Jumat, 09 September 2022

KAJIAN ISLAM ATAS SURAH AL-ANAM AYAT 115

 


Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia maha mendengar dan maha mengetahui. (QS 6: 115)

Umat islam percaya bahwa Al-Qur’an yang sekarang ini merupakan kumpulan wahyu Allah, yang secara langsung disampaikan kepada nabi Muhammad. Dasar keyakinan ini adalah kata-kata Allah sendiri yang terdapat dalam Al-Qur’an. Artinya, Allah sendiri sudah mengatakan bahwa kitab itu datang dari-Nya; bahwa Dia menyampaikan langsung kepada Muhammad. Kurang lebih prosesnya sebagai berikut: Allah berfirman dan Muhammad mendengarkan, lalu meminta orang untuk menuliskan kembali apa yang didengarnya. Tulisan-tulisan wahyu Allah itu tersebar di banyak benda seperti kulit hewan, kayu atau daun. Setelah sekian lama, tulisan-tulisan itu dikumpulkan, dan jadilah Al-Qur’an seperti sekarang ini.

Berangkat dari pemaparan ini, dapatlah dikatakan bahwa kutipan ayat Al-Qur’an di atas, pertama-tama harus dipahami, merupakan wahyu Allah. Apa yang tertulis di atas (kecuali yang berada di dalam tanda kurung, seperti kata “Al-Qur’an”) adalah kata-kata Allah sendiri. Kata yang berada dalam tanda kurung biasanya dipahami sebagai tambahan kemudian, yang berasal dari manusia. Jadi, aslinya kata-kata itu tidak pernah diucapkan Allah. Sepintas tidak ada yang aneh pada kutipan ayat Al-Qur’an di atas. Semuanya wajar. Akan tetapi, jika ditelaah dengan akal sehat, maka barulah ditemukan hal yang menarik.

Kutipan wahyu Allah di atas terdiri dari 3 kalimat. Dalam kalimat pertama Allah hendak menegaskan kepada Muhammad bahwa wahyu-Nya, yang kemudian diterjemahkan dengan Al-Qur’an, adalah sempurna. Selain sempurna, wahyu Allah adalah juga benar dan adil. Dengan kata lain, Al-Qur’an memuat kebenaran dan keadilan. Kalimat kedua mau menunjukkan konsekuensi dari kesempurnaan Al-Qur’an, yaitu bahwa Al-Qur’an tidak bisa diubah. Tak ada manusia yang bisa mengubahnya, karena Allah itu maha mengetahui; inilah yang ditekankan dalam kalimat ketiga.

Seperti yang telah disampaikan di atas, sepintas tidak ada yang aneh pada kutipan ayat Al-Qur’an di atas. Ketiga kalimat saling terkait dan saling menguatkan. Namun bila ditelaah dengan nalar, terlihatlah beberapa hal aneh.