Kamis, 31 Maret 2022

JABATAN TIDAK MENENTUKAN KEBAIKAN

Selama ini kita tahu bahwa nabi itu adalah utusan Tuhan. Mereka selalu membawa pesan dari Tuhan. Hal ini membuat kita berpikir bahwa hidup mereka sangatlah dekat Tuhan, karena mereka mempunyai relasi istimewa dengan Tuhan. Dari gambaran ini tak salah jika kita berkesimpulan bahwa nabi itu adalah orang yang baik.

Akan tetapi, Yeremia membuka mata kita bahwa tidak selamanya nabi itu baik. Dalam Yeremia 28: 1 – 17 dikisahkan ada nabi bernama Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon. Dengan mengatasnamakan Tuhan, ia menyampaikan kabar gembira kepada seluruh umat, “Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu. Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel.” (ay. 2 – 3).

Ketika mendapat tantangan dari Nabi Yeremia, Nabi Hananya memberi semacam perumpamaan tentang pembebasan itu dengan mengambil gandar dari tengkuk Yeremia dan mematahkannya. Hananya berkata di hadapan umat, "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!" (ay. 11).

Menghadapi perumpamaan Hananya ini, Yeremia menggantikan gandarnya sesuai perintah Tuhan. Kini gandarnya bukan lagi dari kayu melainkan berbahan besi. Tentulah Hananya akan mengalami kesulitan untuk mematahkan gadar itu. Yeremia berkata, “Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya." (ay. 14). Di sini Yeremia mau mengatakan bahwa penderitaan umat masih akan berlangsung, malah semakin berat. Kuk penindasan akan semakin keras dan berat seperti besi.

Rabu, 30 Maret 2022

YESUS DISALIBKAN DI GOLGOTA ATAU KALVARI???

Mulai Minggu Palma, umat katolik sedunia mulai memasuki pekan sengsara Tuhan Yesus. Puncak penderitaan dan sengsara Tuhan Yesus adalah penyaliban-Nya. Dia mati di kayu salib. Tempat Tuhan Yesus disalibkan adalah sebuah bukit bernama Golgota. Dari empat Injil, tiga Injil menyebut secara eksplisit nama tempat tersebut, yaitu Golgota, yang berarti tempat tengkorak.

Akan tetapi, dalam beberapa tulisan, tempat Tuhan Yesus disalibkan disebut Kalvari. Bahkan beberapa Kitab Suci berbahasa Inggris memakai istilah itu (Calvary). Manakah yang benar: apakah Tuhan Yesus disalibkan di Golgota atau di Kalvari?

Jangan heboh dulu. Lebih baik kita lihat dulu latar belakang dan makna dari kata tersebut.

Seperti yang sudah disebut di atas, ada tiga Injil yang menyebut secara gamblang nama tempat itu: Golgota. Ketiga Injil itu adalah Matius (27: 33), Markus (15: 22), dan Yohanes (19: 17). Kata “Golgota” ini merupakan transkripsi dalam bahasa Yunani dari kata Aram “Gulgalta”, yang berarti tengkorak.

Sebagaimana yang diketahui, Kitab Suci Perjanjian Baru kita awalnya ditulis dengan menggunakan bahasa Yunani. Bahasa Yunani merupakan salah satu bahasa yang dipakai dalam pergaulan pada zaman Tuhan Yesus, selain bahasa Aram. Akan tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa bahasa Yunani lebih populer daripada bahasa Aram. Karena itu, bahasa inilah yang dipakai orang untuk menulis Injil.

Senin, 28 Maret 2022

MANAJEMEN ROTASI TENAGA PASTORAL

Rotasi tenaga pastoral, yang biasa dikenal dengan istilah mutasi, memiliki maksud untuk penyegaran dan efektivitas karya pastoral. Penyegaran yang dimaksud adalah agar imam yang bertugas di suatu medan karya pastoral, baik di paroki maupun kategorial, tidak mengalami kejenuhan ataupun menciptakan kerajaannya sendiri. Hal ini dikaitkan dengan situasi medan pastoral. Jika berada di medan pastoral yang “kering” maka akan berdampak pada kejenuhan; sementara bila di daerah yang “basah”, maka akan berdampak pada penguatan kerajaan.

Mungkin ada umat akan bertanya, kenapa ada pembedaan basah dan kering, padahal para imam semuanya mendapat gaji yang sama. Baik di tempat yang basah, kering ataupun lembab, semua imam mendapat gaji atau uang saku yang sama. Tak bisa dipungkiri, sekalipun aturannya semua imam dapat uang saku yang sama, namun ada imam, yang karena berada di tempat “basah”, menikmati kebasahan itu tanpa peduli pada aturan. Misalnya, seorang imam bertugas di yayasan dan mendapat gaji 20 juta (imam lainnya cuma 1 juta). Sekalipun ada aturan bahwa gajinya harus disetor ke keuskupan dan nanti keuskupan akan memberinya 1 juta, tetap saja ada imam yang makan sendiri 20 juta tadi. Anehnya, uskup "membiarkan" saja hal ini terjadi.

