Jumat, 11 Januari 2019

IBU-IBU KEPALA BOTAK DI SORGA

Di pintu gerbang sorga, Santo Petrus berdiri tegak dengan buku kehidupan di tangannya. Suatu hari dia menerima rombongan umat kristen. Setelah melihat buku kehidupan, Santo Petrus mempersilahkan ibu-ibu ini masuk ke dalam sorga, sedangkan bapak-bapak dan anak-anak remaja dan dewasa disuruh ke api penyucian dan sebagian ada yang ke neraka. Malaikat Mikael, yang kebetulan lewat mempertanyakan sikap Petrus yang membolehkan ibu-ibu masuk sorga.
“Bukankah mereka itu cerewet  dan biang gosip?” ujar Mikael.
“Yah, tapi mereka banyak berbuat baik. Di gereja, mereka paling aktif. Di komunitas juga mereka selalu ada. Waktu ada sakramen tobat, ibu-ibu yang paling banyak ngaku dosa. Karena itu, mereka pantas masuk sorga.”
Setelah tiba waktunya, Petrus menutup gerbang sorga. Dia pun berjalan masuk ke sorga. Betapa herannya dia, karena melihat kepala ibu-ibu yang tadi dia izinkan masuk pada botak. Padahal, waktu masuk rambut mereka panjang-panjang semua, demikian batinnya. Petrus menghampiri Bunda Maria, yang sedang berjalan-jalan dengan seorang ibu.
“Bunda, kenapa kepala ibu-ibu ini pada botak semua? Kemana rambut mereka?”
“Ibu-ibu ini sedih melihat suami dan anak-anak mereka di jurang api penyucian. Mereka tak tega menikmati kebahagiaan sorga sendirian. Mereka ingin bersama suami dan anak di sorga. Karena itu, mereka menggunduli kepala mereka, dan dengan rambutnya, mereka menarik suami dan anak-anaknya ke dalam sorga.”
Dabo, 11 Januari 2019
by: adrian