Kamis, 04 Desember 2014

Kopi Bukan Obat Ngantuk

JANGAN MINUM KOPI SAAT NGANTUK
Bagi yang kerap minum kopi dengan tujuan untuk menetralisasi kantuk dan menyegarkan tubuh, sebaiknya segera mengubah cara pandang tersebut. Jangan minum kopi saat ngantuk. Dr. Andreas Prasadja mengingatkan bahwa kafein hanya menghambat kantuk, namun otak tetap saja lelah. Jika lelah dan ngantuk, obatnya hanya satu, yakni tidur. “Jangan minum kopi pada saat ngantuk!” tegasnya.

Waktu minum kopi harus disesuaikan dengan rencana tidur. Jika ingin tidur pukul delapan pagi, berarti waktu berakhir mengonsumsi kopi adalah pukul delapan sampai sembilan malam. Pasalnya, kafein mempunyai efek selama 9 – 12 jam. Dan, efek kafein mulai bekerja setelah 30 menit diminum.

“Maka kalau kerja shift malam, jangan minum kopi pukul dua atau tiga pagi, karena itu baru ngantuk-ngantuknya. Minumlah sebelum kerja shift, misalnya pukul sembilan malam,” terang Prasadja. Hal ini sebaiknya dilakukan supaya pola tidur tidak terganggu: bisa terjaga di malam hari dan pada pagi harinya bisa tidur.


Orang Kudus 4 Desember: St. Kristian

SANTO KRISTIAN, USKUP & PENGAKU IMAN

Kristian adalah misionaris suku bangsa Preussen, Jerman, dan uskup pertama Kulm. Ia mendirikan banyak gereja dan menyebarkan Injil di daerah yang luas itu. Selama enam tahun Kristian ditahan oleh orang-orang kafir di negeri itu, sampai akhirnya ia wafat pada tahun 1245.

sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 4 Desember:

Renungan Hari Kamis Adven I - B

Renungan Hari Kamis Adven I, Thn B/I
Bac I    Yes 26: 1 – 6; Injil                 Mat 7: 21, 24 – 27;

Dalam Injil hari ini, dengan tegas Tuhan Yesus mengatakan bahwa keselamatan akan datang pada orang yang melakukan kehendak Allah. Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang orang bijaksana dan orang bodoh. Orang yang melakukan kehendak Allah ini diibaratkan dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumah di atas dasar batu. Sementara orang yang tidak melaksanakan kehendak Allah diibaratkan dengan orang bodoh, yang membangun rumahnya di atas pasir. Orang bijaksana tentu akan merasa bergembira ketika datang bencana, karena rumahnya tidak mengalami kehancuran. Tuhan mengharapkan supaya umat berlaku bijaksana, karena Tuhan ingin agar manusia selamat.

Gambaran tentang orang bijaksana dalam Injil terlihat juga dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nabi Yesaya. Ada kemiripan penggambaran dalam kedua bacaan hari ini. Dalam kitabnya, Nabi Yesaya mengungkapkan suasana hati orang-orang “bijaksana”, yang menyanyikan lagu kemenangan. Artinya, kebijaksanaan mendatangkan kebahagiaa dan sukacita. Orang bijak mendapatkan kemenangan, sementara orang bodoh memperoleh kekalahan. Kota yang kuat diperuntukkan bagi orang-orang benar dan yang setia pada Tuhan. Mereka-mereka ini telah hidup menurut kehendak Allah.

Adven adalah masa penantian. Dalam masa penantian ini kita diajak untuk mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Tuhan, baik di masa depan maupun di saat natal. Persiapan yang diutamakan adalah persiapan hati. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mempersiapkan diri dengan hidup melaksanakan kehendak Allah. Tuhan meminta kita untuk menjadi bijaksana. Wujud sikap bijaksana dalam masa penantian ini adalah lebih mengutamakan persiapan hati dengan mendekatkan diri pada Tuhan, tobat dan amal kasih. Sikap bijaksana ini akan menghantar kita kepada persekutuan dengan Tuhan.

by: adrian