Mungkin juga ada orang yang bertanya, bukankah jabatan pastor kepala paroki itu tak terbatas. Memang benar bahwa hukum Gereja tidak mengatur dengan jelas berapa lama seorang imam dapat menjabat sebagai pastor kepala paroki, atau yang biasa dikenal dengan istilah parokus. Malah bisa dikatakan bahwa jabatan itu terbuka peluang untuk seumur hidup. Akan tetapi, perlu disadari bahwa paroki adalah medan pelayanan. Pusat pelayanannya adalah umat. Sementara pastornya hanyalah tambahan. Pastor bisa silih berganti, tapi umatnya tetap. Karena itu, perlu diperhatikan adalah kepentingan umat. Pastor datang untuk melayani umat. Jadi, jika ada pastor di paroki hanya sibuk mengurus diri sendiri dengan menguras uang umat, haruskah pastor itu dipertahankan? Jika sama sekali tidak ada perkembangan dalam pelayanan umat, haruskan tetap dibiarkan terus?

Minggu, 27 Maret 2022

STUDI AL-QUR'AN: PROBLEMATIKA AL-QUR'AN

Umat islam sangat meyakini kitab sucinya adalah sempurna. Keyakinan ini tentulah bukan tanpa dasar. Dasarnya adalah Al-Qur'an itu wahyu Allah, dan Allah sendiri maha benar dan maha sempurna. Karena itu, apa yang dikatakan-Nya adalah benar dan sempurna. Kata "sempurna" mengandaikan tidak ada kekeliruan atau kesalahan. Video berikut ini mencoba menampilkan beberapa permasalahan yang ada dalam Al-Qur'an sehingga orang bisa meragukan klaim islam tersebut. Langsung saja simak videonya. Jika tak bisa diputar, coba klik di sini.



Jumat, 25 Maret 2022

KAJIAN ISLAM ATAS SURAH YUNUS AYAT 68

Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata, “Allah mempunyai anak.” Mahasuci Dia, Dialah Yang Mahakaya; milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kamu tidak mempunyai alasan kuat tentang itu. Pantaskah kamu mengatakan tentang Allah apa yang kamu tidak ketahui? (QS 10: 68)


Umat islam yakin bahwa Al-Qur’an merupakan firman Allah yang disampaikan langsung kepada nabi Muhammad SAW (570 – 632 M). Apa yang tertulis dalam kitab itu, mulai dari surah al-Fatihah hingga surah an-Nas, diyakini sebagai perkataan Allah sendiri. Keyakinan ini didasarkan pada firman Allah sendiri yang banyak terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Karena itu, umat islam akan marah jika ada yang melecehkan Al-Qur’an. Pelecehan terhadap Al-Qur’an sama artinya pelecehan terhadap Allah, dan umat islam wajib bangkit untuk melawan. Allah sudah memberi perintah agar umat islam membela Allahnya yang mahakuat dan maha perkasa. Dan terhadap pelaku pelecehan, Allah sudah menentukan hukumannya. Dalam QS al-Maidah: 33 ditegaskan bahwa hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang.

Ada banyak paham tentang Al-Qur’an ini, yang semuanya berasal dari perkataan Allah sendiri. Ada wahyu yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah keterangan yang jelas (QS Ali Imran: 138) ada juga yang mengatakannya sebagai penjelasan yang sempurna (QS Ibrahim: 52). Terkait dua wahyu ini, tak sedikit ulama islam memaknai Al-Qur’an sebagai kitab yang sudah terang benderang, sehingga tak perlu lagi penafsiran. Arti dan makna wahyu Allah seperti apa yang tertulis. Allah sendiri sudah menegaskan dalam wahyu-Nya bahwa Ia memudahkan Al-Qur’an. Kemudahan itu pertama-tama terlihat dari bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Arab (QS 19: 97 dan QS 44: 58). Umumnya para ulama menafsirkan kemudahan itu dengan kesederhanaan bahasa yang tidak membutuhkan banyak tafsir, yang bisa berdampak pada perbedaan pendapat.

Berangkat dari premis di atas, haruslah dikatakan bahwa kutipan wahyu di atas merupakan perkataan Allah. Dilihat dari surahnya, bisa dikatakan bahwa wahyu Allah tersebut turun di Mekkah. Satu hal yang menarik dari kutipan ayat Al-Qur’an di atas adalah pernyataan orang bahwa Allah mempunyai anak. Pernyataan ini menjadi fokus telaah tulisan ini.

Rabu, 23 Maret 2022

INILAH YANG PENGARUHI MINAT KEAGAMAAN PADA USIA DEWASA DINI

Manusia adalah makhluk religius. Salah satu wujud religiositas manusia adalah agama. Karena itu, sebagai makhluk religius, seseorang tentulah mempunyai agama. Kepemilikan agama ini berbeda-beda dari satu orang ke orang lain. Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Untuk usia anak, agama itu lebih ditentukan oleh orangtua.

Sekalipun sudah mempunyai agama, bukan tidak mustahil minat pada agama itu selalu kuat. Pada poin ini pun, minat terhadap agama berbeda dari satu orang ke orang lain berdasarkan usia perkembangannya. Dalam PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), Elizabeth B. Hurlock, menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi minat keagamaan pada usia dewasa dini (hlm 258).

Seks

Wanita cenderung lebih berminat pada agama daripada pria dan juga lebih banyak terlibat aktif dalam ibadat dan kegiatan-kegiatan kelompok agama.

Kelas Sosial

Golongan kelas menengah sebagai kelompok lebih tertarik agama dibandingkan dengan golongan kelas yang lebih tinggi atau yang lebih rendah; orang lebih banyak ambil bagian dalam kegiatan gereja, misalnya, dan banyak yang duduk dalam kepengurusan organisasi keagamaan. Orang-orang dewasa yang ingin terpandang dalam masyarakat lebih giat dalam organisasi-organisasi keagamaan dibandingkan dengan orang-orang yang sudah puas dengan status mereka.

