi Universitas Manchester. Dalam studi tersebut, 13 persen anak-anak yang ibunya tidak mengalami KDRT memiliki IQ di bawah 90 pada usia 8 tahun. Jika ibu mereka mengalami kekerasan fisik dari pasangan mereka, baik selama kehamilan atau 6 tahun pertama kehidupan anak, angkanya naik menjadi 22,8 persen.
Tim yang dipimpin oleh Kathryn Abel dari The University of Manchester menunjukkan kemungkinan IQ rendah naik menjadi 34,6 persen jika sang ibu berulang kali terkena KDRT. Itu berarti anak-anak dengan ibu yang berulang kali mengalami KDRT selama kehamilan dan 6 tahun pertama kehidupan anak mereka hampir tiga kali lebih mungkin memiliki IQ rendah pada usia 8 tahun, demikian temuan para peneliti.
IQ rendah didefinisikan sebagai skor IQ kurang dari 90, dimana IQ normal dianggap 100. Kecerdasan anak-anak diukur pada 8 tahun menggunakan tes IQ standar Weschler.
Studi ini meneliti hubungan antara KDRT – juga disebut Intimate Partner Violence (IPV) – dan kecerdasan anak pada usia 8 tahun, menggunakan 3.997 pasangan ibu anak dari University of Briston, Avon Longitudinal Study of Parents and Children (ALSPAC). Studi ini, yang didanani  oleh Wellcome Trust dan Medical Research Council, diterbitkan dalam Wellcome Open Research. ALSPAC mengikuti anak-anak sejak kehamilan, dan mengukur KDRT emosional dan fisik – juga dikenal sebagai kekerasan intim – dari kehamilan hingga usia 8 tahun.

PENGANTAR PERJANJIAN LAMA


Perjanjian Lama (PL) terdiri dari 46 buku dan merupakan bagian pertama dari dua bagian Kitab Suci, yang mempunyai paling banyak kitab. Perjanjian Lama mengisahkan bagaimana bangsa Israel disiapkan tahap demi tahap untuk menerima perjanjian yang definitif dan abadi yang akan dilakukan Allah dengan manusia dalam diri Yesus Kristus.
Sebelum berbentuk sebuah buku, PL merupakan suatu penggalaman manusiawi dan rohani, pengalaman akan Allah yang memanggil umat yang dipilih-Nya, dan membuat perjanjian dengan mereka. Umat terpilih ini menjadi saksi akan janji Allah di tengah bangsa-bangsa. Perjalanan Allah dengan bangsa Israel akan berlangsung selama berabad-abad. Dalam petualangan yang panjang ini orang-orang disemangati oleh Roh Allah akan mengungkapkan iman mereka dan menuliskan pengalaman unik akan Allah yang menyatakan Diri-Nya kepada manusia.
Barangsiapa membolak-balikan Kitab Suci, PL akan tampak sebagai deretan cerita yang kadang-kadang terulang, atau mengikuti suatu urutan yang kurang lebih ada pertalian,  yang sering mengagumkan dan kadang-kadang memalukan kita. Di antara tulisan-tulisan ini, ada yang bersifat mitos daripada kisah nyata, banyak hal disisipkan: wejangan-wajangan, peraturan-peraturan tentang moral, liturgi, kehidupan sosial, teguran-teguran keras, perkataan-perkataan yang penuh harapan atau suatu seruan kemesraan. Oleh karena itu, PL adalah salah satu teks yang paling bagus di antara sastra-sastra universal. Allah hadir dimana-mana, seolah-olah Ia disebut pada setiap halaman: sesungguhnya PL mengisahkan bagaimana Allah mempersiapkan manusa, dan khususnya bangsa Israel, untuk mengenal dan menyambut, dalam diri Yesus, Dia yang mengadakan Perjanjian dengan manusia, suatu Perjanjian yang tak terselami dan mengagumkan.

