Minggu, 16 Agustus 2015

Gereja Dipanggil untuk Peduli akan Orang Miskin

PAUS FRANSISKUS DAN GEREJA MISKIN
Menurut Paus Fransiskus, sebuah gereja yang miskin adalah gereja yang mempraktekkan kesederhanaan sukarela dalam hidupnya, di manapun ia berada. Dengan semangat ini ia dapat memecah setiap dinding pemisah, terutama dari orang miskin.
Karena itu, Bapa Paus mengajak kita berdoa intens kepada Tuhan, supaya keluarga-keluarga kristiani memiliki semangat ini. Paus juga mengajak umat kristiani untuk melakukan segala yang bisa dilakukan agar keluarga-keluarga terbantukan untuk bertahan di tengah kemiskinan dan kesengsaraan yang berdampak emosi dan ikatan keluarga.
Paus Fransiskus mengutip teks Alkitab supaya umat kristiani disadarkan akan panggilan hidupnya untuk lebih peduli kepada nasib sesama manusia yang miskin dan sengsara. Bapa Paus mengambil dari teks Sirakh 4: 1 - 5. Inilah yang dikehendaki oleh Tuhan supaya kita lakukan dalam kehidupan.

Renungan HR SP Maria Diangkat ke Surga - Thn B

Renungan HR SP Maria Diangkat ke Surga, Thn B/I
Injil    Luk 1: 39 – 56;

Hari ini Gereja Universal mengajak umatnya untuk merayakan hari raya Santa Perawan Maria diangkat ke surga. Bacaan-bacaan liturgi hari ini memang tidak ada yang menyinggung kisah pengangkatan ini. Malah peristiwa pengangkatan Bunda Maria ke surga tidak terungkap secara eksplisit dalam Kitab Suci. Pengangkatan ke surga dapat dilihat sebagai bentuk penghormatan. Dan itulah yang terjadi pada Bunda Maria. Ada dua bacaan liturgi yang menyinggung tentang Maria, yaitu bacaan pertama dan Injil. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Wahyu, umumnya orang melihat perempuan dalam bacaan itu mengacu kepada Maria. Dialah yang berselubungkan matahari dan melahirkan Anak laki-laki, yang kita kenal dengan nama Yesus. Dia sangat istimewa sehingga tempat yang pantas baginya adalah surga.
Injil hari ini memuat kisah Maria mengunjungi Elisabeth, yang saat itu sedang masa akhir kehamilannya. Kisah ini bukan sekedar kunjungan biasa saja, karena dikatakan bahwa Maria tinggal bersama Elisabeth sekitar tiga bulan. Ini artinya, Maria turut terlibat dalam proses kelahiran Elisabeth. Dia membantu Elisabeth dan Zakaria. Maria, yang adalah Ibu Tuhan, datang melayani sesamanya. Di balik tindakan Maria ini terungkap keutamaan-keutamaan hidupnya yang berkenan di hati Allah. Keutamaan-keutamaan inilah yang membuat Bunda Maria sangat istimewa sehingga pantas kalau ia diangkat ke surga.
Bacaan kedua sama sekali tidak menyinggung Maria, namun dapat diterapkan kepada Maria dalam kaitan pengangkatannya ke surga. Paulus, dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, merefleksikan kemuliaan Yesus Kristus. Bagi Paulus, kemuliaan itu didapat, karena Tuhan Yesus sudah mengalahkan musah-musuh-Nya; dan musuh terakhir adalah maut. Paulus pernah berkata bahwa sengat maut adalah dosa (1Kor 15: 56). Jadi, kemuliaan didapat dengan mengalahkan dosa. Dan inilah yang terjadi juga dengan Maria. Dia telah mengalahkan dosa sehingga ia layak mendapat mahkota kemuliaan dengan diangkat ke surga.
Sabda Tuhan hari ini, untuk menjawab tema perayaan kita, mau menyadarkan kita bahwa Bunda Maria adalah pribadi yang sangat istimewa. Keistimewaannya itulah yang membuat dirinya diangkat ke surga. Keistimewaan Bunda Maria terlihat dari sikap hidupnya yang berkenan di hadirat Allah dan berusaha untuk mengalahkan dosa. Melalui sabda-Nya, dan ditunjang dengan tema hari raya ini, Tuhan menghendaki supaya kita berusaha meniru teladan Bunda Maria. Tuhan hendak mengajak kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang istimewa dengan hidup sesuai kehendak Allah serta berusaha mengalahkan dosa. Dengan menjadi pribadi yang istimewa, bukan tidak mungkin suatu saat kita pun diangkat ke surga..***
by: adrian