Rabu, 14 November 2012

Mengenal Fenomena Sleep Paralysis

TIDUR SEPERTI DITINDIH MAKHLUK HALUS


Mungkin kita pernah mengalami tidur kaku atau saat tidur seperti ditindih oleh makhluk halus. Pada saat mengalami ini biasanya kita akan sulit sekali bergerak dan kemudian ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Biasanya disertai dengan munculnya bayangan kegelapan. Dari sinilah kemudian sebagian orang mengatakan ketindihan makhluk halus. Padahal ini biasa diterangkan secara ilmiah. istilah medis hal ini adalah Sleep Paralysis.

Sleep paralysis merupakan keadaan dimana ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Kejadian itu bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali. Atau kalau tidak, ini pengalaman pribadi, kita tidak perlu berusaha bergerak tapi kita berusaha untuk menenangkan pikiran. Singkirkan halusinasi keberadaan makhluk halus itu lalu otak berusaha memerintahkan tubuh untuk bergerak.

Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan yaitu tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil. Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM). Pada tahap REM inilah mimpi terjadi. Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM), di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, kita bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur. Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai, karena sleep paralysis bisa juga merupakan tanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Dr.Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston mengatakan kalau Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar. Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia. Menurut hasil penelitiannya, Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam. Sleep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang, juga pada mereka yang mengalami kelelahan yang berlebihan atau mereka yang jadwal tidur normalnya terganggu. Dan luar biasanya, mereka yang biasa minum obat penenang akan menjadi lebih sering mengalaminya.

Jika kita sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Catat kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Ini akan membantu kita mengetahui penyebabnya. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat. Jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Catatan yang telah kita buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter. Selain itu, tidur yang cukup dan teratur, berolahraga teratur, kurangi stress, dan memilik pola dan gaya hidup sehat akan membantu mengurangi gangguan tidur ini.

by: adrian

Orang Kudus 14 November: St. Yosef Maria Pignatelli

Santo Yosef Maria Pignatelli, Pengaku Iman
Yosef Maria Pignatelli lahir di Saragosa, Spanyol, pada 1737. Anak bangsawan tinggi Spanyol ini mempunyai bakat-bakat ketabahan dan tahan uji yang kemudian terbukti di dalam peristiwa-peristiwa pahit yang dihadapinya. Ketika berusia 16 tahun, ia masuk Serikat Yesus di Terragona dan kemudian ditahbiskan menjadi imam pada 1763. Sebagai imam ia ditugaskan berkarya di antara orang-orang miskin di Saragosa, koa kelahirannya.

Peristiwa pahir pertama yang dihadapinya sebagai seorang imam Yesuit ialah peristiwa pengusiran imam-imam Yesuit dari negeri Spanyol oleh Raja Charles III pada tahun 1767. Bersama rekan-rekannya Yosef terpaksa menyingkir ke kota Corsica. Tak lama kemudian di Corsica pun mereka diusir lagi oleh bangsa Perancis yang menguasai daerah itu. Dari Corsica mereka pergi dan tinggal di Ferrara, Italia. Rupanya cobaan belum juga selesai: karena suatu sebab, Paus Klemens XIV (1769 – 1774) membubarkan serikat itu dan kemudian meng’awam’kan semua anggotanya.

Sementara itu selama 20 tahun Yosef sendiri tinggal di Bologna dan dari sana ia menolong rekan-rekan Yesuitnya yang kurang beruntung di pengasingan. Sementara itu muncullah angin baik di Rusia: Ratu Katerina melarang penyebaran surat yang berisi ancaman penindasan terhadap imam-imam Yesuit di negerinya. Maka di Rusia, Serikat Yesus dapat hidup dengan aman dan dapat melaksanakan tugas misionernya dengan baik. Pada tahun 1792 Pengeran dari Parma mengundang 3 orang imam Yesuit dari Italia dan meminta mereka mendirikan serikatnya di sana. Hal ini didukung pula oleh Sri Paus Pius VI (1775 - 1799).

Yosef Pignatelli sendiri bertindak sebagai superior serikat. Maka sejak saat itu Serikat Yesus mulai hidup lagi dan masuk ke Italia lagi. Sebagai langkah pertama pada tahun 1799, Yosef Pignatelli membuka novisiatnya di Colorno. Lalu pada tahun 1801, ia sendiri menyaksikan peristiwa pengesahan berdirinya kembali Serikat Yesus di provinsi Rusia oleh Paus Pius VII (1800 -  1823). Dengan usaha keras ia membangun kembali Serikat Yesus di kerajaan Napoli pada 1804. Ia sendiri bertindak sebagai provinsialnya. Sayang bahwa provinsi Yesuit yang baru ini ditindas kembali oleh bangsa Perancis hingga tenggelam. Lalu Yosef pergi ke Roma, dan di sana ia ditunjuk sebagai provinsi provinsi seluruh Italia.

Dari sana ia berusaha membaharui Serikat Yesus yang ada di Sardinia dan melindunginya dari jajahan bangsa Perancis. Walaupun Serikat Yesus belum dapat berdiri kokoh secara penuh sampai tahun 1814, namun sesudah wafatnya di Roma pada 11 November 1811, Paus Pius XII (1939 - 1958) menyatakannya sebagai 'kudus' pada tahun 1954. Dia disebut tokoh 'pembangun kembali Serikat Yesus'. Yosef Maria Pignatelli suka bekerja di kalangan kaum miskin; ia sangat baik hati, rendah hati, serta halus perasaannya. Dalam imannya yang kokoh akan penyelenggaraan Allah, ia dengan teguh dan tabah menghadapi semua kemelut yang melanda serikatnya. Banyak orang mencintainya karena kepribadiannya itu.

Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Rabu Biasa XXXII - Thn II

Renungan Hari  Rabu Pekan Biasa XXXII B/II
Bac I  Tit 3: 1 – 7; Injil        Luk 17: 11 – 19

Dalam Injil hari ini dikisahkan bahwa Yesus menyembuhkan sepuluh orang yang menderita penyakit kusta. Proses penyembuhan ini terbilang unik, karena Yesus tidak langsung menyentuh fisik mereka, melainkan hanya menyuruh mereka pergi menghadap para imam.

Kesembuhan itu dikaitkan dengan permintaan mereka sendiri.  "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" (ay. 13) merupakan ungkapan permohonan kesembuhan. Mereka sadar bahwa pada Yesus ada kesembuhan, sehingga dengan sadar pula mereka memohonnya. Jadi, dalam kisah ini ada harapan akan kesembuhan di satu sisi dan anugerah kesembuhan itu sendiri di sisi lain.

Sekalipun mereka sadar akan apa yang mereka harapkan, namun mereka tidak sadar akan rahmat yang mereka terima. Ketika Yesus menyuruh mereka pergi menghadap para imam, sebenarnya rahmat itu sudah bekerja. Dalam tradisi orang Israel, para imam memiliki wewenang untuk menentukan apakah seseorang itu sakit kusta atau tidak; termasuk juga menentukan apakah seseorang itu sudah sembuh dari kustanya atau tidak. Karena itu, ketika Yesus menyuruh sepuluh orang penderita kusta menghadap imam, sebenarnya mereka sudah sembuh atau dalam proses sembuh.

Dari sepuluh orang kusta itu, hanya satu orang saja yang sadar. Orang itulah yang kembali kepada Yesus, bersujud kepada-Nya dan memuliakan Allah.

Sabda Tuhan hari ini mau berbicara soal kesadaran akan rahmat Allah. Kita diajak untuk senantiasa menyadari bahwa setiap saat kita selalu menikmati rahmat Allah. Kita tak perlu menunggu hal-hal atau kejadian luar biasa untuk menyadarkan diri kita. Kita dapat melihat dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Dari sana kita diajak untuk senantiasa menghaturkan syukur dan memuliakan Allah.

by: adrian