Selasa, 19 Oktober 2021

INSPIRASI DARI KISAH KEBUN ANGGUR NABOT

 

Bagi umat Kristen tentu sudah tak asing lagi kisah kebun anggur Nabot ini. Kisahnya dapat dibaca di Kitab 1Raja-Raja 21: 1 – 16. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Raja Ahab merasa iri hati dengan kebun anggur Nabot. Dia ingin memilikinya, namun Nabot tidak memberinya. Dengan akal licik dan kekuasaannya, kebun itu akhirnya bisa berpindah kepemilikan. Tentu setelah Nabot dibunuh.

Kisah ini sudah menjadi bacaan liturgi ekaristi. Mungkin orang bertanya apa relevansi kisah tersebut untuk kehidupan kita dewasa ini. Kisah itu diperkirakan terjadi pada rentang waktu 869 – 850 SM. Jadi, nyaris 3.000 tahun yang lampau. Cerita kebun anggur Nabot merupakan cerita usang. Jika dibarangkan, mungkin kisah ini sudah kadaluwarsa. 

Sekalipun kisah kebun Nabot ini terbilang sudah lama sekali, namun tragedi tersebut masih saja terjadi di zaman modern ini.

Adalah sebuah keluarga ingin mengabdikan hidup mereka untuk membantu masyarakat kecil lewat sebuah lembaga. Sadar bahwa untuk mengurus pendirian sebuah lembaga baru sangatlah sulit dan rumit, apalagi melihat latar belakang etnisnya, maka keluarga ini meminta sebuah yayasan untuk memayunginya. Yayasan ini setuju. Maka dibuatlah kesepakatan bersama.