Sabtu, 08 Desember 2012

Indonesian Youth Day 2012

Deklarasi Orang Muda Katolik Indonesia pada Indonesian Youth Day 2012


Kami Orang Muda Katolik Indonesia telah melaksanakan Indonesian Youth Day yang pertama kali  dalam sejarah Gereja Katolik Indonesia. IYD pertama berlangsung di  Sanggau Kalimantan Barat, pada tanggal 20—26 Oktober 2012, dihadiri oleh 1.914 OMK dan pendampingnya dari 35 keuskupan di Indonesia dan satu keuskupan dari Malaysia. Kami mengalami tahap-tahap kegiatan yang menggembirakan, memperdalam dan menantang penghayatan iman kami dengan diterangi  oleh tema ”Berakar dan Dibangun dalam Yesus Kristus, Berteguh dalam Iman” (Kol 2:7), serta subtema ”Makin Beriman, Makin Mengindonesia”.

Sepanjang  masa persiapan serta pelaksanaan IYD, kami memperoleh pencerahan dalam semangat iman sebagai Orang Muda Katolik. Perjumpaan dengan Orang Muda Katolik seluruh Indonesia, berbagi pengalaman bersama umat dan masyarakat setempat, terbukti mempererat persaudaraan serta memperdalam iman dan rasa syukur kami. Kami bersyukur menjadi  Orang Muda Katolik yang dilahirkan di kawasan Nusantara, suatu kawasan  yang dianugerahi Tuhan  dengan kekayaan alam dan aneka suku bangsa, dengan budaya yang luhur dan beraneka ragam.

Dari pengalaman iman yang kami peroleh selama IYD 2012 ini, kami berkehendak untuk berani mempertahankan dan mengembangkan nilai Kekatolikan yang mewujud dalam semangat cinta yang besar pada bangsa kami Indonesia.

Setelah merefleksikan proses pelaksanaan IYD 2012,  kami meyakini bahwa:
1.      Kami OMK Indonesia, adalah pembawa harapan, pelaku perdamaian dan keadilan, yang dipanggil untuk bertindak aktif tanpa kekerasan, menjadi agen perubahan bangsa ke arah yang makin bermartabat.
2.      Kami OMK Indonesia, mau menanggapi panggilan Tuhan dengan sikap jujur, menjaga kemurnian dalam hal kesusilaan, serta aktif berperanserta dalam usaha mewujudkan suasana yang damai tanpa kekerasan.
3.      Kami OMK Indonesia, mau mendidik diri menjadi orang yang merefleksikan setiap tantangan hidup dengan terang iman Gereja yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik.
4.      Kami OMK Indonesia, mencintai dan menghayati iman, ajaran serta Tradisi Gereja Katolik dalam kesatuan yang penuh kasih dengan para bapa uskup dan bapa suci.
5.      Kami OMK Indonesia, berani menunjukkan jati diri kekatolikan sebagai salah satu ciri khas kami, sebagai bagian dari kebhinekaan Indonesia.
6.      Kami OMK Indonesia, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang telah membesarkan kami serta yang selalu memperkuat jari diri kami sebagai bangsa Indonesia.
7.      Kami OMK Indonesia, mau bersaudara dengan semua orang, serta mau meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berdialog, khususnya dalam bekerjasama dengan sesama orang muda yang  berkepercayaan dan beragama lain demi peningkatkan mutu hidup bersama.
8.      Kami OMK Indonesia mau merasul dengan mengembangkan kemampuan diri di bidang pengembangan ekonomi dan pengembangan hidup sosial kemasyarakatan yang bermartabat serta dalam usaha perbaikan lingkungan hidup.
9.      Kami OMK Indonesia, menyepakati bahwa  perjumpaan Indonesian Youth Day,  dilanjutkan secara berkala sebagai bagian dari pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan.

Demikianlah kami mewartakan pernyataan ini, sebagai ungkapan syukur atas Indonesian Youth Day 2012 yang terbukti telah memantapkan persaudaraan dan panggilan perutusan kami sebagai OMK Indonesia. Kami OMK Indonesia, selalu berakar dalam Kristus, berteguh dalam iman dan bertekad bulat menjadi seratus persen Katolik, seratus persen Indonesia.

Sanggau, 26 Oktober 2012
OMK INDONESIA

Hari Raya St Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa

SP MARIA DIKANDUNG TANPA DOSA
Semua manusia lahir dalam belenggu dosa asal yang diwariskan Adam dan Hawa. Oleh karena itu, semua manusia dinyatakan ‘berdosa’ sejak lahir. Oleh karena warisan dosa asal itu melekat erat pada kemanusiaan kita, maka kita tampaknya lebih cenderung dan mudah untuk berdosa dan melakukan kejahatan daripada melakukan kebajikan-kebajikan. Kita kelihatan lamban sekali melakukan kebajikan-kebajikan. Kita lebih cenderung menjauhi Tuhan daripada mendekati-Nya untuk menikmati kebaikan dan cinta-Nya.