Kamis, 16 Januari 2020

INI ALASAN ISLAM IDENTIK DENGAN RADIKALISME


Istilah radikalisme dewasa kini lebih sering dikaitkan dengan islam. Ketika memulai periode kedua masa kepemimpinannya, Jokowi memberikan tekanan pada persoalan radikalisme. Alasannya karena selain mengancam keutuhan negara, radikalisme juga dapat menggangu program kerja Jokowi di 5 tahun mendatang.
Memang masih banyak perdebatan soal istilah radikalisme itu. Ada segelintir orang mencoba menggantinya dengan istilah ekstremisme. Akan tetapi, apa pun istilahnya, umum memahaminya dengan tindakan intoleran, memaksakan kehendak, bahkan dengan kekerasan, dan adanya upaya menggantikan dasar negara. Apapun istilahnya, semuanya itu dihubungkan dengan umat islam.
Beberapa tokoh islam ada yang keberatan jika radikalisme itu identik dengan islam. Sebagai pembelaan tokoh islam menyebutkan bahwa radikalisme ada pada setiap agama apa pun. Mungkin yang dimaksud adalah penganut agama. Artinya, radikalisme bisa ada pada setiap penganut agama mana pun, tak terkecuali islam. Hal ini patut diakui. Akan tetapi, ada perbedaan mendasar, yaitu pada agama lain tidak ditemukan dasar agama untuk radikalisme, tidak seperti agama islam. Akar radikalisme islam ada pada ajaran agamanya. Karena itulah, islam selalu diidentikan dengan radikalisme.

SURAT GEMBALA USKUP KEUSKUPAN PANGKALPINANG DALAM KERANGKA TAHUN COMMUNIO 2020


Saudari-saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Semoga Tuhan memberimu damai sejahtera. Semoga Pulau-pulau bersukacita.
Setelah pada tahun lalu berupaya membangun hidup yang berpusat pada Kristus, selama tahun 2020 ini kita akan memberikan perhatian pada upaya membangun communio, persekutuan, persaudaraan. Berpusat pada Kristus dan membangun communio adalah dua hal yang berkaitan sangat erat. Kalau hidup seseorang makin berpusat pada Kristus, ia akan menjadi pribadi yang bersaudara, mengupayakan persekutuan dan bukan perpecahan. Upaya membangun communio juga berkaitan langsung dengan Allah Tritunggal yang kita imani. Allah Tritunggal hidup dalam persekutuan kasih, maka Gereja juga harus hidup dalam persekutuan kasih. “Demikianlah Gereja nampak sebagai umat yang disatukan berdasarkan kesatuan Bapa dan Putera dan Roh Kudus.” (LG 4). Di dalam Gereja, umat awam, para religius (biarawan/wati) dan klerus (diakon, imam, uskup dan Paus) saling mengakui dan menerima sebagai saudara-saudari. “Dengan menganut teladan Tuhan, para Gembala Gereja saling mengabdi dan melayani umat beriman lainnya. Sedangkan kaum beriman dengan suka hati bekerja sama dengan para Gembala dan guru mereka.” (LG 32).
Guna mengisi tahun ’communio’ ini saya mendorong agar kita semua (masing-masing pribadi, keluarga, kbg-kbg, kelompok kategorial, paroki, komisi, sekolah, rumah sakit, asrama, komunitas pastoran, dll) merancang secara kreatif aneka kegiatan guna meningkatkan mutu ‘communio’/persekutuan di antara kita. Paling tidak ada tiga aspek yang perlu diperhatikan:

