Rabu, 23 Juni 2021

MEMAHAMI JENIS-JENIS KETAATAN


 

Ketaatan merupakan wujud pengabdian. Ketaatan ini dapat ditujukan kepada sebuah prinsip, ideologi, aturan atau kepada oknum. Untuk ketaatan yang ditujukan kepada oknum, biasanya ketaatan ini dikenakan untuk bawahan atau orang yang statusnya lebih rendah dari yang harus ditaati. Mereka-mereka itulah yang harus taat; dan mereka yang di atas harus ditaati.

Ada tiga jenis ketaatan yang biasa ditampilkan bawahan kepada atasannya. Ketiganya adalah:

1.    Ketaatan Semu

Ketaatan semu adalah jenis ketaatan yang kelihatannya taat, namun sebenarnya tidak. Dengan kata lain, di depan pimpinan akan diungkapan ketaatannya, akan tetapi di belakang lain ceritanya. Ungkapan ketaatan di depan pimpinan hanyalah sekedar menyenangkan atasan, dan kebetulan pimpinan juga senang demikian. Mirip seperti ABS (Asal Bapak Senang). Contoh menarik untuk jenis ketaatan ini ditampilkan oleh anak sulung dalam perumpamaan dua anak laki-laki (Mat 21: 28 – 29). Ketika bapanya meminta si sulung bekerja di kebun untuk hari ini, anak itu dengan lantang menjawab, “Baik, Bapa!”, namun ia tidak pergi.

Ketaatan semu ini juga sering ditampilkan dalam pemerintahan kita. Banyak kinerja pemerintahan tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Presiden sering mengeluh dan curhat. Padahal dalam rapat kabinet, semuanya menyatakan siap menyukseskan program pemerintah.

2.    Ketaatan Buta