Rabu, 14 Maret 2018

INI KEUNIKAN ORANG INTROVERT DAN EKSTROVERT

Ada dua kepribadian umum manusia, yakni intrivert dan ekstrovert. Orang yang berkepribadian introvert cenderung kewalahan oleh stimulasi yang datang. Mereka lebih memperhatikan urusan detail sehingga aktivitas otak yang terekam terlihat meningkat ketika sedang memproses informasi visual. Temuan ini terungkap dalam penelitian yang diterbitkan jurnal Frontiers in Human Neuroscience.
Yu Fu dan Richard, neurobiolog di Cornell University, New York, mengadakan tes kepribadian kepada 70 oang mahasiswa. Mereka memberikan ritalin kepada beberapa partisipan. Ritalin adalah stimulan yang digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif. Dalam penelitian ini, ritalin digunakan untuk meningkatkan perhatian dan merangsang pelepasan dopamin yang biasanya memainkan peran memotivasi dan penghargaan.
Bagaimana dengan orang-orang yang berkepribadian ekstrovert? Para peneliti menemukn bahwa kepribadian terbuka lebih memilih kepuasan sesegera mungkin dan lebih berfokus pada wajah. Ketergesa-gesaan terhadap lingkungan yang dihadapi ini terlihat dari reaksi kimia otaknya.
Dari riset tersebut terlihat bahwa seseorang dengan kepribadian ekstrovert dan introvert ternyata berbeda jauh tentang bagaimana otak mereka memproses pengalaman berharga. Temuan ini tampaknya bisa menjelaskan mengapa kepribadian ekstrovert sangat bersemangat dalam segala hal yang hiruk pikuk. Sebaliknya, kepribadian tertutup cenderung lebih suka menikmati secangkir teh di rumah.
Penggunaan ritalin dalam penelitian ini untuk meningkatkan perhatian dan merangsang pelepasan dopamin dari responden. Pada saat yang sama, para peserta menonton video di lingkungan laboratorium. Setelah itu, tim peneliti menguji seberapa kuat partisipan menghubungan video dan lingkunan sekitar dengan kinerja dopamin dari obat ritalin itu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek ritalin yang bekerja pada sistem dopamin tidak diterjemahkan sebagai reward atau motivasi untuk orang yang berkepribadian introvert. Ini menunjukkan bahwa seseorang dengan kepribadian tersebut memiliki perbedaan mendasar pada seberapa kuat mereka memproses reward dari lingkungan mereka.
sumber: Tempo Sains