TALKMANIA TELKOMSEL MENIPU


Pada tanggal 10 Januari, sekitar jam 07.00 WIB, saya mengirim pesan “TM ON” ke 8999, untuk menikmati fasilitas paket talkmania yang disediakan operator telkomsel. Selang beberapa detik kemudian muncul sms balasan yang menyatakan paket talkmania 1 hari telah aktif. Paket talkmania berlaku hingga tanggal 10/01/2020. Memang ada ketentuan paket talkmania ini. Misalnya, nelpon 500 menit sesama Telkomsel dan operator lain hanya 10 menit.
Keterangan “1 hari” dan juga “berlaku hingga tanggal 10/01/2020” membuat orang akan berpikir bahwa paket talkmania ini berlaku hingga pukul 00.00 atau 24.00 WIB. Setidaknya saya berpikir demikian. Dan ini didukung dengan sms peringatan dari 8999 pada tengah malam bahwa paket talkmania berakhir pada tanggal 10/01/2020 jam 23.59 WIB. SMS seperti ini biasa saya terima jika saya menggunakan fasilitas paket talkmania.
Karena merasa masih dalam masa paket talkmania, pada malam hari saya memutuskan untuk menelpon. Saya yakin itu karena sejak jam 07.00 hingga 16.30 WIB jumlah waktu yang saya pakai untuk menelpon belum sampai 500 menit (sekitar 8 jam). Masih hari dan tanggal yang sama, sekitar jam 22.00 WIB saya menelpon seorang teman. Kami tinggal di Kepulauan Riau, hanya beda kabupaten dan pulau. Kami sama-sama menggunakan kartu telkomsel. Sebelum menelpon, saya sempat mengecek sisa pulsa saya, yaitu sekitar 13-an ribu. Saya tidak ingat persis tiga angka di belakangnya. Kami berbicara tak lebih dari 20 menit.

Jumat, 03 Januari 2020

BAGAIMANA MANUSIA TERBENTUK MENURUT AL QURAN


Al Quran dilihat sebagai pusat bagi spiritualitas islam. Umat islam menyakini Al Quran langsung berasal dari Allah SWT. Ada dua versi pemaknaan dari kata “langsung” ini. Versi pertama memahami Al Quran, sebagai sebuah kitab yang utuh diberikan langsung kepada Muhammad. Hal ini didasarkan pada kisah turunnya wahyu pertama, saat Muhammad bersemedi di gua Hira. Saat itu suatu malaikat menampakkan diri kepada Muhammad dan memberi perintah singkat: Bacalah! Penafsir mengartikan bahwa pada waktu itu sudah ada kitab, yang kemudian dikenal dengan nama Al Quran.
Versi lain memahami bahwa wahyu Allah diturunkan secara bertahap dalam kurun waktu 23 tahun. Ada dua lokasi besar turunnya wahyu, yaitu Mekkah dan Madinah. Makna “langsung” di sini adalah bahwa ayat-ayat yang ada dalam Al Quran sekarang langsung berasal dari Allah. Keyakinan ini diperkuat dengan pernyataan Allah sendiri, yang dapat dibaca dalam QS 32: 2 dan QS 39: 1 – 2, 41. Jadi, ayat-ayat Al Quran tidak hanya dinilai sebagai suci oleh umat islam, tetapi juga benar, karena Allah, yang mewahyukannya, adalah mahabenar. Karena itu, dalam QS 69: 51 dikatakan bahwa “Al Quran itu kebenaran yang meyakinkan.”
Patut diakui bahwa Al Quran tidak dalam bentuk narasi yang enak dibaca, tetapi lebih dalam bentuk pernyataan atau wejangan yang diyakini berasal dari Allah. Di dalam Al Quran, terlihat jelas bahwa Allah menjelaskan banyak hal, yang – dalam kacamata sekarang – bisa dikatakan melampaui jamannya. Salah satunya adalah tentang proses terjadinya manusia. Jadi, sebelum ada teori pengetahuan tentang terjadinya kehidupan manusia, Allah SWT telah memberitahukan terlebih dahulu kepada Muhammad.
Bagaimana proses terjadinya manusia menurut Al Quran? Uraian tentang proses terjadinya manusia tersebar dalam beberapa surah. Di sini kami kutip 5 surah, yaitu surah al-Hajj, yang termasuk dalam golongan surah Madaniyah, dan surah al-Mu’minun, surah al-Furqan, surah Fatir dan surah al-Mu’min, yang kesemuanya masuk dalam golongan surah Makkiyah. Sekedar diketahui, surah Madaniyah adalah surah yang turun ketika Muhammad ada di Madinah, sedangkan surah Makkiyah adalah surah yang turun di Mekkah. Madinah dan Mekkah terpisah oleh jarak sekitar 450 km. Kita akan lihat kutipan surah-surat tersebut satu per satu (kami menggunakan Al Quran terbitan Departemen Agama RI tahun 2006).

