SANTO RICHARD CHICHERSTER, USKUP
& PENGAKU IMAN
Richard
lahir di Wych (sekarang: Droithwich), Inggris pada tahun 1197. Orang tuanya
tergolong bangsawan yang kaya-raya. Sepeninggal ayah-ibunya Richard bersama
kakaknya mulai jatuh miskin. Kemiskinan ini menyebabkan Richard masuk
Universitas Oxford sebagai seorang mahasiswa yang miskin. Ia mengalami banyak
hambatan terutama dalam soal keuangan. Kendatipun demikian, ia berhasil meraih
gelar Master di Universitas Oxford. Setelah itu melanjutkan lagi studinya di
Universitas Paris dan Bologna, hingga meraih gelar Doktor dalam bidang hukum
kanon.
Pada
tahun 1235 ia ditunjuk menjadi rektor Universitas Oxford, tetapi tak lama
kemudian ia meletakkan jabatan ini dan menjadi penasehat Santo Edmundus Rich,
Uskup Agung Canterbury. Pada waktu itu, Edmund meninggal dunia pada tahun 1240
di Siossy, dekat Provins, Perancis, Richard sedang menyiapkan diri untuk
menerima tabhisan imamatnya. Ia ditabhiskan di Orleans, Perancis pada tahun
1243, lalu kembali ke Inggris untuk bekerja sebagai pastor paroki. Namun, di
Inggris ia kembali ditugaskan kembali sebagai penasehat Bonifasius dari Savoy,
Uskup Agung Canterbury pengganti Edmund.
Pada tahun 1244, Richard dipilih oleh Bonifasius menjadi Uskup Chischester
untuk menggantikan Uskup Ralph Neville yang meninggal dunia pada tahun itu.
Penunjukkan ini menimbulkan pertikaian antara Bonifasius dan Raja Henry III.
Raja tidak menyetujui pengangkatan Richard, karena ia lebih suka pada Robert
Passelew yang dipilih oleh banyak imam untuk menduduki tahkta keuskupan
Chicherster menggantikan Ralp Neville. Bonifasius menolak memberi pengesahan
atas Robert Passelew dan tetap mendukung Richard sebagai Uskup Chichester. Raja
menjatuhkan hukuman kepada para pemimpin dioses dan menolak mengesahkan
penunjukkan atas diri Richard. Pada tahun 1245 -- sementara pertikaian ini
terus berlanjut -- Bonifasius dengan dukungan kuat dari Sri Paus di Roma menahbiskan
Richard menjadi Uskup Chicherster di Lyons, Perancis.
Raja
Henry tidak mengakui otoritas Paus dalam masalah ini dan tidak tunduk kepada
pimpinan Dioses. Henry menyita seluruh kekayaan Gereja dan penghasilan
keuskupan. Tindakan ini membuat Richard tidak dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik hingga hukuman ekskomunikasi dijatuhkan atas diri Henry pada tahun
1246.
Richard seorang Uskup yang sederhana dan banyak melakukan perbuatan-perbuatan
amal. Dengan cinta yang tulus ia aktif melayani orang-orang sakit dan miskin.
Demi kehidupan orang-orang ini, ia rela menjual harta miliknya. Ia ramah
terhadap imam-imamnya dan berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan pendidikan
dan pembinaan hidup rohani mereka. Dengan semangat ini ia berhasil menenangkan
kesetiaan imam-imam dan seluruh umat, sekalipun ia menggalakkan suatu program
yang tegas. Ia juga melakukan banyak hal untuk memperbaharui liturgi gereja dan
menuntut imam-imamnya untuk merayakan upacara-upacara gerejawi dengan
kewibawaan yang tinggi dan dalam keadaan ber-rahmat. Setelah menjalani suatu
kehidupan yang keras dengan berbagai usaha untuk memajukan keuskupannya,
Richard meninggal dunia di Dover pada tahun 1235 ketika ia sedang berkhotbah
untuk mendorong umat melancarkan suatu perang salib terhadap bangsa Sarasin.