Lokasi Tempat Tinggal

Selasa, 22 Maret 2022

AKUI SAJA KALAU ISIS ITU ISLAM

KOMPAS, 14 Maret 2015, menampilkan tulisan Ali Mustafa Yaqub, imam besar Masjid Istiqlal. Judul tulisannya adalah “NIIS, Khawarij, dan Terorisme”. Tulisan menarik ini bisa dikatakan sebagai bentuk pembelaan terhadap agama islam. Sebenarnya pembelaan ini sudah banyak kali muncul, semenjak kehadiran kelompok teroris Al Qaeda. Jadi, dapatlah dikatakan bahwa tidak ada yang baru dalam tulisan tersebut.

Akan tetapi, tulisan tersebut, sebagaimana tulisan-tulisan lain yang sejenis, masih menyisahkan kebingungan. Satu hal yang membuat bingung akhirnya melahirkan pertanyaan sebagaimana judul tulisan ini. Selain kebingungan, dalam tulisan Mustafa terdapat satu hal, yang bagi saya, terkesan lucu.

Dikatakan lucu karena, untuk membela agama islam, Mustafa malah semacam melemparkan persoalan radikalisme ini kepada penganut agama lain. Ali Mustafa menulis, “Sebab, terorisme dapat datang dari pemeluk agama mana saja…” Argumentasi ini mirip seperti argumen seorang anak yang kedapatan menyontek saat ujian. Ketika ditanya gurunya, ia berkata, “Orang lain juga nyontek, koq!”

Pernyataan Mustafa ini terkesan menutupi persoalan utama: kaitan agama islam dan terorisme. Memang penulis mengatakan bahwa sejatinya terorisme tak ada kaitannya dengan agama. Tapi, benarkah demikian?

Pernyataan Mustafa di atas perlu dikritisi. Tak bisa dipungkiri bahwa pernyataan itu benar: terorisme bisa muncul dari pemeluk agama mana saja (harap bisa bedakan antara agama dan pemeluk agama). Terorisme bisa dilakukan oleh pemeluk agama Islam, Kristen, Buddha dan lainnya. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa landasan terorismenya berbeda. Aksi teror yang dilakukan oleh kelompok islam dilandasi pada ajaran agamanya. Ada banyak buku yang menyatakan hal ini, seperti Sejarah Teror dan Kudeta Mekkah. Karena itu, sekitar bulan September 2013 lalu, Pemerintah Rusia mengeluarkan perintah untuk membakar Al Quran, karena kitab itu dinilai menciptakan radikalisme yang mengarah pada terorisme. Berbeda dengan pemeluk agama lain. Jika orang Kristen atau Buddha melakukan terorisme, bisa dipastikan mereka melanggar ajaran agamanya, karena tidak ada ajaran untuk melakukan hal itu.

Senin, 21 Maret 2022

MARI BELAJAR DARI SANTO YOSEF

Kita sudah kenal sosok Santo Yusuf. Dia adalah tukang kayu. Sebagai tukang kayu, ia menggantungkan hidupnya pada orang lain yang memanfaatkan jasa pelayanannya. Itu terletak pada hasil kerjanya. Jika hasil kerjanya tidak bagus, mungkin karena dikerjakan dengan tidak bertanggung jawab, tentulah orang akan meninggalkannya. Sebaliknya jika hasil kerjanya bagus memenuhi harapan orang, tentulah orang akan setia padanya. Dan itu terletak pada kinerjanya. Dan itulah sosok Santo Yusuf, suami Maria dan ayah dari Tuhan Yesus.

Hari ini Gereja Katolik merayakan sosok tersebut. Sebagaimana biasanya, salah satu tujuan Gereja menetapkan hari raya atau peringatan orang kudus adalah agar umat menimba teladan iman mereka. Satu teladan yang mau diberikan Santo Yusuf untuk kehidupan kita adalah sikap mendengarkan.

Kalau kita baca Injil Matius 1: 18 – 24 (yang menjadi bacaan liturgi Hari Raya St. Yusuf), dikatakan bahwa Santo Yusuf sudah sampai pada keputusan untuk meninggalkan Maria. Alasannya adalah karena Maria sudah hamil, padahal mereka belum resmi menjadi suami istri. Kita bisa tahu apa akibatnya jika mereka tidak jadi menikah, sementara Maria lagi hamil. Tentulah publik akan menuduh Maria telah berbuat zinah. Dan kita tahu apa hukuman bagi orang yang berbuat zinah: Mati dengan cara dirajam.

Tapi semua itu tidak terjadi karena akhirnya Yusuf kembali menerima Maria menjadi isterinya. Ini disebabkan karena Yusuf mau mendengarkan suara Tuhan dalam mimpinya. Dan di sinilah letak keutamaan Yusuf: mendengarkan, bukan hanya suara dirinya sendiri melainkan suara yang berasal dari luar dirinya.