PESAN DI BALIK KEBAKARAN 3 GEREJA DI MESIR

Pada Minggu (13 Oktober 2019), kobaran api melanda Gereja St. Gregorius, sebuah Gereja Koptik, yang berada di Helwan, sebuah kawasan pinggiran Kota Mesir. Insiden itu menimbulkan kerusakan hebat pada gereja yang dianggap “satu dari gereja terbesar dan tertua milik Gereja Orthodoks Koptik”, meski tidak menimbulkan korban jiwa. Mengomentari peristiwa kebakaran tersebut, Uskup Bishara menyatakan bahwa “gereja itu sepenuhnya dirusak.”
Tiga hari setelah peristiwa itu, persisnya pada 16 Oktober 2019, insiden serupa terjadi. Kobaran api melanda Gereja St. Gregorius di Mansoura. Sedikit berbeda dengan kejadian sebelumnya, dalam kebakaran di Mansoura ini ada 5 korban terluka, 2 di antaranya adalah petugas pemadam kebakaran.
Ternyata duka para murid Kristus ini tidak hanya berhenti di sini. Pada Jumat, 1 November 2019, Gereja St. Gregorius di Shubra hangus terbakar. Pada saat kebakaran itu, Uskup Shubra Selatan sedang merayakan misa di lantai dasar untuk para penyandang cacat. Namun mereka semua berhasil dievakuasi dengan aman.
Terhadap 3 peristiwa kebakaran gedung gereja ini, pihak berwewenang Mesir mengatakan bahwa ketiga kasus itu murni kecelakaan terkait dengan listrik atau kerusakan arus listrik. Sama sekali tidak ada indikasi dibakar. Benarkah tiga Gereja Koptik ini tidak dibakar?

Rabu, 01 Januari 2020

WISATA HALAL, PENGHINAAN AGAMA DAN INTOLERANSI


Mendengar kata “halal” umumnya orang langsung mengasosiasikannya dengan agama atau umat islam. Selain produk makanan, destinasi wisata dewasa kini sudah menggunakan label “halal”. Sekarang ini jamak ditemukan istilah wisata halal. Baik pada produk makanan maupun pada daerah wisata, istilah “halal” yang dipakai sama-sama bertujuan melindungi umat islam. Pada produk makanan, agar umat islam terhindar dari yang haram, yang bisa menjerumuskannya ke dalam dosa. Pada daerah wisata, supaya kepentingan dan kebutuhan umat islam diperhatikan sehingga umat islam bisa menikmati liburan dengan nyaman dan terhindari dari perusakan aqidah.
Karena itu, istilah wisata halal yang tren dewasa ini semata-mata untuk menjawab kepentingan umat islam. Dengan “wisata halal” dimaksudkan bahwa tempat wisata tersebut, sekalipun bukan merupakan daerah islam, layak dan ramah bagi umat islam. Dengan memberi label “wisata halal” hal ini menunjukkan bahwa tempat-tempat wisata tersebut layak bagi umat islam dan penduduknya ramah terhadap umat islam. Misalnya, tersedianya rumah makan yang menyediakan makanan yang boleh dikonsumsi umat islam, tersedia rumah ibadah sehingga umat islam dapat menjalani kewajiban sholatnya, dan hal-hal lainnya yang menjawab kebutuhan umat islam.
Dapatlah dikatakan bahwa daerah wisata yang mau dikunjungi wisatawan islam, sehingga dapat menambah pendapatan daerah, harus memasang label “wisata halal” pada daerahnya. Umat islam akan bangga dengan daerah-daerah wisata yang mempunyai label “wisata halal”. Mereka merasa dirinya diperhatikan. Tak sedikit juga umat islam yang mengecam tempat-tempat wisata yang tidak bersedia memakai label “wisata halal” untuk destinasi wisatanya. Mereka mencap daerah dengan penduduknya sebagai islam phobia, intoleran dan salah paham soal wisata halal. Secara implisit, daerah yang menolak label “wisata halal” dianggap sebagai daerah yang tidak ramah dan tidak layak bagi umat islam. Lebih kasar lagi, daerah tersebut dianggap memusuhi umat islam.
Siapa sebenarnya yang tidak toleran? Mencermati permasalahan wisata halal, orang dapat mengetahui siapa yang sebenarnya tidak toleran. Toleransi dapat dipahami suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Kata kunci dari toleransi adalah sikap saling. Dengan kata saling di sini dimaknai dengan timbal balik, dua arah, bukan satu arah saja.

