Kamis, 29 Agustus 2013

Wafatnya Santo Yohanes Pembaptis

Pada tanggal 24 Juni Gereja merayakan pesta kelahiran Yohanes Pembaptis; sedangkan pada hari ini, 29 Agustus, Gereja mengajak seluruh umat untuk memperingati kemartirannya. Kemartiran Yohanes berkaitan erat dengan tegurannya yang pedas kepada Raja Herodes karena ia memperisteri Herodias, isteri Filipus, saudaranya, secara tidak sah. Herodes marah dan mencampakkan Yohanes ke dalam penjara. Herodias pun marah dan tak henti-hentinya berusaha mencari kesempatan untuk membunuh Yohanes.

Kesempatan emas itu akhirnya tiba juga. Pada hari ulang tahunnya, Herodes mengadakan jamuan makan untuk para petinggi kerajaan di seluruh Galilea. Kesempatan itu dimanfaatkan Herodias untuk melaksanakan niat jahatnya atas diri Yohanes. Ia menyuruh puterinya menari di hadapan para tamu. Tariannya sungguh menawan hati para tamu yang sudah mulai mabuk itu. Herodes tampak bangga dan gembira. Terdorong oleh kebanggaannya itu, Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah kepadaku apa saja seturut kehendakmu. Aku akan memberikannya kepadamu.” Herodes bahkan bersumpah di hadapan para tamu, “Apa saja yang kau minta, akan kuberikan, sekalipun separuh dari kerajaanku.” Gadis itu tidak tahu apa yang harus dimintanya. Karena itu ia berlari kepada ibunya, Herodias, untuk meminta pendapatnya. Tanpa banyak berpikir, Herodias berkata, “Kepala Yohanes Pembaptis.”

Gadis itu segera menghadap Herodes dan berkata, “Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di dalam sebuah talam.” Herodes sedih tetapi karena sumpahnya dan karena malu kepada tamu-tamunya, ia segera memerintahkan pengawal-pengawalnya untuk memenggal kepala Yohanes pada hari itu juga. Injil Matius 14 mengatakan bahwa kepala Yohanes itu diletakkan di dalam sebuah talam dan diberikan kepada puteri Herodias itu.

Karena kesetiaannya kepada Allah dan panggilannya sebagai nabi pendahulu Yesus, Yohanes mati di bawah kuasa kelaliman Herodes. Ia mati dibunuh pada tahun 31.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Orang Kudus 29 Agustus: St. Sabina

SANTA SABINA, MARTIR
Sabina adalah isteri seorang bangsawan Romawi kristen bernama Valentinus. Ia menjadi kristen di bawah bimbingan Seraphia, seorang gadis kristen yang saleh. Sabina-lah yang mengurusi pemakaman Seraphia ketika ia dibunuh oleh kaki-tangan Kaisar Hadrianus pada abad kedua. Perbuatannya ini akhirnya juga menyebabkan dia ditangkap dan dibunuh. Sabina dihormati sebagai pelindung ibu rumah tangga dan anak-anak..

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Kamis Biasa XXI-C

Renungan Hari Kamis Biasa XXI, Thn C/I
Bac I   : Yer 1: 17 – 19; Injil         : Mrk 6: 17 – 29

Hari ini merupakan peringatan wafatnya Yohanes Pembaptis. Dia mati demi kebenaran. Sabda Tuhan hari ini mau berbicara soal keberanian menegakkan kebenaran. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari kitab Nabi Yeremia, diungkapkan pengalaman panggilan Nabi Yeremia. Dia diminta Tuhan untuk mewartakan pesan Allah, yaitu kebaikan dan kebanaran. Dalam permintaan itu Tuhan meminta Yeremia untuk tidak perlu takut, karena Allah senantiasa menyertainya.

Injil hari ini secara khusus mengisahkan kematian Yohanes Pembaptis. Dalam kisah itu tampak jelas bahwa Yohanes mati karena ia mau menegakkan kebenaran dan kebaikan, khususnya kepada Herodes dan Herodias. Yohanes tidak gentar menghadapi petinggi negarinya, karena ia sadar Tuhan selalu mendampinginya. Sekalipun karena prinsipnya Yohanes harus mati.

Sabda Tuhan hari ini mau menantang kita untuk menegakkan kebenaran dan kebaikan bagi umat manusia. Dalam perjuangan ini tentulah kita akan mendapat tantangan. Tantangan itu bisa saja menakutkan, seperti berupa ancaman; tapi bisa juga menyenangkan, seperti tawaran harta dan kenikmatan. Lewat sabda-Nya, Tuhan menghendaki agar, apapun tantangannya, hendaklah kita selalu berpegang pada kebenaran dan kebaikan.

by: adrian