Minggu, 20 Maret 2022

STUDI AL-QUR'AN: SURAH AL-BAQARAH AYAT 62

Al-Qur'an diyakini sebagai wahyu yang langsung dari Allah. Apa yang tertulis di dalamnya, termasuk titik koma, adalah perkataan Allah sendiri. Dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an, orang bisa menemukan wajah Allah. Seperti apa wajah Allah dalam surah al-Baqarah ayat 62? Video berikut mencoba memberikan jawabannya. Langsung saja simak videonya. Jika tak bisa diputar, coba klik di sini



Jumat, 18 Maret 2022

KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL-BAQARAH AYAT 187

Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. (QS 2: 187)


Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam yang diyakini sebagai wahyu Allah yang secara langsung disampaikan kepada nabi Muhammad. Apa yang tertulis di dalamnya, termasuk titik komanya, adalah berasal dari Allah, tanpa campur tangan manusia. Karena itulah, umat islam memandang Al-Qur’an sebagai sesuatu yang suci, sebab ada Allah di dalamnya. Perlakuan terhadap Al-Qur’an pun jauh berbeda dengan kitab-kitab lainnya, yang memang buatan tangan manusia. Umat islam akan marah jika ada yang melecehkan Al-Qur’an, karena tindakan tersebut sama artinya dengan menghina Allah. Umat islam terpanggil untuk membela Allahnya. Dan Allah sendiri sudah menetapkan hukuman bagi mereka yang menghina diri-Nya, yaitu: “dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang” (QS al-Maidah: 33).

Allah menurunkan wahyu-Nya kepada Muhammad agar bisa dijadikan pelajaran, tuntunan dan juga pedoman hidup yang harus dilaksanakan. Karena itulah, Allah sudah mengatakan bahwa Al-Qur’an itu adalah keterangan, petunjuk atau pelajaran yang mudah dan jelas (QS Ali Imran: 138; QS ad-Dukhan: 58; QS al-Qamar: 17). Selain itu, Al-Qur’an juga dilihat sebagai pedoman atau petunjuk bagi umat islam (QS al-Jasiyah: 20). Sebagai petunjuk dan pedoman inilah akhirnya lahir aturan-aturan islami, yang biasa dikenal dengan istilah syariah islam. Setiap pemeluk islam wajib melaksanakannya.

Berangkat dari uraian ini, dapatlah dipastikan bahwa kutipan ayat Al-Qur’an di atas merupakan perkataan Allah, yang bisa dijadikan pedoman bagi pemeluk islam. Memang kutipan wahyu Allah dalam ayat 187 ini tidak lengkap dikutip. Aslinya wahyu Allah dalam ayat 187 terdiri dari 9 kalimat, akan tetapi kutipan di atas, yang merupakan kalimat pertama dari wahyu Allah, sudah dijadikan satu pedoman bagi umat islam. Artinya, kutipan ayat di atas sudah bisa ditafsir atau dipahami maknanya tanpa harus dikaitkan lagi dengan kalimat-kalimat lainnya dalam ayat 187.

Sekalipun Allah sudah menyatakan bahwa wahyu-Nya itu jelas, bukan lantas berarti tanpa harus ada upaya tafsir-menafsir. Meski demikian, Allah sudah membuatnya mudah sehingga umat islam tak perlu pusing tujuh keliling. Demikian halnya kutipan ayat di atas. Ada satu kata yang mau tidak mau harus ditafsir sehingga umat islam memahami isi atau pesan dari kalimat tersebut. Kata itu adalah “bercampur”. Dapat dipastikan bahwa para ulama islam sepakat kata itu dimaknai dengan bersetubuh atau melakukan aktivitas suami istri (bersenggama). Karena itulah, kalimat pertama dalam wahyu Allah ini dipahami bahwa Allah membolehkan suami istri melakukan hubungan seksual pada malam hari puasa.

Kamis, 17 Maret 2022

PERAN PAKAIAN PADA USIA DEWASA DINI

Pakaian bukan sekedar fashion atau gaya. Pertama-tama pakaian adalah sarana untuk menutup tubuh manusia. Setidaknya ada 2 tujuan yang hendak disasar, yaitu melindungi diri dari cuaca (panas dan dingin) dan menutupi bagian sensitif manusia (kemaluan). Tujuan pertama adalah tujuan kesehatan, sedangkan tujuan kedua adalah tujuan moral.

Akan tetapi, pakaian juga mempunyai peran dan fungsinya yang sesuai dengan usia perkembangan manusia. Sangat aneh bila seorang remaja memakai pakaian anak-anak, demikian pula sebaliknya. Apa peran pakaian pada manusia usia dewasa dini? Elizabeth B. Hurlock, dalam PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), memaparkan beberapa peran tersebut (hlm. 256).

Meningkatkan Penampilan

Orang-orang muda memilih pakaian yang menonjolkan segi-segi positif dan menutupi segi negatifnya. Ketika tanda-tanda ketuaan mulai tampak, mereka memilih pakaian yang membuatnya tampak lebih muda dari usia sebenarnya.

Indikasi Status Sosial

Orang dewasa muda, terutama mereka yang banyak bergaul dalam lingkungan kerja maupun lingkungan sosial, memakai pakaian sebagai simbol status yang mengidentifikasikannya dengan suatu kelompok sosial tertentu.

Individualitas

Rabu, 16 Maret 2022

TAK SELAMANYA YANG SENANGKAN HATI ITU BENAR

Hidup selalu menghadapi banyak pilihan. Setiap manusia dituntut untuk memilih. Dan setiap pilihan selalu mengandung konsekuensi. Apa pun konsekuensinya, setiap kita harus menerima, karena itu sudah pilihan. Adalah kecenderungan orang untuk memilih pilihan yang menyenangkan. Setiap orang cenderung menghindar pilihan yang tak berdampak pada kesenangan.

Yeremia 28: 1 – 17 menampilkan kisah umat Israel yang menghadapi pilihan dari warta dua nabi. Ada nabi bernama Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon dan ada Nabi Yeremia. Dengan mengatasnamakan Tuhan, Nabi Hananya menyampaikan kabar gembira kepada seluruh umat Israel, “Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu. Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel.” (ay. 2 – 3).