SANTA MARIA BUNDA ALLAH


HARI ini Gereja Katolik merayakan Hari Raya Santa Maria Bunda Allah. Setiap tanggal 1 Januari Gereja Katolik merayakannya. Perayaan ini dapat dilihat sebagai bentuk penghormatan umat katolik kepada Bunda Maria, yang adalah ibu Yesus Kristus. Banyak orang sinis terhadap gelar ini. Bukankah Maria itu manusia biasa. Kenapa dia disebut Bunda Allah? Orang menilai bahwa dengan gelar tersebut maka Maria dilihat sebagai Allah. Hal ini identik dengan menyekutukan Allah, yang merupakan dosa besar. Dan ada pula yang menyamakan Roh Kudus dengan Bunda Maria.
Memahami Maria sebagai Bunda Allah tak bisa dipisahkan dari Yesus Kristus. Untuk mengerti gelar “Bunda Allah”, pertama-tama kita harus mengerti dengan jelas siapa Yesus, yang dikandung dan dilahirkan oleh Maria. Jadi, yang ada dalam rahim Maria selama kurang lebih 9 bulan adalah Yesus Kristus.
Injil sudah mengatakan bahwa Maria mengandung dari kuasa Roh Kudus (lih. Luk 1: 26 – 38 dan Mat 1: 18 – 25). Dan yang dikandung adalah Yesus Kristus. Dengan kata lain, Yesus Kristus, yang dikandung dalam rahim Maria, berasal dari Roh Kudus. Dari sini pemahaman kita akan beralih dari siapa Yesus kepada peran Maria sebagai Bunda Yesus Kristus.
Sebagai orang katolik, kita sungguh-sungguh yakin bahwa Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Melalui Maria, Yesus Kristus, yang adalah “pribadi” kedua dari Tritunggal Mahakudus, memasuki dunia ini dengan mengenakan daging manusia dan jiwa manusia. Jadi, dalam rahim Maria bersemayam Allah yang sekaligus juga manusia, yang kelak akan diberi nama Yesus. Namun kehamilan itu tidak mengubah kemanusiaan Maria menjadi ilahi. Maria tetaplah manusia biasa, tapi memiliki keistimewaan.

HARUSKAH BANGGA?


Haruskah aku bangga,
Bila dalam keberagaman aku dilarang ikut berbahagia,
Bersama sesamaku yang beda.
Haruskah aku bangga,
Melihat pedagang terompet tertunduk duka,
Lantaran larangan terompet atas nama agama.
Haruskah aku bangga,
Pada ulama yang mencegah aku duduk bersama,
Merayakan perayaan yang tak ada dalam agama.
Haruskah aku bangga,
Pada agama,
Memandang hina sesama karena ia berbeda dengan kita.
Haruskah aku bangga.
Dabo Singkep, 1 Januari 2020
by: adrian