Enam hari sebelum paskah,
Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari
antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia, dan marta melayani,
sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria
mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu
meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak
di seluruh rumah itu.
Tetapi Yudas Iskariot,
seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa
minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada
orang-orang miskin. Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib
orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering
mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya (Yoh 12: 1 – 6).
Uang itu memang menggoda,
karena ia adalah salah satu bentuk godaan. Uang, sebagai godaan, masuk dalam
kelompok harta kekayaan. Oleh karena itu, orang yang selalu dan sering
bersentuhan dengan uang, seperti kasir, bendahara, dll, adalah orang pertama
yang digoda atau tergoda.
Rasul Paulus, dalam suratnya kepada Timotius, berkata, “Akar segala kejahatan
ialah cinta uang” (1Tim 6: 10).
Contoh di atas sudah
membuktikan. Yudas Iskariot adalah pemegang kas kelompok para murid. Dia
memegang uang. Dan uang itu juga yang menggoda dia. Makanya dikatakan ia sering
mengambil uang dalam kas. Bahkan karena godaan uang ia rela menjual Yesus.