Tentulah warta ini sangat menggembirakan umat Israel, yang memang saat itu sedang dalam pembuangan. Selama masa pembuangan mereka sangat menderita karena penindasan yang dialami. Karena itu, nubuat Nabi Hananya merupakan penghiburan di tengah penderitaan. Pesan yang disampaikan Hananya menjawab harapan umat karena menyenangkan hati umat.

Ketika mendapat tantangan dari Nabi Yeremia, Nabi Hananya memberi semacam perumpamaan tentang pembebasan itu dengan mengambil gandar dari tengkuk Yeremia dan mematahkannya. Hananya berkata di hadapan umat, "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!" (ay. 11).

Minggu, 13 Maret 2022

STUDI AL-QUR'AN: PERBANDINGAN AYAT CINTA DAN AYAT MEMBUNUH

Setiap kali muncul aksi bom bunuh diri para teroris, selalu saja muncul slogan "Islam agama kasih". Seakan-akan agama kasih ini dibenturkan dengan agama teror. Benarkan islam itu agama kasih? Jika membandingkan ayat-ayat kasih dan ayat-ayat membunuh dalam Al-Qur'an, maka akan ditemukan jawabannya. Simak saja video berikut ini untuk menemukan jawabannya. Jika tak bisa diputar, coba klik di sini.



Jumat, 11 Maret 2022

KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL-BAQARAH AYAT 146

Orang-orang yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui(nya). (QS 2: 146)


Bagi umat islam, Al-Qur’an dilihat sebagai pusat bagi spiritualitas islam. Umat islam menyakini Al-Qur’an langsung berasal dari Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Keyakinan ini diperkuat dengan pernyataan Allah sendiri, yang dapat dibaca dalam surah-surah Al-Qur’an. Jadi, Allah sendiri telah menyatakan bahwa Al-Qur’an merupakan perkataan-Nya. Karena itu, Al-Qur’an biasa juga dikenal sebagai kalam Allah. Orang islam akan sangat menghormati Al-Qur’an. Mereka melihat Al-Qur’an sebagai sesuatu yang suci, karena Allah sendiri adalah mahasuci. Pelecehan terhadap Al-Qur’an sama saja dengan pelecehan kepada Allah atau penyerangan terhadap keluhuran Allah. Orang yang melakukan hal itu harus dihukum berat dengan cara dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang (QS al-Maidah: 33).

Umat islam tidak hanya melihat Al-Qur’an sebagai sesuatu yang suci, karena sumbernya adalah mahasuci. Umat islam juga melihat Al-Qur’an sebagai sumber kebenaran karena Allah SWT, yang telah berkata-kata di dalamnya, adalah mahabenar. Umat islam yakin akan kebenaran Al-Qur’an karena Allah sendiri telah berkata, “Al-Qur’an itu kebenaran yang meyakinkan.” (QS al-Haqqah: 51). Jadi, apa yang tertulis dalam Al-Qur’an tidak hanya suci tetapi juga benar.

Berangkat dari dua premis ini, maka bisa dikatakan bahwa kutipan ayat di atas merupakan perkataan Allah. Kutipan di atas terdiri dari 2 kalimat, dan keduanya disampaikan Allah kepada Muhammad di Madinah. Sekalipun Al-Qur’an dipercaya sebagai wahyu Allah, kutipan ayat Al-Qur’an di atas tidaklah sepenuhnya merupakan kata-kata Allah. Apa yang tertulis di dalam tanda kurung, seperti Taurat dan Injil, Muhammad, dan –nya, adalah merupakan tambahan kemudian yang bukan berasal dari Allah tetapi dari tanan manusia. Jadi, kata-kata Allah dalam ayat 146 ini aslinya berbunyi sebagai berikut: “Orang-orang yang telah Kami beri Kitab mengenalnya seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.”

Membaca perkataan Allah yang asli ini tentulah banyak orang akan merasa kebingungan karena wahyu Allah tersebut menjadi tidak jelas. Siapa yang dimaksud dengan orang yang telah diberi kitab, siapa orang yang dikenal mereka, kitab apa yang dimaksud, kebenaran apa yang disembunyikan, dan apa yang diketahui. Pertanyaan-pertanyaan ini membuat perkataan asli Allah tidak jelas, padahal Allah sendiri sudah menyatakan bahwa Al-Qur’an, yang merupakan wahyu-Nya, adalah keterangan yang jelas. Ketidak-jelasan inilah yang di kemudian hari membuat manusia menambahkan beberapa kata, yang dalam penulisannya diletakkan dalam tanda kurung, pada wahyu Allah. Penambahan ini akhirnya membuat wahyu Allah menjadi jelas dan bisa dipahami dengan mudah. Umumnya wahyu Allah di atas dipahami sebagai berikut: orang-orang Yahudi dan Kristen, yang telah mengenal baik Taurat dan Injil, sebenarnya mengenal betul Muhammad, karena hal itu tertulis dalam Taurat dan Injil. Akan tetapi, orang Yahudi dan Kristen menyembunyikan kebenaran ini.

Kamis, 10 Maret 2022

RANGKAP JABATAN, ANTARA KETIDAK-PERCAYAAN DAN SERAKAH

Rangkap jabatan merupakan masalah yang kerap muncul. Dalam dunia politik, masalah ini sering dilontarkan. Ada begitu banyak kritik yang dialamatkan kepada beberapa pejabat yang memiliki jabatan rangkap, entah itu dua, tiga atau lebih. Karena itu, mengawali pemerintahannya, Presiden Jokowi membuat pembaharuan. Jokowi ingin menghilangkan rangkap jabatan bagi bawahannya. Karena itu, kepada mereka yang menerima jabatan menteri diminta untuk mundur dari jabatan politik.

