Senin, 16 September 2019

INI ALASAN KENAPA INTERAKSI ANAK DENGAN GADGET DAN TV HARUS DIBATASI


Blog budak-bangka, pada 4 tahun lalu, persisnya pada 16 September 2015, menurunkan sebuah tulisan yang patut diperhatikan baik-baik oleh para orangtua yang sayang pada anaknya. Judul tulisan itu adalah, “Jangan Biarkan Anak Berlama-lama dengan TV atau Gadget.” Tulisan tersebut merupakan kopian dari dari tulisan yang ada di kompas.com khusus bagian kehesehatan. Dalam tulisan tersebut penulis hendak mengatakan bahwa interaksi anak dengan gadget dan TV harus dibatasi.
Ada begitu banyak dampak buruk yang akan diderita oleh anak ketika interaksi mereka dengan dua benda tersebut sulit dilepaskan. Sebenarnya, blog ini sudah banyak menampilkan tulisan yang senada, misalnya:
     ·        Bahaya Gadget bagi Anak
     ·        Gadget Mengancam Anak Kita
     ·        MatikanTelevisimu
     ·        Bahaya Facebook bagi Anak
     ·        dll
Apa saja dampak buruk gadget dan televisi bagi anak? Untuk mengetahui jawabannya, langsung saja klik di sini. Selamat membaca!!!

PAUS FRANSISKUS: CIPTAAN TUHAN ADALAH HADIAH TERINDAH, JANGAN MERUSAKNYA


“Sekaranglah saatnya untuk meninggalkan ketergantungan kita pada bahan bakar fosil dan beralih dengan cepat dan tegas ke bentuk energi bersih,” kata Paus Fransiskus saat ia merayakan Hari Doa Sedunia untuk Perawatan Ciptaan. “Kita telah menyebabkan darurat iklim yang dengan serius mengancam alam dan kehidupan itu sendiri, termasuk kehidupan kita sendiri,” tambah Paus Fransiskus dalam pesannya untuk hari doa ekumenis 1 September lalu.
Paus Fransiskus mendesak umat katolik untuk menemukan suatu tempat yang indah secara alami dan merenungkan tentang bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta dan menyatakannya baik; kemudian dia menciptakan manusia dan menyerahkan ciptaan kepada mereka “sebagai hadiah yang berharga” untuk dijaga. “Tragisnya, respons manusia terhadap anugerah ini ditandai oleh dosa,” ujar Paus Fransiskus.
“Keegoisan dan kepentingan diri sendiri telah mengubah ciptaan, yang dimaksudkan sebagai tempat pertemuan dan berbagi, menjadi area persaingan dan konflik.” Manusia telah lupa bahwa mereka juga adalah ciptaan Tuhan dan bukan penguasa alam semesta yang seenaknya mengeksploitasi apa saja yang mereka inginkan, jelas Paus Fransiskus.