Jumat, 28 Januari 2022

TELAAH ISLAM ATAS SURAH AL-AHZAB AYAT 21


Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah (QS 33: 21)

Islam mengakui 25 nabi dan rasul. Dari ke-25 nabi dan rasul itu, hanya Muhammad saja yang mendapat perlakuan istimewa. Muhammad disanjung dan dimuliakan. Kehidupannya dijadikan contoh teladan bagi umat islam. Nabi-nabi lain “bisa” saja dihina, asal jangan Muhammad. Penghinaan terhadap Muhammad, tidak hanya mendatangkan kemarahan umat islam, tetapi juga akan berdampak maut bagi pelakunya. Tidak boleh ada hal negatif pada Muhammad, karena dia adalah manusia sempurna. Sikap terhadap Muhammad ini didasarkan pada perkataan Allah sendiri.

Kutipan ayat Al-Qur’an di atas adalah wahyu Allah. Umat islam yakin, apa yang tertulis di atas (kecuali beberapa kata yang ada dalam tanda kurung) langsung diucapkan oleh Allah kepada Muhammad. Karena Allah yang mengucapkannya adalah maha benar, maka benar juga apa yang dikatakan-Nya. Allah juga sudah mengatakan bahwa Dia memudahkan wahyu-Nya sehingga mudah dipahami oleh umat. Dengan kata lain, apa yang tertulis dalam surah al-Ahzab ayat 21 itu adalah benar dan jelas. Wahyu Allah ini dimaknai bahwa Muhammad mempunyai suri teladan yang baik, yang harus dicontoh oleh orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat serta yang banyak mengingat Allah.

Akan tetapi, bagi orang yang masih mempunyai akal sehat tentulah tidak serta merta menerima pernyataan bahwa Muhammad adalah manusia sempurna. Bahkan mereka akan mempertanyakan wahyu Allah tersebut. Suri teladan yang baik seperti apa yang ditampilkan oleh Muhammad sehingga pantas dicontohi oleh orang, khususnya umat islam? Tidak adanya contoh detail tentang suri teladan yang baik ini membuat umat islam langsung menyimpulkan tidak ada yang buruk pada Muhammad.

Dengan demikian wahyu Allah di atas menemukan masalah pada soal “suri teladan yang baik”. Seperti apa suri teladan yang baik itu?