Selasa, 03 November 2020

SEMUA AGAMA MENGAJARKAN KEBAIKAN

Dalam perdebatan soal agama di media sosial – kami menilainya lebih ke arah penghinaan – selalu saja muncul pernyataan seperti ini: “Semua agama mengajarkan kebaikan”. Dapatlah dipastikan bahwa pernyataan tersebut bertujuan untuk meredam perdebatan, yang memang sudah mengarah kepada saling hina antar pemeluk agama. Dengan demikian, pernyataan tersebut mempunyai nilai positif.
Akan tetapi, menjadi menarik jika pernyataan itu direnungkan dan dikritisi dengan lebih mendalam. Apabila dikritisi dan direnungkan dengan hati dan budi, maka akan ditemui bahwa ternyata pernyataan itu bukanlah pernyataan final. Ia tidak berakhir dengan titik tetapi koma. Artinya, memang tidak salah bila dikatakan bahwa semua agama di dunia ini mengajarkan kebaikan kepada umatnya, namun itu tidak sepenuhnya benar, karena masih ada agama yang juga mengajarkan ketidak-baikan atau kejahatan. Agama itu adalah agama islam.
Memang benar bahwa agama islam mengajarkan kebaikan, namun ia juga mengajarkan kejahatan (lawan dari kebaikan itu sendiri). Semua ajarannya itu ditujukan kepada para pemeluknya. Jadi, umat islam mempunyai kewajiban untuk melaksanakan apa yang sudah menjadi ajaran agamanya.
Benarkah islam mengajarkan ketidak-baikan atau kejahatan? Pertama-tama harus diketahui bahwa sumber utama ajaran islam adalah Al-Qur’an dan hadis. Al-Qur’an diyakini merupakan wahyu Allah SWT yang secara langsung disampaikan kepada nabi Muhammad SAW. Sedangkan hadis merupakan ajaran berupa perkataan, perbuatan, sikap hidup, tingkah laku atau perilaku nabi Muhammad SAW. Dasar bahwa semua yang menyangkut kehidupan dan kepribadian nabi Muhammad dijadikan ajaran adalah karena Muhammad adalah teladan hidup yang agung.