Rabu, 04 Maret 2020

PAUS FRANSISKUS: ALLAH MENGAJARKAN KITA KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB SEJATI

Paus Fransiskus mengatakan kepada umat beriman bahwa Allah datang ke dunia untuk memberi kita rahmat-Nya agar kita bisa melakukan kehendak-Nya, dan menjelaskan bahwa melalui hukum-Nya Yesus mengajarkan kita kebebasan dan tanggung jawab yang sejati. Hal ini dikatakan kepada para peziarah yang berkumpul di Lapangan St. Petrus untuk Doa Angelus, 16 Februari 2020. Pesan Paus Fransiskus ini berangkat dari bacaan Injil hari Minggu ke-6 masa biasa, yang diambil dari “Kotbah di Bukit” dan membahas masalah menggenapi hukum Taurat. “Jangan lupakan ini: jalankan hukum sebagai alat kebebasan, yang membantu saya untuk menjadi lebih bebas, yang membantu saya untuk tidak menjadi budak nafsu dan dosa,” ujar Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus merenungkan perang dan konsekuensinya dengan mengatakan, “begitu banyak bencana, begitu banyak.” Perang merupakan buah dari nafsu. “Orang yang berperang tidak tahu cara menguasai mereka,” lanjut Paus Fransiskus. Kalau kita menyerah pada godaan dan nafsu, kita menyerah untuk bertanggung jawab atas kehidupan kita. Yesus memperingatkan para murid-Nya akan bahaya pemikiran akan pembunuhan, perzinahan, perceraian atau sumpah palsu.
Yesus tidak meniadakan perintah dari hukum-hukum itu, tetapi menjelaskan maknanya yang lebih mendalam dan menunjukkan semangat yang mereka harus perhatikan. Dia menyerukan kepada kita untuk berubah dari ketaatan formal terhadap hukum menjadi ketaatan substansial dengan “menerima hukum di dalam hati kita,” jelas Paus Fransiskus.

SEORANG DOKTER ABORSI MEMBUKA FAKTA ABORSI


Dr. Bernard Nathanson bertanggungjawab atas 75.000 aborsi. Hal ini membuat dirinya memiliki kredit tersendiri untuk berbicara tentang kasus aborsi. Nathanson termasuk salah satu pendiri National Association for the Repeal of the Abortion Laws (NARAL - Asosiasi Nasional untuk Pencabutan Hukum Aborsi) yang didirikan di Amerika Serikat tahun 1968. Pengumpulan pendapat masyarakat mengatakan kalau kebanyakan masyarakat Amerika menentang aborsi yang dilegalkan. Tetapi dalam waktu 5 tahun, NARAL berhasil meyakinkan Pengadilan Tinggi Amerika Serikat untuk mengeluarkan keputusan melegalkan aborsi di seluruh Amerika pada tahun 1973 dan boleh melakukan praktek aborsi setiap saat hingga kelahiran si bayi. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Sangat penting untuk dipahami, ini semua terjadi dengan taktik-taktik jitu yang telah digunakan dunia barat dengan mengubah statistik atau apa pun, supaya hukum aborsi dapat diubah.
Taktik pertama adalah merangkul media massa
NARAL meyakinkan media massa bahwa aborsi yang dilegalkan adalah suatu kebebasan yang meringankan, sesuatu yang canggih. NARAL tahu, jika dilakukan jajak pendapat, pasti akan kalah, maka NARAL membuat angka-angka hasil jajak pendapat palsu. NARAL katakan kalau mereka telah melakukan pengumpulan pendapat dan hasilnya 60% dari masyarakat Amerika setuju dengan aborsi legal. Ini taktik menutup kebohongan diri sendiri. Sedikit orang yang mencoba melawan. NARAL mendapat simpati sebagian masyarakat dan berhasil menjual program aborsi legal dengan memberikan data palsu tentang aborsi ilegal setiap tahun di Amerika Serikat. Angka sebenarnya hanya 100.000 kasus, tetapi angka itu diganti menjadi 1.000.000 dan diberikan ke media. Mengulang-ulang kebohongan sering menjadi sesuatu yang meyakinkan masyarakat. Angka wanita yang meninggal karena aborsi ilegal sebenarnya hanya 200-250 per tahunnya, tetapi kami mengatakan 10.000 jiwa per tahun. Angka-angka palsu ini terus menerus diberikan sehingga masyarakat yakin untuk menyokong hukum aborsi legal. Cerita lain yang disodorkan pada media massa adalah bahwa dengan diberlakukannya aborsi yang legal, maka mereka yang menjalani aborsi ilegal kini menjadi legal. Yang terjadi, aborsi kini juga dipakai sebagai salah satu metode keluarga berencana di Amerika Serikat dan angka aborsi per tahunnya kini meningkat menjadi 1500% sejak diberlakukannya hukum aborsi legal.

5 PERTANYAAN MENGINSPIRASI HIDUP

Di suatu sekolah menengah atas, seorang guru memberikan sebuah kuis yang lain dari biasanya kepada para muridnya. Sang guru membawa 2 kertas yang masing-masing berisi 5 pertanyaan. Lalu, ia membaca 5 pertanyaan di kertas pertama untuk dijawab oleh para murid. Pertanyaannya adalah:

1.   Sebutkan 5 orang terkaya di dunia

2.   Sebutkan 5 pemenang Academy Awards untuk kategori aktor terbaik dalam 5 tahun terakhir

3.   Siapa saja 5 pemenang Miss Universe yang kamu ketahui

4.   Sebutkan 5 orang yang pernah memenangi nobel perdamaian

5.   Sebutkan 5 orang yang menghasilkan penemuan di bidang fisika

Ternyata para murid mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Lalu sang guru berkata, Anak-anak, kita banyak yang tidak bisa mengingat siapa saja figur-figur yang pernah menjadi pembicaraan orang banyak. Mereka adalah orang yang memiliki prestasi luar biasa. Mereka terbaik di bidangnya masing-masing. Tetapi setelah tepuk tangan berhenti, prestasi mereka memudar, piala dan sertifikat mereka mulai usang dan terkubur bersama pemiliknya maka mereka akan mulai dilupakan.”