Minggu, 28 Mei 2017

TERUNGKAP, ALASAN UMAT ISLAM MENGISLAMKAN ORANG KAFIR

Tujuan akhir hidup umat beragama adalah sorga. Tak ada satu orang yang dapat menggambarkan bagaimana keadaan dan situasi di sorga itu. Yang jelas di sana hanya ada kebahagiaan dan sukacita. Gambaran ini sangat kontras dengan neraka, sebagai bentuk lawan dari sorga. Setiap orang selalu menghindari neraka dan hanya inginkan sorga.
Bagaimana orang dapat sampai ke sorga? Tiap-tiap agama punya caranya sendiri. Dalam islam, salah satu cara untuk masuk sorga adalah dengan mengajak orang-orang kafir meninggalkan iman kepercayaannya sebelumnya dan masuk menjadi islam. Dengan kata lain, menjadi mualaf. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad. Sang nabi pernah bersabda, “Siapa yang dapat mengislamkan orang dengan usahanya, maka pastilah ia masuk ke dalam sorga.” (Al-Tabrani).
Bunyi hadis Al-Tabrani didasarkan langsung pada kata-kata Nabi Muhammad sendiri. Dan untuk masuk sorga merupakan suatu kepastian (“pastilah…”), jika orang berhasil membuat orang kafir masuk islam. Dikatakan orang kafir, karena dalam islam yang bukan islam disebut dengan istilah kafir. Untuk orang-orang Kristen gelar ini didapat karena iman mereka akan keallahan Yesus dan soal konsep trinitas (QS al-Maidah: 17, 72 dan 73).
Dengan membaca hadis ini orang tentu akan berpikir bahwa orang islam pasti masuk sorga dengan mengislamkan orang lain. Tak peduli berapa banyak uang yang dikorupsinya, berapa banyak orang yang dibunuhnya atau berapa besar kejahatan yang telah dilakukannya. Yang penting sudah mengislamkan orang lain (walaupun hanya satu orang), ia pasti masuk sorga.
Dengan prinsip hadis ini, wajar saja bila banyak orang islam berjuang mengislamkan orang lain. Terlebih kaum perempuan, karena menurut Hadis Sahih Muslim, sedikit saja kaum perempuan masuk ke sorga. Nabi Muhammad berkata, “Wahai kaum wanita! Beri zakat, karena aku melihat kebanyakan penghuni neraka adalah kalian.” (HS Bukhari). Jadi, dalam pandangan islam, kaum perempuan lebih banyak menghuni neraka, sedangkan di sorga termasuk kelompok minoritas. Hal ini disebabkan karena perempuan selalu dipandang sebagai sumber dosa.