Sabtu, 18 Oktober 2014

Mengenal Injil Lukas

PENGANTAR INJIL LUKAS
Lukas, seorang dokter berkebangsaan Siria, dipertobatkan menjadi Kristen ketika misionaris-misionaris pertama meninggalkan jemaat-jemaat Yerusalem dan Kaisarea untuk membawa Injil melewati batas-batas negara Yahudi. Lukas kemudian meninggalkan tanah airnya untuk menemani Rasul Paulus.

Ia tiba di Roma, ibu kota dunia yang dikenal pada waktu itu, di mana ia tinggal selama sekurang-kurangnya dua tahun. Di sana ia bertemu dengan Petrus dan Markus yang sedang giat-giatnya berkhotbah di kalangan orang-orang Kristen di Roma.

KM Bukit Raya: Dari Pontianak ke Kijang #9 (Midai)


 Satu per satu penumpang Midai menaiki pompong yang akan membawanya ke Midai





Semangat saling membantu menjadi andalan dalam peristiwa ini

Renungan Pesta St. Lukas

Renungan Pesta Santo Lukas
Bac I    2Tim 4: 10 – 17a; Injil                      Luk 10: 1 – 9;

Hari ini Gereja Universal mengajak kita merayakan pesta St. Lukas, yang biasa dikenal sebagai penulis Injil. Untuk menghormatinya, Injil hari ini diambil dari karyanya, sementara bacaan pertama diambil karena di dalamnya ada disebut namanya. Intinya, tidak ada kitab yang sedikit mengulas tentang kisah hidupnya. Dari bacaan pertama, yang diambil dari Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius, Lukas digambarkan sebagai teman dekat Paulus. Pada waktu itu Paulus sudah tua dan sering sakit-sakitan. Lukas senantiasa hadir menemaninya, memberikan perhatian terhadap kebutuhan Paulus. Ada kemungkinan Injil yang ditulis Lukas mendapat inspirasi dari Paulus.

Injil hari ini berkisah tentang pengutusan para murid oleh Tuhan Yesus. Ada banyak persyaratan yang perlu perhatikan oleh para murid dalam menjalankan tugas perutusannya. Intinya adalah mereka harus memperhatikan orang lain ketimbang diri sendiri, serta bergantung pada Allah. Di sini tampak jelas bahwa para murid musti menanggalkan egonya, tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri. Hal ini seakan terlihat dalam diri Lukas, sebagaimana dilukiskan Paulus dalam bacaan pertama di atas. Lukas lebih memperhatikan Paulus dalam pelayanannya.

Kita adalah murid Kristus Yesus. Dengan sakramen baptis yang kita terima, bukan saja menjadikan kita murid Kristus, tetapi juga kita turut ambil bagian dalam tugas perutusan-Nya. Mengenang St. Lukas hari ini, kita diajak oleh Tuhan untuk menimba teladan hidupnya sebagai murid Yesus. Tuhan menghendaki kita supaya berani menanggalkan ego kita dalam menjalani tugas perutusan sebagai murid Kristus demi kebaikan dan keselamatan sesama.

by: adrian