Senin, 09 Februari 2015

Orang Kudus 9 Februari: St. Paulinus Aquileia

SANTO PAULINUS AQUILEIA, PENGAKU IMAN
Paulinus dikenal sebagai seorang pemimpin Gereja terkenal di kota Aquileia pada abad VIII/IX. Ia lahir di desa Freuli, sebuah daerah pertanian di Italia pada tahun 726 (buku lain mengatakan tahun 750). Ia mengenyam pendidikan yang baik di bidang Gramatika sampai menjadi ahli Gramatika. Karena kepandaiannya, ia dipanggil oleh Kaisar Karolus Agung ke istana dan diangkat menjadi Guru Besar Gramatika. Ia kemudian ditahbiskan menjadi imam dan Uskup Aquileia.

Sebagai seorang uskup, Paulinus mengikuti sinode-sinode yang diadakan pada waktu itu dalam kaitannya dengan bidaah-bidaah yang berkembang di sana. Jasanya bagi Gereja amat besar dalam menghadapi para penganut ajaran sesat dan mengembalikan orang-orang itu ke pangkuan Gereja yang benar. Ia juga mengutus misionaris-misionaris ke luar negeri untuk mengutuk pembaptisan orang-orang yang belum benar-benar memahami ajaran agama Kristen. Di samping itu ia rajin menggubah syair, sanjak-sanjak serta lagu-lagu rohani Gereja. Ia wafat dengan tenang pada 11 Januari 804 (buku lain 802).

sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 9 Februari:

Renungan Hari Senin Biasa V - Thn I

Renungan Hari Senin Biasa V, Thn B/I
Bac I    Kej 1: 1 – 19; Injil     Mrk 6: 53 – 56;

Bacaan pertama hari ini diambil dari Kitab Kejadian. Di sini dikisahkan tentang penciptaan, mulai hari pertama sampai hari keempat. Dikatakan bahwa awalnya Allah menciptakan langit dan bumi, namun bumi itu masih belum berbentuk, kosong dan gelap gulita (ay. 1 – 2). Gelap dan belum berbentuk bisa menjadi lambang ketidakharmonisan dan situasi buruk atau negatif. Karena itu, ketika Allah mulai memberi bentuk kepada bumi, selalu dikatakan “jadilah petang dan pagi.” Frase ini ada di setiap hari penciptaan. Ini dapat dipahami sebagai tindakan Allah menghalau situasi buruk sehingga menjadi baik.

Gambaran Allah yang menghalau kegelapan atau situasi buruk sehingga menjadi baik terlihat dalam Injil hari ini. Diceritakan bahwa ketika Tuhan Yesus tiba di Genesaret, banyak orang berlari menemui-Nya dan sambil membawa orang-orang sakit kepada-Nya. Kemana pun Tuhan Yesus pergi, orang-orang meletakkan orang sakit di jalan yang akan dilalui Yesus dengan harapan mereka dapat menjamah jubah-Nya. Tentu mereka sudah berpikir bahwa dengan menjamah jubah Yesus saja, mereka dapat sembuh. Dan itulah yang terjadi. Tuhan Yesus datang menghalau kegelapan dan situasi buruk.

Hari ini sabda Tuhan mengatakan kepada kita bahwa Allah sendiri turun tangan mengubah situasi buruk menjadi baik. Hal ini terlihat dari kisah penciptaan dan penyembuhan orang-orang sakit. Di sini Tuhan mau mengajak kita untuk mengikuti teladan-Nya, mengubah situasi buruk dalam kehidupan kita menjadi baik. Ada banyak situasi buruk dalam kehidupan kita, seperti kemalasan, kesombongan, keserakahan, perjudian, ketidak-pedulian, dll. Tuhan menghendaki supaya kita turun tangan membenahi keadaan buruk ini, sehingga dunia tempat kehidupan kita menjadi tertata baik dan indah.

by: adrian