Senin, 23 Februari 2015

Header Budak Bangka Blogspot

 

 

 

Renungan Hari Senin Prapaskah I - B

Renungan Hari Senin Prapaskah I, Thn B/I
Bac I  Im 19: 1 – 2, 11 – 18; Injil         Mat 25: 31 – 46;

Injil hari ini berkisah tentang pengadilan akhir zaman. Dikisahkan bahwa pada saat itu akan terjadi pemisahan antara yang baik dan benar dari yang jahat dan salah; yang positif dan yang negatif. Kelompok yang positif akan menerima ganjaran berupa “kerajaan yang telah disediakan...., sejak dunia dijadikan.” (ay. 34). Sementara yang negatif akan dienyahkan “ke dalam api yang kekal.” (ay. 41). Di sini umat disadarkan bahwa perbuatan umat, entah itu baik atau buruk, secara tidak langsung ditujukan juga kepada Tuhan Yesus. Di sini, muncul harapan, kalau memang kita mencintai Yesus, maka hendaknya kita selalu menampilkan kebaikan dalam hidup, karena kabaikan itu akan juga dirasakan oleh-Nya. Biarkanlah orang lain menikmatinya, karena ternyata bukan mereka saja yang merasakannya melainkan juga Tuhan.

Injil mengharapkan agar umat selalu melakukan kebaikan dalam kehidupannya. Hal senada juga terdapat dalam bacaan pertama. Melalui mulut Nabi Musa, Allah menghendaki supaya umat menghindari yang jahat dan melakukan yang baik. Yang harus dihindari umat adalah tindakan mencuri, berbohong, berdusta, menyebar fitnah, membenci, mendendam. Dan yang harus dilakukan adalah bersikap adil terhadap sesama, teristimewa kaum kecil dan tertindas, menegor sesama agar terhindar dari perbuatan dosa, membela kaum tertindas, takut akan Allah dan mengasihi sesama. Intinya, Allah menghendaki supaya umat itu kudus, seperti Allah adalah kudus (ay. 2).

Masa prapaskah adalah masa tobat. Masa prapaskah merupakan saat untuk berubah, di mana perubahan itu terarah kepada yang baik. Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa Tuhan menghendaki agar kita senantiasa berlaku baik. Tuhan meminta kita untuk menghindari segala sesuatu yang jahat, karena hal itu akan melukai hati Tuhan. Melalui sabda-Nya hari ini, Tuhan menantang kita, jikalau memang kita benar-benar mencintai-Nya, maka kita diminta untuk mengungkapkannya itu melalui perbuatan-perbuatan baik kepada sesama. Karena apa yang kita lakukan kepada sesama, itu kita lakukan juga kepada Tuhan.

by: adrian