Jokowi beralasan melarang bawahannya memiliki jabatan rangkap. Salah satunya adalah konflik kepentingan. Miftah Thoha, dalam KOMPAS, 30 Juli 2013, halaman 6, menulis, “Rangkap jabatan dilihat dari perspektif apapun – baik etika, manajemen, sosial, politik maupun ekonomi – kurang pantas. Selain kurang pantas, rangkap jabatan itu merupakan saluran untuk berbuat menyimpang atau korupsi.”

Rangkap jabatan bukan hanya milik warga sipil-sekular saja, melainkan juga sudah merambah ke dalam Gereja. Baik umat awam maupun imam ada yang mempunyai jabatan rangkap dalam Gereja. Berikut ini hanya sekedar contoh.

Wahyu bertugas di paroki antah berantah. Selain bertugas sebagai pastor paroki, Wahyu juga bertugas di anu dan di ani. Lokasi tugas anu dan ani masih satu kota, sehingga tidak terlalu masalah. Tapi parokinya berada di luar kota, kurang lebih 3 jam perjalanan. Karena itu, Wahyu harus membagi waktu untuk mengurus pekerjaannya: beberapa hari ia di paroki sisanya di tempat lain. Hasilnya, ada banyak pekerjaan terbengkelai.

Rabu, 09 Maret 2022

INI TIPS MENGELOLA KARYA PASTORAL

Setiap manusia tentu memiliki masalah. Tak terkecuali juga dalam dunia pastoral. Akan tetapi, sebagaimana masalah lainnya, masalah dalam dunia pastoral bukan untuk dihindari atau dibiarkan begitu saja sebab waktu yang akan menyelesaikannya. Masalah dapat memacu kita untuk berpikir keras mencari jalan keluar. Untuk mencari jalan keluar atas masalah, kita jangan selalu puas dengan satu cara saja. Prinsip “Ada banyak jalan menuju Roma” dapat diterapkan di sini. Dengan prinsip ini maka kita akan dipancing untuk terus berkreasi dan berinovasi. Tanpa inovasi terus menerus, pastoral kita akan stagnan dan mati.

Oleh karena itu, pemimpin pastoral sebuah paroki harus memperhatikan prinsip ini agar hidup menggereja umatnya tetap hidup. Pastor paroki sebagai pemimpin, ibarat sebuah perusahaan, menjadi tulang punggung maju dan berkembangnya paroki, karena dari dirinya lahir kebijaksanaan untuk karya pastoral. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan pastor paroki.

Sikap Rendah Hati dan Mendengar

Penelitian membuktikan bahwa pemimpin yang efektif dan inovatif justru pemimpin yang mengumpulkan orang-orang yang kritis dan siap memberi umpan balik dan masukan terhadap praktek-praktek perusahaan, lembaga atau negara. Seorang pemimpin tidak perlu mengeluarkan “power”nya untuk menggerakkan inovasi. Sebaliknya, sikap rendah hati penting dimiliki untuk menumbuhkan spirit inovasi. Secara logis kita bisa membayangkan bahwa di bawah tekanan, ide-ide cemerlang tidak bakal muncul. Suasana kritik mengkritik yang positif, serta tantang menantang ide perlu digiatkan. Kita bahkan perlu mengembangkannya spirit “jawaban belum tentu ada di pihak kita” sehingga muncul semangat mencari tahu dan mendengarkan orang lain.

Oleh karena itu, seorang pastor paroki harus membangun sikap rendah hati untuk mau mendengarkan suara-suara lain, baik dari rekan kerjanya maupun dari DPP serta umat. Jangan karena sebagai Kepala Paroki, kita langsung memegang kuasa sehingga tidak perlu meminta dan mendengarkan pendapat atau gagasan orang lain. Jangan pula takut dengan kritik sejauh kritik itu berguna bagi perkembangan karya pastoral. Pastor paroki hendaknya memiliki sikap “keputusan saya belum tentu yang terbaik” sehingga ada semangat untuk mencari tahu yang lebih baik dengan mendengarkan rekan kerja, DPP atau umat.

Selasa, 08 Maret 2022

INILAH SIKAP GEREJA TERHADAP HUKUMAN MATI

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menolak hukuman mati karena nyawa seseorang tidak boleh dicabut oleh siapapun.

“Kami percaya bahwa hanya Tuhan yang memiliki hak mutlak untuk mencabut kehidupan,” kata Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia PGI, Jeirry Sumampow, melalui siaran pers tertulis kepada media.

Menurutnya, dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 28 I ayat (1) juga disebutkan bahwa hak untuk hidup adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. Dengan demikian dapat ditafsirkan pasal tersebut menegaskan bahwa konstitusi kita tak lagi mengizinkan lagi terjadinya praktek hukuman mati dalam negara ini.

Ia mengatakan PGI telah menyurati Presiden RI, Joko Widodo. Dalam surat itu tertulis, PGI meminta Presiden untuk kembali mempertimbangkan pelaksanaan eksekusi terhadap sembilan terpidana mati, yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat.

