Senin, 27 Juli 2020

MEMAHAMI PERSELINGKUHAN DARI SUDUT PANDANG PRIA


Selingkuh adalah sebuah kata yang sangat ditakuti saat orang hendak membangun sebuah relasi. Bukan hanya relasi cinta suami-istri atau relasi pacaran saja, melainkan relasi koalisi dalam dunia politik. Dalam dunia politik sering kali terdengar istilah pecah kongsi, di mana awalnya berkoalisi namun akhirnya berpisah karena adanya salah satu partai yang berselingkuh atau tidak setia pada komitmen. Karena itu, dalam dunia politik dikenal adagium ini: tak ada teman yang abadi; yang abadi hanyalah kepentingan. Namun apakah dengan demikian berarti juga dalam relasi suami – isteri?
Minggu lalu kita sudah melihat ulasan umum tentang selingkuh. Kali ini kami akan menurunkan tulisan soal selingkuh dari aspek kaum laki-laki. Mengapa laki-laki selalu diidentikkan sebagai tukang selingkuh? Apa konsep selingkuh bagi laki-laki? Bagaimana sikap pria jika pasangannya yang selingkuh? Tak lupa bagian akhir tulisan ini kami menawarkan solusi yang sedikit berguna.
1.    Pria Suka Selingkuh
Selingkuh kini sudah bersifat universal. Tak hanya kaum eksekutif yang memiliki banyak uang yang bisa melakukan selingkuh. Profesi apa pun, bahkan tukang becak sekalipun, bisa melakukan selingkuh. Namun, karena kaum eksekutif kadang merupakan public figure, perselingkuhan yang dilakukannya pun menjadi perbincangan yang hangat di masyarakat.
Seperti survei dilakukan oleh majalah Eksekutif terhadap 500 pria eksekutif di Jakarta untuk mengamati masalah perselingkuhan. Hasil survei yang dipublikasikan melalui Facebook rupanya mendapat respons dari ribuan orang. Banyaknya pro dan kontra ini menunjukkan antusiasme masyarakat memperbincangkan masalah perselingkuhan. Banyak pula yang mempertanyakan keakuratan data karena contoh yang diambil belum tentu mewakili kaum eksekutif. Namun, survei ini terbukti menarik perhatian masyarakat untuk berkomentar. Perselingkuhan ternyata sudah dianggap sebagai hal yang biasa, yang menurut para tokoh ini tak perlu terlalu diperdebatkan.