Rabu, 20 Februari 2019

SEJARAH KELAM PARA PAUS

Gereja katolik mengakui bahwa para Paus, sebagai pengganti St. Petrus, yang dipilih langsung oleh Yesus, merupakan wakil Kristus di dunia. Mereka dipilih atas tuntunan Roh Kudus. Karena itu, sebagai orang pilihan, tentulah kualitas hidup mereka, termasuk kepribadian dan moralitas, sangat baik dan lebih unggul dari kebanyakan umat lainnya.
Akan tetapi, fakta sejarah membuktikan kalau ada Paus yang hidupnya bobrok, yang membuat sejarah kepausan menjadi kelam. Setidaknya ada 7 Paus yang mempunyai sejarah kelam, mulai dari kasus gundik dan memiliki anak tidak sah sampai mengikuti pesta dansa dan melakukan pemufakatan jahat. Uniknya, ternyata Vatikan tetap menyimpan sejarah yang kelam tersebut, dan tidak membuang atau melenyapkannya dari sejarah.
Dengan kata lain, Gereja Katolik mengakui adanya cacatan buruk dalam sejarah para Paus. Di sini Gereja seakan mau mengakui bahwa tidak ada manusia yang sempurna, sekalipun sudah dipilih oleh Tuhan. Salah satu tujuannya adalah agar umat Katolik sendiri mengetahui bahwa memang dalam sejarah Gereja, terdapat beberapa Paus yang hidupnya tidak kudus. Paus Leo XIII dalam suratnya kepada Cardinal De Luca (1889) tentang pembelajaran Sejarah Gereja menyatakan, “Para ahli sejarah Gereja mempunyai tugas untuk tidak menyembunyikan apapun pencobaan yang harus diderita oleh Gereja karena kesalahan anak-anaknya, dan bahkan karena kesalahan para pemimpinnya sendiri.”
Berikut adalah 7 Paus yang telah membuat sejarah kelam kepausan.
7. Paus Clement VII (1523 – 1534)
Selain mendukung Reformasi Protestan (sebuah gerakan reformasi di Eropa ketika beberapa denominasi memisahkan diri dari Gereja Katolik), Paus Clement VII juga terkenal karena bergabung dengan aliansi antara Perancis, Spanyol dan Jerman, meski menjelang kematian ia bersandar ke kekuatan politik Perancis. Paus Clement VII meninggal dunia pada tahun 1534 setelah memakan jamur beracun.
Clement seringkali mengubah pandangan politiknya mengikuti siapa yang paling kuat dan kaya di setiap waktu. Sebagai hasil ketidak-setiannya, seorang pengritiknya, Charles V menyamakan Clement dengan seorang gembala yang telah melarikan diri dari umatnya dan kembali sebagai serigala. (“The Pontificate of Clement VII: History, Politics, Culture”, Ashgate Publishing, Ltd., 2005)

TENTANG PERKAWINAN DINI & TANTANGANNYA


Enam tahun lalu, persisnya hari ini, 20 Februari 2013, budak-bangka.blogspot.com menurunkan dua tulisan menarik yang membahas persoalan pernikahan. Judul tulisan yang pertama adalah “Pernikahan Dini Berpotensi Picu KDRT”, dan yang kedua berjudul “Tantangan Perkawinan”. Dua tulisan yang mengupas permasalahan dalam rumah tanggah, sebagai buah dari perkawinan, mau mengatakan kepada kita bahwa tidak ada yang indah dalam hidup rumah tangga. Hidup berumah tangga itu penuh dengan lika-liku.
Akan tetapi, bukan lantas berarti tulisan-tulisan tersebut hendak mengajak pembaca untuk tidak menikah. Sama sekali tidak. Menikah merupakan sebuah tugas yang mulia, karena dengan berkeluarga pasangan suami istri melanjutkan karya penciptaan Allah di dunia ini. Tulisan-tulisan enam tahun lalu itu ingin menyampaikan persoalan-persoalan yang akan dihadapi orang yang menikah, baik yang menikah di usia muda maupun di usia matang.
Memang tulisan-tulisan tersebut bukan murni hasil pemikiran penulis atau admid blog budak-bangka, melainkan olahan dari sumber-sumber yang sudah ada. Akan tetapi, penulis mencoba menyajikannya dengan lebih sederhana sehingga dapat dengan mudah dicerna oleh pembaca awam sekalipun. Lebih lanjut mengenai tulisan-tulisan tersebut, langsung saja klik dan membacanya di sini dan di sini. Selamat membaca !!!