Senin, 07 Maret 2022

INI CIRI KARYAWAN BANDEL

Dijauhi rekan kerja, dibenci bos, dan tidak dihormati klien, lengkap sudah masalah seputar pekerjaan. Kenyamanan bekerja pun berkurang. Bisa saja Anda menyalahkan semua orang. Namun, sebelumnya telitilah dulu diri sendiri. Jangan-jangan ada sejumlah kesalahan kecil yang tanpa sadar dilakukan terus menerus dan menyebabkan Anda dicap “karyawan bandel”. Jika ingin tahu cirinya, berikut ini beberapa sikap yang sebaiknya dihindari di kantor.

Terlambat

Janji datang pukul 11.00, tetapi baru tiba pukul 12.00 mungkin terasa wajar bila terjadi sekali karena suatu halangan. Namun bila “ngaret” menjadi kebiasaan, jangan heran bila klien ragu pada karyawan. Apalagi jika hampir setiap kali masuk kantor selalu terlambat. Atasan bisa naik pitam karena produktivitas berkurang gara-gara sering terlambat.

Antikritik

Memiliki pendapat atau opini pribadi mengenai suatu hal merupakan hal yang wajar. Namun bila pendapat tidak bisa ditangkis dan sulit menerima pendapat dari orang lain, seorang karyawan pun akan terlihat menyebalkan. Lebih-lebih bila sikap ini ditambah dengan respons negatif dan keras yang muncul setiap kali dikritik. Orang-orang di sekeliling pun bisa menyingkir.

Malas

Minggu, 06 Maret 2022

STUDI AL-QUR'AN: SURAH AL-FATIHAH

Surah al-Fatihah dikenal sebagai The Mother of  Quran, yang secara sederhana dimaknai dengan ibu yang melahirkan Al-Qur'an. Banyak umat islam memuji keindahan surah ini. Namun sayang, telaah logis dengan alat bantu ilmu bahasa membuat keindahan yang dikatakan itu kehilangan artinya. Video berikut mencoba mengupasnya. Langsung saja simak sendiri. Jika tak bisa diputar, coba klik di sini.



Jumat, 04 Maret 2022

KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL-BAQARAH AYAT 143

 


Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat islam) “umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS 2: 143)

Publik sudah tahu kalau Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam. Ia dijadikan salah satu sumber iman dan peri kehidupan umat islam, selain hadis. Hal ini disebabkan karena Al-Qur’an diyakini berasal dari Allah secara langsung. Artinya, Allah langsung berbicara kepada Muhammad, yang kemudian meminta pengikutnya untuk menuliskannya. Karena itu, umat islam yakin dan percaya apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an merupakan kata-kata Allah, sehingga Al-Qur’an dikenal juga sebagai wahyu Allah. Berhubung Allah itu diyakini sebagai maha benar, maka apa yang dikatakan-Nya pun adalah benar. Maka dari itu Al-Qur’an sebagai wahyu Allah dikenal juga sebagai kitab kebenaran. Tidak ada kesalahan di dalamnya.

Al-Qur’an tidak hanya dilihat sebagai kitab suci semata. Allah sendiri sudah mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah pedoman dan pelajaran bagi umat islam. Dengan perkataan lain, Al-Qur’an dijadikan tuntunan hidup bagi umat islam, bagaimana umat islam bersikap dalam hidup. Agar tidak menimbulkan perdebatan dikemudian hari terkait kehendak Allah itu, maka Allah sendiri telah memudahkan Al-Qur’an. Kemudahan itu pertama-tama terlihat dari bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Arab (QS 19: 97 dan QS 44: 58). Umumnya para ulama menafsirkan kemudahan itu dengan kesederhanaan bahasa yang tidak membutuhkan banyak tafsir, yang bisa berdampak pada perbedaan pendapat.

Berangkat dari dua premis di atas, maka bisa dikatakan bahwa kutipan ayat Al-Qur’an di atas merupakan kata-kata Allah sendiri. Apa yang tertulis di atas hanyalah kalimat pertama dari wahyu Allah yang terdapat dalam ayat 143. Sebenarnya wahyu Allah dalam ayat 143 terdiri dari 5 kalimat. Yang dikutip di atas, dan yang akan ditelaah adalah kalimat pertama. Sekalipun dikatakan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an merupakan wahyu Allah, namun haruslah dikatakan bahwa kutipan ayat di atas tidak 100% merupakan perkataan Allah. Kata-kata yang ada dalam tanda kurung, seperti umat islam, perbuatan (2x) dan Muhammad, merupakan tambahan kemudian oleh tangan-tangan manusia. Jadi, aslinya kata-kata Allah (kalimat pertama dari ayat 143) itu berbunyai sebagai berikut: “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu ‘umat pertengahan’ agar kamu menjadi saksi atas manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas kamu.”

Kamis, 03 Maret 2022

BANTUAN UNTUK MENGUASAI TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

Manusia ada bukan untuk dirinya sendiri. Sejak pertama kali hadir di muka bumi ini hingga akhirnya meninggalkan bumi ini setiap manusia ada karena orang lain. Manusia butuh orang lain, entah itu sekedar kehadiran maupun bantuan. Bantuan dibutuhkan bukan lantaran manusia masih kecil. Orang dewasa pun membutuhkan bantuan. Sebagaimana dilansir dari PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5), Elizabeth B. Hurlock memaparkan bantuan pada masa dewasa yang berguna untuk tugas-tugas perkembangannya (hlm. 253). Berikut ini adalah bantuan-bantuan tersebut.

Efisiensi Fisik

Puncak efisiensi fisik biasanya dicapai pada usia pertengahan duapuluhan, sesudah mana terjadi penurunan lambat laun hingga awal usia empatpuluhan. Dengan demikian dalam periode penyesuaian, secara fisik orang mampu menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang selain sukar juga paling banyak jumlahnya dalam periode ini.

