Senin, 18 Februari 2019

PAUS FRANSISKUS: BUMI BUTUH DISEMBUHKAN


Meneladani apa yang dilakukan Kristus, para teolog moral mampu melihat bahwa orang-orang perlu dibebaskan dan disembuhkan, bukan dikutuk. Akan tetapi, bumi – rumah bersama umat manusia – juga sangat membutuhkan perhatian, meminta agar teologi moral memperluas cakupannya agar menjangkau ‘dimensi ekologis’, demikian ungkap Paus Fransiskus.
Dalam audensi dengan para dosen dan mahasiswa Akademi Alfonsianum Roma di Vatikan pada 9 Februari lalu, Paus Fransiskus menyampaikan harapannya tersebut. Akademi Alfonsianum merupakan sebuah sekolah pascasarjana dengan spesialisasi teologi moral. Para Redemptoris mendirikan kampus tersebut 70 tahun lalu, yang terinspirasi oleh ajaran St. Alfonsius Liguori.
Paus Fransiskus mengatakan St. Alfonsius tahu bahwa yang dibutuhkan bukanlah mengutuknya, tetapi bekerja “untuk menyembuhkan dan membebaskan, dengan mengikuti tindakan Kristus.” Gereja harus memberi perhatian kepada orang-orang yang menjadi sasaran “banyak bentuk kuasa dosa yang terus menerus mengutuk mereka masuk dalam situasi ketidak-amanan, kemiskinan dan marginalisasi,” ujar Paus Fransiskus.
Para teolog moral harus diilhami untuk berhadapan dengan “keinginan besar tantangan baru dan serius yang berasal dari kecepatan perkembangan masyarakat kita,” dan yang pada gilirannya menumbuhkan sikap persaingan hukum “siapa yang paling kuat dialah yang menang” dan “keterlemparan dari budaya.”
Respon penuh perhatian yang sama diperlukan “untuk tangisan bumi – yang dilanggar dan dirugikan dalam banyak cara oleh eksploitasi egois,” jelas Paus Fransiskus. Orang-orang kehilangan rasa tanggung jawab mereka dan kewajiban bangsa mereka untuk merawat bumi, tambah paus ke – 266 ini.
Selama bertahun-tahun dia telah mendengar pengakuan, dia mengatakan, “jarang ada orang yang menyalahkan diri mereka sendiri karena melakukan kekerasan terhadap alam, kepada bumi, pada penciptaan. Kita tidak menyadari dosa ini.
Teologi moral, ucap Paus Fransiskus, harus melakukan apa yang menjadi bagiannya untuk membantu orang-orang menjadi sadar akan pentingnya dan keyakinan yang diperlukan untuk bekerja bersama dalam merawat “rumah kita bersama melalui cara-cara yang pantas dalam pembangunan yang integral.”

HEWAN MENGAJARI KITA PEDULI


Hari ini, 18 Februari tiga tahun lalu, www.budak-bangka.blogspot.com menampilkan sebuah video menarik. Video tersebut menanyangkan tayangan film dari dunia binatang. Akan tetapi, video itu tidak hanya berhenti di sana saja sebagai sebuah film. Di balik kisah yang ditampilkan terkandung sebuah pesan yang bagus untuk kehidupan manusia. Mungkin itulah maksud blog ini menampilkan video tersebut.
Video 3 tahun lalu itu dapat menjadi bahan refleksi bagi siapa saja yang masih mempunyai suara hati. Video tersebut cukup singkat, menarik dan sedikit lucu, namun pesannya sungguh luar biasa. Untuk mengetahui isi video tersebut dan mengetahui pesannya, langsung saja klik di sini. Selamat menonton!!!

MEMBACA BUKU KUDETA MEKKAH


Lima tahun lalu, tepatnya hari ini, 18 Februari 2014, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan menarik tentang KUDETA MEKKAH. Tulisan tersebut merupakan ulasan atas sebuah buku yang berjudul “KUDETA MEKKAH: Sejarah yang Tak Terkuak”. Menyimak frase Kudeta Mekkah yang ada pada judul buku tersebut, mungkin sebagian pembaca mengira bahwa buku itu merupakan novel atau cerita fiksi belaka. Namun membaca anak judulnya membuat orang akan bertanya-tanya benarkah ada kudeta di Mekkah.
Pertanyaan itu tentulah wajar. Maklum, publik sudah mengetahui bahwa Mekkah itu adalah tempat paling suci bagi umat islam. Publik juga pasti sudah paham karakter umat islam apabila hal-hal yang terkait dengan atribut keagamaannya “diutak-atik”. Karena itulah, publik akan bertanya mungkinkah ada kudeta di Mekkah.
Akan tetapi, membaca buku itu, atau setidaknya membaca tulisan yang mengulas buku itu, pembaca akan dibuat terperangah. Apalagi penulis buku itu, Yaroslav Trofimov, menyajikannya dengan begitu menarik dilengkapi dengan data-data yang akurat, sehingga ketika membuka pertama kali buku tersebut langsung sulit untuk menutupnya di tengah halaman.
Dan tulisan 5 tahun lalu menghadirkan ulasan yang kritis dan menarik untuk dibaca. Bahasa yang digunakan cukup sederhana dan mengalir. Untuk mengetahui isi ulasan tentang buku “KUDETA MEKKAH: Sejarah yang Tak Terkuak”, langsung saja klik di sini. Selamat membaca!!!