“Pada hari ini terbitlah setangkai tunas dari akar Jesse; pada hari ini pun Maria dikandung tanpa cela dosa,” demikian bunyi antifon Magnifikat. Gereja merayakan ‘perkandungan Maria tanpa noda dosa’ untuk mengingatkan kepada seluruh umat betapa luhurnya martabat Maria sebagai Bunda Penebus. Maria adalah satu-satunya manusia yang dikecualikan Allah dari warisan Adam itu. Sesungguhnya dara murni ini adalah manusia biasa sama seperti kita; ia juga keturunan Adam. Sebagaimana kita, ia pun hidup di dalam dunia yang penuh dosa ini. namun ia punya keistimewaan yang tidak dimiliki siapa pun juga. Ia sudah sejak kekal ditentukan Allah untuk menjadi Bunda Putera-Nya, Sang Penebus dunia. Ia ditentukan untuk melahirkan Yesus, Anak Allah, dan karena itu sejak awal hidupnya, ia dipersiapkan untuk mengemban tugas luhur ini.

Melalui dialah, Tuhan menyalurkan rahmat penyelamatan-Nya kepada manusia. tuhanlah sumber rahmat, sedang Maria hanyalah ‘saluran’nya. Sebagai saluran rahmat Allah bagi manusia, maka sudah selayaknya Maria itu penuh rahmat dan suci tak bercela. Demiian ia ditebus dengan cara yang paling sempurna: diperkandungkan tanpa noda dosa, suci dan tak bercela di hadapan Allah.

Dalam rahim Maria, Perawan yang murni, Allah menemukan singgasana yang pantas bagi Putera-Nya. Melalui Maria kutuk dosa diganti dengan berkat bagi manusia. Oleh karena itu, pada hari raya ini patutlah kita berdoa: “Ya Maria, dengan senang hati kami merenungkan rahasia kepilihanmu menjadi Bunda Penebus. Engkau telah dibebaskan Allah dari kutuk dosa yang telah menimpa umat manusia. jiwamu diperkaya dengan rahmat Allah dan memancarkan semarak kemuliaan Allah. Ya Maria yang dikandung tanpa dosa, doakanlah kami yang berlindung kepadamu.”

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan HR SP Maria Dikandung Tanpa Noda - C

Renungan HR SP Maria Dikandung Tanpa Noda, Thn C/I
Bac I : Kej 3: 9 – 15, 20; Bac II : Ef 1: 3 –6, 11 – 12;
Injil   : Luk 1: 26 – 38

Sangat menarik jika renungan sabda Tuhan hari ini dan juga bila dikaitkan dengan peringatan yang kita rayakan ini. Dimulai dari Kitab Kejadian yang menggambarkan kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, karena memakan buah yang telah dilarang Allah. Sumber dosa itu ada pada iblis. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, Allah tidak membinasakan manusia sebagai ungkapan kekecewaan-Nya. Yang dilakukan Allah adalah membuat permusuhan antara manusia dan iblis (ay. 15).

Lebih dari pada itu, Allah juga langsung merencanakan karya keselamatan-Nya. Dari keturunan perempuan itu akan datang menghancurkan kuasa iblis. Keturunan itu adalah Yesus Kristus, yang lahir dari seorang wanita bernama Maria. Inilah yang direfleksikan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus. Dalam Kristus kita memperoleh janji yang dari semula sudah ditentukan Allah (ay. 11).

Kehadiran Yesus di dunia ini tak bisa dilepaskan dari kesediaan Maria untuk menerima tawaran Allah. Inilah yang dikisahkan dalam Injil Lukas. Cukup menarik bila kita kaitkan bacaan pertama dengan bacaan Injil. Dalam bacaan pertama wanita disalahkan karena menyebabkan manusia berdosa.  "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." (ay. 12). Namun dalam Injil, dari wanitalah keselamatan datang.

Apa pesan sabda Tuhan pada kita?

Lewat sabda-Nya hari ini kita disadarkan bahwa Maria dan Yesus merupakan kepenuhan janji Allah ketika Ia merancang keselamatan bagi umat manusia. Dengan kesadaran ini hendaknya kita, seperti yang diungkapkan Paulus dalam suratnya, sebagai anak-anak Allah berlaku kudus dan tak bercela di hadapan-Nya (ay. 4).

by: adrian