Jumat, 16 Mei 2014

Mengubah Judul Berita

Setelah melakukan investigasi, seorang wartawan senior menurunkan berita dengan judul: “SETENGAH ANGGOTA DPR TERLIBAT KORUPSI”. Akan tetapi, judul berita itu membuat anggota DPR tersinggung. Mereka menuntut sang wartawan itu untuk minta maaf dan mengubah judul beritanya.

Dengan bijak, sang wartawan memenuhi tuntutan anggota terhormat itu. Keesokan muncul di media judul beritanya: “SETENGAH ANGGOTA DPR TIDAK TERLIBAT KORUPSI.”

Tidak ada reaksi dari anggota DPR.


edited by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Orang Kudus 16 Mei: St. Ubaldus

SANTO UBALDUS, USKUP & PENGAKU IMAN
Anak yatim ini kemudian menjadi seorang Uskup yang terkenal berani. Bagi umatnya ia seorang pendoa dan pencinta perdamaian. Pendidikan masa kecilnya ditangani langsung oleh pamannya yang menjabat sebagai Uskup di Gubio. Ternyata pamannya berhasil menumbuhkan dalam dirinya benih panggilan hidup imamat. Ubaldus sendiri tertarik sekali dengan cara hidup seperti yang dijalani pamannya. Ia berusaha keras agar kemudian bisa menjadi seperti pamannya.


Beberapa waktu setelah ditabhiskan menjadi imam, ia diangkat sebagai pastor di paroki Katedral kota itu, dan menjadi anggota biara Kanonik Regulir. Ia benar-benar menghayati panggilannya dengan karya dan hidup doanya. Karena kesucian hidupnya, ia kemudian ditugaskan oleh uskupnya untuk memulihkan tata tertib Dewan para Kanonik. Untuk menjalankan tugas yang berat itu, Ubaldus bertapa dan banyak berdoa. Dengan doa dan tapa itu, ia bermaksud melibatkan Tuhan dalam tugas yang berat itu. Dia sadar sepenuhnya bahwa dirinya hanyalah alat Tuhan, Tuhan sendirilah pelaksana utama tugas yang ditanggungkan padanya. Tapa dan doa-doanya membuatnya menjadi seseorang yang bijaksana dan menempuh tindakan-tindakan akurat untuk memulihkan ketertiban dalam Dewan Kanonik itu. Ia berhasil dengan gemilang dan menghimbau mereka untuk hidup sesuai dengan aturan-aturan biara. 

Sejak umur mudanya Ubaldus sangat menginginkan hidup sunyi sebagai seorang pertapa. Tetapi jalan Tuhan selalu lain dari rencana manusia. Cita-citanya untuk menjadi seorang pertapa tidak tercapai karena ia diangkat menjadi Uskup di Gubio menggantikan pamannya. Jabatan Uskup ini dijalankannya dengan penuh kesabaran, kebijaksanaan dan doa. Ia melayani umatnya sebagai gembala dengan sebaik-baiknya. Sekali peristiwa ketika terjadi kekacauan di kota, ia dengan berani berdiri di antara dua pihak yang bertentangan tanpa mempedulikan ancaman pedang dan lemparan batu. Ia berhasil meredakan kelahian hebat itu. Ketika kota Gubio diporakporandakan oleh Frederik Barbarosa, Ubaldus dengan berani menemui tentara-tentara Jerman yang bengis itu dan meyakinkan kaisar untuk tidak meneruskan niatnya menguasai kota Gubio.


Selama bertahun-tahun hidupnya, Ubaldus menderita karena penyakit yang diidapnya. Namun ia tetap sabar, tabah dan gembira dalam tugasnya. Akhirnya ia meninggal dunia pada tahun 1160.

Liburan 2013: Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu

 
 
 

Renungan Hari Jumat Paskah IV - A

Renungan Hari Jumat Paskah IV, Thn A/II
Bac I   : Kis 13: 26 – 33; Injil        : Yoh 14: 1 – 6;

Hari ini bacaan pertama melanjutkan kisah pewartaan Paulus di rumah ibadah di Pisidia, Antiokia, di mana Paulus mewartakan sejarah keselamatan Allah. Puncak keselamatan Allah terjadi pada peristiwa paskah, yaitu kebangkitan Yesus. Dalam pewartaan itu Paulus bukan hanya mau menegaskan bahwa Yesus datang membawa keselamatan, melainkan juga bahwa semua hal itu sudah diungkapkan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Bagi Paulus, keselamatan dalam Yesus merupakan pemenuhan janji Allah kepada nenek moyang bangsa Yahudi (ay. 32).

Injil hari ini kembali menegaskan bahwa pada Yesus ada keselamatan. Dalam Injil Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai jalan, yang melalui-Nya orang dapat selamat. Keselamatan itu terlihat dalam ungkapan berjumpa dengan Bapa. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (ay. 6). Melalui Injilnya ini, Yohanes mau menyatakan bahwa hanya berada dalam jalan itulah orang bisa sampai kepada keselamatan. Jadi, bukan hanya sekedar ada di dalam jalan, melainkan juga berjalan mengikuti jalan itu.

Melalui bacaan-bacaan liturgi hari ini, Tuhan kembali memberitahu kita bahwa dalam Yesus ada keselamatan. Yesus adalah jalan keselamatan yang akan menghantar umat manusia masuk ke dalam kebahagiaan abadi bersama Allah. Akan tetapi, perlu disadari bahwa pengetahuan akan hal itu kurang berguna jika tidak diterapkan dalam kehidupan. Pengetahuan bahwa Tuhan Yesus adalan keselamatan, tidak berguna jika kita tidak berada di dalam-Nya dan mengikuti Dia.

by: adrian