Rabu, 28 September 2016

Orang Kudus 28 September: St. Yakobus Kyushei Tomonaga

SANTO YAKOBUS KYUSHEI TOMONAGA, MARTIR
Yakobus Kyushei Tomonaga lahir pada sekitar tahun 1582 di Kyudetsu, Jepang. Yakobus adalah putera sebuah keluarga bangsawan Kristen di Kyudetsu. Yakobus memperoleh pendidikan pada kolese Yesuit di Nagasaki. Semasa mudanya Yakobus aktif sebagai katekis, tetapi ia kemudian diusir dari Jepang pada tahun 1614 karena aktivitasnya sebagai katekis.
Terusir dari Jepang, Yakobus pergi ke Filipina dan bergabung dengan Ordo Pengkotbah. Yakobus ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1626 dan mulai berkotbah di Filipina dan Taiwan. Pada tahun 1632 Yakobus kembali ke Jepang walaupun ia mengetahui bahaya yang senantiasa mengancam nyawanya. Di Jepang Yakobus berkarya bersama Miguel Kurobioye, seorang katekis.
Pada Juli 1633 Yakobus ditangkap setelah sebelumnya katekisnya tertangkap dan setelah disiksa ia memberitahukan keberadaan Yakobus. Setelah ditangkap Yakobus dimasukkan ke dalam penjara. Selama di penjara Yakobus disiksa untuk menyangkal imannya, namun Yakobus tetap bertahan pada imannya.
Akhirnya Yakobus dibunuh karena menyebarkan iman Kristen. Yakobus Kyushei Tomonaga meninggal dunia pada 17 Agustus 1633 di Nagasaki, Jepang, sebagai saksi Kristus. Pada 18 Februari 1981, bersama dengan Dominikus Ibanez dan para martir Jepang lainnya, Yakobus dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II, dan pada 18 Oktober 1987 Yakobus dikanonisasi oleh Paus yang sama.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 28 September: St. Innosensius da Berzo

BEATO INNOSENSIUS BERZO, PENGAKU IMAN
Orang kudus ini mempunyai nama asli Giovanni Scalvinoni. Innosensius lahir pada 19 Maret 1844 di Niardo, Bresia, Italia. Innosensius adalah putera dari Frances Poli dan Peter Scalvinoni, yang berasal dari Berzo. Ayahnya meninggal ketika Innosensius masih berusia beberapa bulan. Innosensius dikirim untuk belajar di kolese Lovere di Bergamo.
Menjawab panggilan Tuhan, pada tahun 1861 Innosensius masuk seminari di Brescia, dan pada tahun 1867 ia ditahbiskan sebagai imam diosesan. Innosensius sempat menjadi rektor seminari dan pastor paroki di Berzo. Ia dikenal karena homilinya yang sederhana dan menyentuh, dan bimbingan spiritualnya.
Pada tahun 1874 Innosensius bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin di Provinsi Lombardia. Ia memperoleh nama baru, Innosensius Berzo. Innosensius sempat menjadi asisten kepala novis. Innosensius memiliki devosi yang besar terhadap Sakramen Mahakudus, dan mampu berdoa dalam waktu yang lama di hadapan Sakramen Mahakudus. Kerendahan hati dan kekudusannya membuat kehidupannya semakin tersembunyi dari orang banyak.
Tahun 1889 Innosensius dipilih sebagai pembimbing retret, namun ia jatuh sakit yang parah hingga merengut nyawanya. Innosensius Berzo meninggal dunia pada 3 Maret 1890 di Begamo, Italia. Pada 12 Maret 1961 Innosensius dibeatifikasi oleh Paus Yohanes XXIII.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 28 September: St. Dominikus Ibanez

SANTO DOMINIKUS IBANEZ, MARTIR
Dominikus Ibanez lahir pada sekitar bulan Februari 1589 di Regil, Guipuzcoa, Spanyol. Ketika berusia 14 tahun Dominikus memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Pengkotbah atau Ordo Dominikan di San Sebastian. Satu tahun sebelum ditahbiskan sebagai imam, Dominikus pindah biara ke Provinsi St. Maria Rosario di Sevilla, karena merasa terpanggil untuk menjadi misionaris di Filipina, Jepang dan China.
Dominikus diberangkatkan menuju Filipina melalui Meksiko. Di Filipinalah Dominikus ditahbiskan sebagai imam. Ia ditugaskan di Pengasinan. Selama 4 tahun Dominikus membaptis sekitar 10.000 anak. Setelah itu Dominikus kemudian ditugaskan di Binondo, Manila. Ia juga mengajar di Universitas St. Thomas Aquino.
Ketika situasi misi di Jepang dalam masalah, Dominikus diutus oleh superiornya untuk pergi ke Jepang. Dominikus tiba di Nagasaki pada 14 Oktober 1623. Ia berkarya di tengah bahaya selama 10 tahun. Dominikus berperan penting dalam posisinya sebagai Vikaris Provinsi Misi.
Pada sekitar tahun 1633 Dominikus ditangkap bersama dengan katekisnya, Francis Shoyemon. Penangkapan ini terjadi tak lepas dari peran seorang Kristen yang berapostasi. Dialah yang melaporkan keberadaan Dominikus sehingga aparat berhasil menangkap Dominikus dan menjebloskannya ke dalam penjara. Awalnya Dominikus dipenjarakan di Nagoya, kemudian dipindahkan ke Nagasaki. Selama di penjara Dominikus disiksa untuk menyangkal imannya, namun Dominikus tetap bertahan pada imannya.
Dominikus Ibanez meninggal dunia pada 13 Agustus 1633 di Nagasaki, Jepang, sebagai saksi Kristus. Pada 18 Februari 1981 ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II, dan pada 18 Oktober 1987 Dominikus dikanonisasi oleh Paus yang sama.
Baca juga orang kudus hari ini: