Kamis, 12 September 2013

Atasi Pilek dgn 6 Langkah

6 LANGKAH ATASI PILEK


Penyumbatan hidung mungkin berasal terjadi karena sejumlah penyebab yang berbeda, seperti udara dingin, pilek, masalah alergi, dan lain-lain. Untuk mengatasinya, Anda tak perlu terus-menerus minum obat. Ada beberapa cara alami lain yang bisa Anda lakukan. Salah satu cara sederhana adalah dengan tidur atau istirahat.

Sebab berlawanan dengan kepercayaan populer saat ini, membersihkan hidung meler terus-menerus dengan cara dikeringkan seringkali justru menyebabkan iritasi lebih lanjut. Berikut cara sederhana dan alami yang dapat Anda coba, seperti dilansir Boldsky, Kamis (8/8/2013):

1. Teh panas
Salah satu cara terbaik untuk memerangi penyumbatan hidung adalah minum teh panas. Asupan cairan hangat akan membantu melonggarkan dan mengurangi 'kemacetan' hidung tersumbat. Beberapa jenis teh tertentu bahkan memiliki manfaat tambahan untuk mengurangi hidung tersumbat dan peradangan, antara lain teh peppermint dan teh jahe.

2. Uap cuka
Untuk mengatasi penyumbatan hidung, Anda bisa menghirup uap. Cobalah dengan mengisi setengah ember dengan air panas dan menambahkan 3 sendok makan cuka. Tutup wajah Anda dengan selimut atau handuk dan biarkan Anda menghirup uapnya dan hidung tersumbat akan segera teratasi dengan baik.

3. Mandi air hangat
Mandi dengan air hangat merupakan salah satu cara rumahan terbaik untuk mengatasi hidung tersumbat. Pastikan Anda tetap berada di kamar mandi hingga tidak ada uap panas yang tersisa. Hidung tersumbat akan segera diatasi oleh uap dan sensasi hangat yang Anda dapatkan dari mandi air hangat dan Anda akan merasa nyaman.

4. Makanan pedas
Makanan pedas bisa membantu Anda mengatasi hidung tersumbat karena membantu meningkatkan aliran lendir melalui rongga hidung. Setiap kali Anda mengalami hidung tersumbat, segera konsumsi makanan pedas. Namun perhatikan juga kesehatan pencernaan Anda, jika memang memiliki masalah dalam organ pencernaan maka sebaiknya dibatasi.

5. Bawang
Ambil bawang dan potonglah menjadi potongan-potongan kecil. Hiruplah aroma bawang mentah tersebut. Anda juga bisa meringankan hidung tersumbat dengan memakan bawang mentah.

6. Jus tomat
Tomat dianggap salah satu solusi rumahan terbaik untuk memerangi hidung tersumbat. Anda dapat membuat jus tomat istimewa untuk mengatasinya, rebus secangkir jus tomat bersama dengan 1 sendok makan bawang putih cincang, 1 sendok makan jus lemon, 1/2 sendok makan saus cabe, dan sejumput garam. Minumlah kombinasi ini saat masih hangat setidaknya 2 kali sehari untuk mengatasi hidung tersumbat Anda.

Renungan Hari Kamis Biasa XXIII-C

Renungan Hari Kamis Biasa XXIII, Thn C/I
Bac I   : Kol 3: 12 – 17; Injil            : Luk 6: 27 – 38

Sabda Tuhan hari ini mau berbicara soal ciri murid Yesus. Yang utama dalam menjadi murid Yesus adalah kasih, kelemahtembutan dan kebaikan. Inilah yang diajarkan Yesus dalam Injil hari ini. Yesus meminta kepada siapa saja yang mengaku murid-Nya untuk melaksanakan hal itu dalam kehidupan sehari-hari kepada siapa saja. Prinsipnya adalah, “sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.” (ay. 31).

Ajaran Yesus ini ditegaskan kepada oleh Paulus dalam bacaan kedua. Dalam suratnya kepada Jemaat di Kolese, Paulus meminta mereka untuk mengenakan “belas kasih, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.” (ay. 12). Dengan kebajikan-kebajikan inilah maka orang lain akan mengenal mereka sebagai anggota tubuh Kristus.

Hari ini, melalui sabda-Nya, Tuhan mau mengingatkan kita akan tugas dan kewajiban kita sebagai murid Kristus. Sebagai murid-Nya kita diminta untuk senantiasa menampilkan identitas kita. Dalam sabda Tuhan hari ini, Tuhan tidak menghendaki agar tampilan identitas kita hanya sebatas ungkapan saja bahwa saya orang kristen, murid Kristus, atau sebatas KTP saja. Tuhan menghendaki supaya tampilan identitas itu terlihat dalam perbuatan. Pertanyaan bagi kita sekarang: Sudahkah kita menampilkan identitas kita sebagai murid Yesus?

by: adrian

Orang Kudus 12 September: St. Guido Anderlecht

Santo guido anderlecht, pengaku iman
Guido, yang lazim juga disebut Guy, lahir di Anderlecht, Brussels, Belgia. Hari kelahirannya tidak diketahui dengan pasti. Orang tuanya miskin namun saleh. Oleh pendidikan orang tuanya ia berkembang dewasa menjadi seorang pemuda yang beriman dan taat agama. Ia menerima kemiskinan orang tuanya dengan gembira. Dalam kondisi itu ia bercita-cita melayani orang-orang miskin dengan kemiskinannya.

Guido tergolong dalam bilangan para kudus yang termiskin. Ia seorang musafir miskin seperti Santo Benediktus Labre dan Matt Talbot, buruh miskin yang saleh itu. Semenjak masa mudanya ia sudah menunjukkan keutamaan-keutamaan hidup yang mengagumkan, teristimewa dalam hal doa dan pengabdian kepada sesama. Untuk melaksanakan cita-citanya itu secara sempurna, ia meninggalkan kampung halamannya Anderlecht dan pindah ke Laeken. Di sana ia berkelana ke sana ke mari dan menjadi petapa yang saleh. Cara hidupnya ini menarik perhatian pastor paroki Laeken. Akhirnya oleh pastor itu ia diangkat menjadi sakristan di gereja Bunda Maria di Laeken. Seperti Samuel di dalam Bait Allah Yerusalem dahulu, Guido tinggal di dalam rumah Allah, melayani misa kudus, membersihkan dan menghiasi gereja. Semua umat senang dengan Guido karena kerajianannya melayani misa kudus dan memelihara gereja.

Banyak roang memberinya bantuan keuangan. Dengan uang itu ia membantu orang-orang miskin. Agar lebih banyak membantu orang-orang miskin, ia diajak seorang saudagar kaya untuk ikut serta dalam usaha dagangnya. Ia setuju dengan ajakan itu, lalu meninggalkan tugasnya sebagai pelayan Tuhan di gereja Laeken. Persekutuaan dagang dengan saudagar kaya itu mengalami bangkrut mendadak. Guido kewalahan dan kembali mengalami kemelaratan hidup seperti sediakala. Dalam keadaan itu ia memutuskan kembali lagi ke Laeken untuk menjadi sakristan. Tetapi tugas itu sudah diambil alih oleh orang lain. Ia semakin bingung dan mulai menyadari hal itu sebagai hukuman Tuhan atas dirinya.

Guido sungguh menyesal dan bertobat atas kebodohannya itu. Ia kemudian berziarah ke Roma dan Tanah Suci dengan berjalan kaki. Setelah tujuh tahun berada di sana, ia kembali ke Anderlecht. Di sana ia meninggal dunia pada tahun 1012 karena penyakit yang dideritanya selama perjalanannya di Tanah Suci. Ia dinyatakan ‘kudus’ karena berbagai mujizat yang terjadi di kuburnya bagi orang-orang yang berdoa di sana.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun