Kamis, 27 Juni 2013

Cara Mencuci Seprei

TIPS MENCUCI SePREI


Seprei merupakan salah satu perlengkapan kamar tidur. Setiap kamar tidur tentulah memiliki seprei. Seprei merupakan kain persegi empat yang berfungsi untuk menutupi kasur. Umumnya seprei ini terbuat dari bahan katun. Namun dewasa ini banyak juga ditemui seprei berbahan sutra, linen, polyester, satin, katun CVC, dll.

Karena sering digunakan, maka dapatlah dipastikan bahwa kain seprei cepat kotor. Seprei yang bersih dapat membantu kenyamanan istirahat kita di tempat tidur. Sedangkan seprei yang kotor akan mengganggu kenyamanan kita. Untuk itu, kain seprei yang kotor harus segera diganti dan dicuci.

Akan tetapi, mencuci kain seprei ini tidaklah sama dengan mencuci pakain lain. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan demi keutuhan kain seprei itu sendiri. Berikut ini ada beberapa tip mencuci seprei.

1.      Baca dengan teliti label seprei untuk mengetahui jika seprei tersebut memerlukan cara pencucian spesifik. Kebanyakan seprei dapat dicuci menggunakan mesin cuci rumahan.

2.      Agar hasil cucian maksimal, pisahkan cucian seprei, sarung bantal dan sarung guling dari cucian pakaian yang lain. Pisahkan sesuai dengan jenis kainnya.

3.      Pilih tingkat kepanasan air pada mesin cuci yang sesuai untuk bahan seprei anda. Campuran poliester sebaiknya dicuci dengan air hangat, sedangkan katun bisa dicuci dengan air panas. Semakin panas air yang digunakan memungkinkan untuk membunuh kuman dan kutu yang bersembunyi di seprei anda.

4.      Cuci seprei anda paling tidak 2 minggu sekali. Ingatlah dalam sehari anda menghabiskan waktu lebih lama di tempat tidur dari pada mengenakan pakaian yang anda mencuci secara teratur. Karenanya seprei pun seharusnya dicuci secara teratur.

5.      Seperti halnya baju, dalam mencuci seprei hendaknya dipisahkan sesuai warnanya. Jika tidak dipisahkan, warna gelap atau merah bisa luntur dan merusak warna yang lebih muda.

6.      Untuk mengeringkan, gantung seprei di luar agar terkena matahari. Namun tetap hindari pengeringan dengan matahari secara langsung untuk waktu yang lama untuk melindungi warna seprei. Jika tidak memungkinkan dikeringkan dengan matahari, bisa dikeringkan dengan pengering namun perlu ditambahkan pelembut kain

Demikianlah beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam usaha mencuci seprei. Semoga dapat berguna!


by: adrian, diolah dari email simply fresh

Orang Kudus 27 Juni: St. Cyrillus Aleksandria

Santo cyrillus aleksandria, uskup & pujangga gereja
Cyrillus lahir di Aleksandria, Mesir, pada tahun 376. Pada tahun 412 ia dinobatkan menjadi Patriark Aleksandria. Sebagai seorang ahli, ia telah memberikan banyak pandangan yang bermanfaat bagi masyarakat dengan ikut aktif di dalam kegiatan-kegiatan sosial.

Menghadapi berbagai pertentangan paham yang berkembang di antara umatnya, Cyrillus tetap tenang dan teguh di dalam pendirian dan imannya di atas landasan ajaran para rasul. Dengan tegas ia menentang ajaran Nestorius yang menggugat kepribadian Kristus dan kedudukan Bunda Maria sebagai Bunda Allah.

Sekitar tahun 430, dalam sebuah surat kepada Paus Salestianus I (422 – 432), Cyrillus dengan tegas mengecam ajaran sesat Nestorius, Patriark Konstansinopel. Untuk memurnikan ajaran sesat itu, Cyrillus mengundang para uskup untuk mengadakan konsili di Efesus pada tahun 431. Konsili ini mengutuk ajaran Nestorius yang menyesatkan itu. Terhadap hasil konsili itu Nestorius melancarkan serangan kepada Cyrillus dan kawan-kawannya. Cyrillus ditangkap dan dipenjarakan dan kemudian dibuang. Meskipun diperlakukan dengan kejam, Cyrillus tetap gembira karena kesengsaraannya merupakan suatu pujian dan keikutsertaannya dalam penderitaan Kristus. Ia juga menghasilkan tulisan-tulisan yang berisi pembelaan-pembelaan ajaran iman yang benar, beberapa buku komentar Kitab Suci dan juga tentang trinitas.

Lama-kelamaan orang semakin menyadari adanya kebenaran di dalam diri Cyrillus. Kali ini Gereja sekali lagi mendapat kemenangan atas serangan musuh-musuhnya yang timbul dari dirinya sendiri.

Setelah lama mengabdikan dirinya terhadap kepentingan perkembangan iman, Cyrillus meninggal pada tahun 444. Pada tahun 1882 ia digelari sebagai Pujangga Gereja.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Renungan Hari Kamis Biasa XII-C

Renungan Hari Kamis Biasa XII, Thn C/I
Bac I   : Kej 16: 1 – 12, 15 – 16; Injil      : Mat 7: 21 – 29

Sabda Tuhan hari ini mau berbicara kepada kita bahwa pikiran Tuhan tidak sama dengan pikiran manusia. Keselamatan terjadi jika manusia berani meninggalkan pikirannya yang bertentangan dengan pikiran Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya.

Dalam peristiwa dua wanita di seputaran Abram, yaitu Sarah dan Hagar, dalam bacaan pertama, banyak orang memaksakan pikirannya pada rencana Allah atas perjanjian-Nya dengan Abram. Bagi mereka putera Hagar-lah yang dipilih Allah karena Sarah mandul. Mereka lupa bahwa Allah benci dengan orang yang sombong dan berbelas kasih kepada mereka yang ditindas. Karena itu, ketika Sarah “ditindas” oleh kesombongan Hagar, Allah berbelas kasih kepadanya, sama juga belas kasih-Nya kepada Hagar ketika ia melarikan diri dari Abram.

Yesus, dalam Injil hari ini, membuka mata kita soal kehendak Allah. Bukan karena rajin berdoa atau bisa mengusir setan demi nama Yesus berarti akan berkenan di hadapan Allah. Karena banyak orang menggunakan Tuhan demi kepentingan dirinya sendiri. Banyak imam sibuk dan rajin merayakan ekaristi dan penyembuhan-penyembuhan, namun jika diperhatikan baik-baik ada hormat dan uang di balik semuanya itu. Keinginannya mengalahkan kehendak Allah.

Karena itu, hendaklah kita jangan menyombongkan diri apabila kita rajin berdoa atau menolong sesama. Tuhan menghendaki supaya kita tetap mencari kehendak-Nya dalam hidup ini dan mengikutinya. Kita hendaknya berusaha menyelaraskan pikiran kita dengan pikiran Allah.

by: adrian