Senin, 13 Juli 2015

Ziarah ke Israel #6

KAPERNAUM: KOTA TUHAN YESUS
Kami sempat mengunjungi kota Kapernaum. Dalam Injil, kota ini merupakan salah satu kota yang “dikutuk” Tuhan Yesus. Dan terbukti, kota ini tidak berkembang seperti kota-kota lainnya. Kota kapernaum hanya tinggal kenangan.
Di kota ini juga ada rumah mertua Rasul Petrus.

Orang Kudus 13 Juli: St. Teresa dari Yesus

SANTA TERESA DARI YESUS, PENGAKU IMAN
Juana Enriqueta Josefina dari Hati Kudus Fernandez Soler lahir pada 13 Juli 1900 di Santiago, Chile. Ia adalah puteri dari Miguel Fernandez dan Lucia Solar, yang oleh orang-orang dekatnya, ia dikenal dengan nama Juanita. Juanita belajar di kolese yang dikelola oleh biarawati-biarawati Hati Kudus dari Perancis.
Ketika berusia 14 tahun, ia mendapat inspirasi dari Tuhan akan penggilan menjadi biarawati Karmelit Tak Berkasut. Pada 7 Mei 1919, Juanita masuk biara kecil Roh Kudus di Los Andes. Pada tanggal 14 Oktober tahun yang sama, ia menggunakan nama baru Teresa dari Yesus.
Penyakit tifus menyerangnya, dan pada 7 April 1920 Teresa menerima Sakramen Pengurapan, dan juga mengucapkan kaulnya dalam bahaya kematian. Teresa dari Yesus meninggal dunia pada 12 April 1920 di Los Andes, Chile, setelah sebelumnya ia sudah diberitahu Tuhan bahwa ia akan meninggal dalam usia muda. Hal ini juga sudah diberitahukan kepada Bapa Pengakuannya, dan sejak saat itu rekan-rekan biaranya mulai mengetahui hubungan yang kuat antara Teresa dengan Tuhan sejak ia masih kecil.
Pada 3 April 1987, Teresa dari Yesus di Los Andes dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II, dan pada 21 Maret 1993 ia dikanonisasi oleh Paus yang sama. Ia menjadi orang Chile pertama yang dikanonisasi.
Baca juga orang kudus hari ini:

Renungan Hari Senin Biasa XV - Thn I

Renungan Hari Senin Biasa XV, Thn B/I
Bac I  Kel 1: 8 – 14, 22; Injil               Mat 10: 34 – 11: 1;

Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Keluaran, berkisah tentang kehidupan bangsa Israel, umat pilihan Allah, di daerah Mesir. Kisah ini merupakan kelanjutan kisah dari bacaan sebelumnya, dimana Yusuf membawa keluarganya ke Mesir. Di sana mereka bertumbuh dan berkembang. Dalam bacaan pertama dikisahkan awal penderitaan bangsa Israel di tanah Mesir. Ada yang menarik dalam kisah ini, yaitu bahwa semakin mereka ditindas, “makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka.” (ay. 12). Ini bisa terjadi karena Allah menyertai mereka, sebagaimana janji-Nya kepada Israel, “Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali.” (Kej. 46: 4).
Soal penyertaan Tuhan ini dapat juga kita temui dalam Injil hari ini. Dalam Injil diceritakan bahwa Tuhan Yesus mengajarkan kepada kedua belas rasul-Nya tentang syarat menjadi pengikut-Nya. Intinya, menjadi pengikut Kristus akan mengalami penderitaan. Namun para murid tidak perlu takut. Tuhan Yesus senantiasa menyertainya.
Sakramen baptis yang telah kita terima membuat kita menjadi murid Kristus. Hari ini, melalui sabda-Nya, Tuhan mengingatkan kita bahwa menjadi pengikut Kristus itu tidaklah mudah. Penuh tantangan dan penderitaan. Namun tantangan dan penderitaan itu harus dipikul bagaikan memilul salib. Kiranya sabda Tuhan ini bukan bermaksud untuk menakut-nakuti orang. Sabda Tuhan ini sungguh menjadi kenyataan di jaman kini. Ada begitu banyak orang Kristen hidup dalam penderitaan dan aniaya karena imannya pada Kristus. Mereka bisa bertahan karena mereka percaya Tuhan menyertainya. Menjadi pertanyaan bagi kita, apakah kita merupakan salah satu dari sekian banyak orang Kristen yang siap menderita demi iman akan Kristus?***

by: adrian