Jumat, 04 Januari 2019

MENELAAH CUITAN ANDI ARIEF


Belum lama ini publik Indonesia digemparkan oleh cuitan Andi Arief, wakil sekjen Partai Demokrat. Beliau mengatakan (atau juga mempertanyakan) bahwa ada 7 kontener berisi surat suara yang sudah dicoblos. Dan surat suara yang sudah dicoblos itu mengarah pada pasangan calon presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin. Dapat dikatakan bahwa pernyataan (atau mungkin juga pertanyaan) Andi Arief tersebut membuat orang berpikir bahwa KPU turut melanggengkan kekuasaan Jokowi.
Sontak saja cuitan wakil sekjen Partai Demokrat tersebut menimbulkan kegaduhan politik. Sekalipun cuitan itu ditujukan kepada lembaga penyelenggara PEMILU (KPU), namun serangan ditujukan juga kepada calon presiden, Jokowi. Hal ini mirip dengan kasus data orang gila yang dikaitkan sebagai peserta pemilu.
Menghadapi cuitan Andi Arief itu, baik KPU maupun kubu paslon nomor urut 1, segera memperkarakannya ke polisi. Bagi mereka, cuitan tersebut sudah mengandung unsur kebohongan. Andi Arief sendiri mengatakan bahwa cuitannya itu bukanlah hoax, namun biar bagaimana pun, Andi Arief buru-buru menghapus cuitannya itu.
Menjadi pertanyaan kita adalah, apa yang melatar-belakangi orang sekaliber Andi Arief membuat pernyataan (atau mungkin juga pertanyaan) yang membuat heboh negeri ini? Apakah Wakil Sekjend Partai Demokrat itu tidak sadar kalau cuitannya itu sudah masuk kategori hoax?