Kemampuan Motorik

Orang-orang muda mencapai puncak kekuatannya antara usia duapuluhan dan tigapuluhan, kecepatan respons maksimal terdapat antara usia du puluh dan dua puluh lima tahun dan sesudah itu kemampuan ini sedikit demi sedikit menurun. Dalam belajar menguasai ketrampilan-ketrampilan motorik yang baru, orang-orang muda usia duapuluhan lebih mampu daripada mereka yang mendekati usia setengah umur. Selain itu orang-orang muda dapat mengandalkan kemampuan motorik ini dalam situasi-situasi tertentu, hal mana tidak dapat mereka lakukan semasa remaja karena pertumbuhan yang cepat dan tidak seimbang saat itu menyebabkan mereka kurang luwes dan kaku.

Kemampuan Mental

Kemampuan mental yang diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru, seperti misalnya mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis dan berpikir kreatif, mencapai puncaknya dalam usia duapuluhan, kemudian sedikit demi sedikit menurun. Meskipun orang-orang muda ini tidak belajar secepat dulu kualitas belajarnya tidak merosot.

Motivasi

Apabila remaja mencapai usia dewasa secar hukum, mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok sosial mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang muda ini untuk menguasai tugas-tugas perkembangan yang diperlukan agar dapat dianggap mandiri.

Model Peran

Remaja yang bekerja setelah menamatkan sekolah lanjutan mempunyai model peran untuk diteladani. Karena berinteraksi dengan orang dewasa mereka memperoleh motivasi untuk mencotoh perilaku sesuai garis-garis yang dianut masyarakat dewasa, agar mereka sendiri juga dianggap dewasa. Sebaliknya, remaja yang tetap bersekolah atau kuliah sesudah mereka secara hokum dewasa masih berada dalam ilingkungan teman-teman sebaya mereka, dan akan tetap mengikuti garis-garis perilaku remaja dan bukan pola perilaku dewasa. Jika mereka tetap dalam status ketergantungan ini, mereka hamper tidak memperoleh kesempatan atau motivasi untuk menguasai tugas-tugas perkembangan orang dewasa.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu 

Rabu, 02 Maret 2022

CATATAN HUJAN BULAN FEBRUARI

Pada catatan hujan bulan Januari, kita telah memprediksikan bahwa bulan Februari akan terjadi kemarau. Kita katakan bahwa kemungkinan tak akan ada lagi hujan. Memang prediksi atau ramalan dari BMKG mengatakan bulan Februari masih berada dalam musim hujan. Hal ini terlihat dari banyak wilayah Indonesia yang mengalami banjir. Dasar dari perkiraan kita adalah fenomena hujan di bulan Januari yang hanya ada pada 5 hari saja. Bagaimana fenomena hujan di bulan Februari?

Hampir tak jauh berbeda dengan Januari, fenomena hujan di bulan Februari pun kurang lebih sedikit sekali. Namun bulan Februari ini masih sedikit lebih baik dari Januari. Pada bulan Februari ini jumlah hari hujan ada 11 hari. Empat hari terakhir bulan Februari diisi dengan hujan dengan intensitas sedang. Durasi waktunya tidak terlalu lama. Dari kesebelas hari ini hanya 2 hari saja dimana curah hujan cukup lebat dengan durasi waktu yang lumayan lama. Sisanya hanya hujan ringan, bahkan cenderung sangat ringan.

Dengan 4 hari terakhir bulan Februari ini hujan, akankah bulan Maret akan hujan? Harus berani dikatakan bahwa sekalipun ada peningkatan jumlah hari, namun tetap dapat diperkirakan bahwa bulan depan tetap akan kemarau. Dengan kata lain, bulan Maret ini kita akan memasuki situasi kemarau. 

Selasa, 01 Maret 2022

ROMO CAROLUS, PENDAMPING TERPIDANA MATI NUSAKAMBANGAN

Awal Berkarya

Kampung Laut tahun 1973 adalah neraka. Delta Sungai Citanduy di samping Nusakambangan itu bak sarang penyakit. Namun, bagi Romo Charles Patrick Edward Burrows OMI atau yang biasa disapa Romo Carolus, Kampung Laut adalah rumah keduanya.

Romo Carolus datang ke Kampung Laut tahun 1973 dengan menumpang speedboat. Lahir di Dublin, Irlandia, pada 4 April 1943, Romo berketetapan hati untuk berbagi kasih dengan penduduk Kampung Laut yang terpinggirkan.

“Dulu mereka dipinggirkan, dituduh simpatisan partai terlarang. Tak ada yang mau mengurus mereka,” ujar Romo, Selasa, 24 Februari 2015.

Awal ia datang di daratan yang dikelilingi hutan mangrove itu, banyak penduduknya yang sakit mata. Saking parahnya, nanah keluar dari mata mereka yang sakit. Dengan kasih sayang, warga yang sakit diberi salep mata oleh Romo.

Tak mudah menjadi seorang pastor. Meski hanya punya motif kemanusiaan, ia kerap dituduh melakukan kristenisasi terhadap penduduk Kampung Laut. Tanpa gembar-gembor ayat-ayat suci, Romo terus kerja, kerja, dan kerja.

Ia memperbaiki sanitasi lingkungan, membangun jembatan antar-pulau, serta meningkatkan pendidikan penduduk. “Fokus saya mengentaskan kemiskinan warga Kampung Laut,” katanya.