Kamis, 03 September 2020

NASEHAT KEBAJIKAN DARI PAULUS

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.

Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan.

Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk.

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis. Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.

Janganlah menganggap dirimu pandai.

Surat Paulus kepada Jemaat di Roma 12: 9 - 16

NILAI SEBUAH KEPERAWANAN

Seorang gadis manis berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima. Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan pada gadis itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah gadis itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok.
Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap gadis itu. Karena dua kali waiter mendatanginya tapi, gadis itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tak ada yang dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang yang sedang ditunggunya.
Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa gadis itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini. Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang tengah beranjak dewasa.
Setelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati meja gadis itu dan bertanya, “Maaf, nona ... Apakah anda sedang menunggu seseorang?”
”Tidak!” Jawab gadis itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain.
”Lantas untuk apa anda duduk di sini?”
“Apakah tidak boleh?” gadis itu mulai memandang ke arah petugas satpam.
”Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukkan bagi orang yang ingin menikmati layanan kami.”
”Maksud, bapak?”
”Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini”
”Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi sekarang, izinkanlah saya duduk disini untuk sesuatu yang akan saya jual” Kata wanita itu dengan suara lambat.
”Jual? Apakah anda menjual sesuatu disini?” Petugas satpam itu memperhatikan gadis itu. Tak nampak ada barang yang akan dijual. Mungkin gadis ini adalah pramuniaga yang hanya membawa brosur. ”Ok lah. Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk berjualan. Mohon mengerti.”